Mengenal Focus Group Discussion (FGD) dan 7 Tips Sukses Menghadapinya
FGD merupakan salah satu tahapan seleksi kerja, apa itu, dan bagaimana agar tahap ini bisa dilalui dengan baik? Simak penjelasan berikut ini!
—
Dalam perjalanan mendapatkan pekerjaan, kamu mungkin menemui beberapa tahapan seleksi kerja yang berbeda-beda di setiap perusahaan.
Misalnya, kamu nggak menemui psikotest di semua proses rekrutmen, bukan? Focus Group Discussion (FGD) juga demikian, tahap ini nggak selalu ada di proses seleksi kerja. FGD biasanya ada di seleksi program akselerasi karier seperti Management Trainee (MT), Management Development Program (MDP), dan Officer Development Program (ODP). Tapi, nggak menutup kemungkinan, perekrutan selain program akselerasi karier juga memasukkan tahap FGD dalam seleksi kerja.
Kalau kamu masih asing dan penasaran dengan istilah ini, yuk cari tahu apa itu FGD, tujuan pelaksanaan, dan tips menghadapi FGD dengan lancar!
Focus Group Discussion (FGD) itu apa, sih?
Dilansir dari University of Surrey, Focus Group Discussion (FGD) adalah sekelompok individu yang dikumpulkan oleh peneliti untuk mendiskusikan dan mengomentari topik yang menjadi subjek penelitian. FGD merupakan salah satu metode pengambilan data secara kualitatif. Namun, kini FGD juga digunakan dalam tahap seleksi kerja.
Di atas sudah sedikit disinggung, ya, nggak semua perusahaan menggunakan metode FGD. Biasanya FGD digunakan untuk seleksi program akselerasi karier seperti Management Trainee. Seperti yang kita tahu, program MT memberikan banyak keuntungan kepada peserta yang berhasil lolos, nggak heran kalau peminatnya selalu banyak.
FGD dilakukan secara informal dan santai agar peserta tidak merasa tegang dan lebih leluasa menyampaikan pendapat mereka. Peserta akan dibagi dalam beberapa kelompok dengan jumlah tertentu. Jumlah peserta setiap kelompok tergantung pada jumlah seluruh peserta dan topik yang akan dibahas. Bisa 6-8 orang, bisa juga 8-12 orang. Nantinya, setiap kelompok akan mendapatkan naskah studi kasus untuk didiskusikan bersama dan menemukan solusi terbaik.
“FGD sama LGD tuh sama nggak, sih? Kan cuma beda huruf depannya aja, tuh.”
Oh iya, ada satu lagi metode seleksi kerja yang mirip dengan FGD, namanya LGD. Keduanya sama-sama diskusi untuk membahas topik tertentu secara berkelompok. Perbedaan mendasarnya ada pada moderator. Kalau FGD, diskusi akan dipandu oleh seorang moderator. Kalau Leaderless Group Discussion (LGD) nggak ada moderator nya, jadi semua diatur dan dijalankan oleh peserta.
Ikuti kelas: Tingkatkan Kemampuan Komunikasi untuk Menunjang Karier
Tujuan Focus Group Discussion (FGD)
Tujuan FGD secara umum adalah untuk menghasilkan banyak informasi (data) dalam waktu singkat. Untuk mendapatkan informasi mendalam tentang pemikiran atau pendapat atas suatu topik dari sebuah kelompok atau komunitas.
Kalau konteksnya dalam seleksi kerja, maka tujuan FGD adalah untuk mengetahui kapabilitas para peserta terutama dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah. Karena dalam dunia kerja masalah akan selalu ada. Kapabilitas yang dilihat seperti: kemampuan problem solving, kerja sama tim, inisiatif, kemampuan menganalisis masalah, komunikasi, kecerdasan emosional, dan lainnya. Melalui FGD ini, perekrut dapat melihat kemampuan kamu dalam berkomunikasi dan berdinamika dalam tim, selain itu perekrut juga bisa melihat gambaran karakter setiap peserta dengan jelas.
Baca juga: Pentingnya Public Speaking dan Cara Meningkatkannya
Tips sukses menghadapi FGD
Bagaimana caranya agar bisa menghadapi FGD dengan lancar? Berikut beberapa tipsnya:
1. Pelajari isu-isu terkini
Kasus atau isu yang akan dibahas selama FGD tentu sangat sulit untuk diprediksi. Kamu bisa mengikuti dan mempelajari isu-isu terbaru yang sedang hangat atau isu yang berkaitan dengan industri dan bidang perusahaan yang kamu lamar. Misalnya, kamu melamar perusahaan perbankan, maka kamu bisa belajar tentang industri perbankan, isu terbaru tentang perbankan, dan lainnya. Paling tidak, dengan melakukan ini, kamu melatih kemampuan analisa, berpikir kritis, dan memecahkan masalah.
Ikuti kelas: Pelajari Dasar Keahlian Berpikir Kritis
2. Sampaikan pendapat secara jelas
Agar diskusi berjalan lancar dan peserta lain bisa menerima dan memahami solusi yang kamu berikan, maka pendapat harus disampaikan dengan jelas. Sampaikan pendapat dengan kecepatan yang tepat (tidak terlalu cepat atau lambat), intonasi, pelafalan yang jelas, dan dengan cara yang sopan tentunya. Agar pendapat lebih meyakinkan, kamu bisa menyampaikan argumen dengan menyertakan data statistik, hasil penelitian, contoh, atau fakta.
3. Menjaga sikap
Ada banyak hal yang dinilai oleh perekrut dalam sebuah FGD. Karena itu, usahakan untuk menjaga sikap dengan baik. Seperti, tidak memotong ketika orang lain berpendapat, tidak berteriak/emosi ketika menyampaikan pendapat (tetap tenang), menyampaikan pendapat dengan sopan, tahu kapan harus bicara dan kapan harus diam, dan lainnya. Dengan menjaga sikap, kamu memberi kesan baik dan bisa mendapat penilaian yang baik pula dari perekrut.
4. Percaya diri
Peserta FGD memiliki background yang berbeda-beda. Ada yang sudah S2, ada yang sudah berpengalaman kerja, dan ada juga yang fresh graduate. Nggak perlu minder, sampaikan pendapatmu dengan percaya diri dan jelas. Kamu bisa sampai di tahap ini, karena kamu punya potensi.
Nggak ada yang salah atau benar dalam diskusi, akan ada yang setuju dan tidak setuju dengan pendapatmu. Karena itu, perbanyak belajar dan juga latihan untuk meningkatkan percaya diri dan kemampuan menyampaikan dan mempertahankan argumen dengan baik.
Baca juga: Sering Nggak PD? Ini 7 Cara Meningkatkan Kepercayaan Diri!
5. Tulis apa yang mau kamu sampaikan
Menuliskan apa yang hendak kamu sampaikan akan membantu mengurangi gagap dan gugup ketika berbicara. Ini juga bisa membantu kamu menyampaikan pendapat secara terstruktur dan runut. Nggak apa-apa untuk sedikit membaca apa yang ingin kamu sampaikan, bisa diimbangi dengan improvisasi agar tidak terlalu kaku.
6. Aktif menyampaikan pendapat
Ketika FGD, kamu harus aktif menyampaikan pendapat, jangan terlalu pasif. Peserta yang aktif menyampaikan pendapat akan mendapat penilaian yang baik dari perekrut. Jadi, sampaikan saja hasil pemikiran dan solusi yang sudah kamu temukan dengan percaya diri. Perlu diingat, meskipun kamu sangat bersemangat untuk berpendapat, tetap dengarkan pendapat orang lain juga, ya, jangan terlalu mendominasi, berikan peserta lain kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya juga. Dengan jadi pendengar yang aktif, kamu bisa tetap fokus pada diskusi, dan menemukan ide dari pemaparan peserta lain.
7. Menyikapi perbedaan pendapat dengan baik
Perdebatan atau perbedaan pendapat sangat mungkin terjadi dalam sebuah FGD. Cara setiap orang untuk menyampaikan ‘saya tidak setuju’ bisa berbeda-beda. Ada yang cuma diam, ada yang mengatakan tidak setuju dengan kasar dan agresif, ada juga yang menanggapinya dengan lapang dada dan sopan. Kalau kamu diam, kamu bisa dianggap pasif. Kalau kamu bersikap kasar dan agresif, ini bukan sikap yang baik. Maka, kamu bisa menyampaikan penolakan dengan sopan, menggunakan kalimat yang tidak menyinggung, dan memberi saran atau masukan (bukan hanya mengkritik).
—
Itu tadi pembahasan tentang apa itu FGD, tujuan FGD, dan 7 tips menghadapi FGD. Dalam FGD ini, perekrut bisa memang melihat dan menilai karakter tiap kandidat, tapi kamu nggak perlu menjadi orang lain. Tampil dan tunjukkan versi terbaik dari dirimu sendiri. Jangan lupa banyak latihan dan juga belajar, ya!
Kamu bisa belajar soft skill dan hard skill dengan mengikuti kelas di Skill Academy. Materinya disusun berdasarkan standar kompetensi yang berlaku, dan diajar oleh instruktur yang kompeten dan berpengalaman di bidangnya. Yuk, kepoin kelas-kelasnya, lagi banyak promo menarik, lho!
Referensi:
Nyumba Tobias, Kerrie Wilson, Christina Derrick, Nibedita Mukherjee. 2018. ‘The use of focus group discussion methodology: Insights from two decades of application in conservation’ [daring]. Tautan: https://besjournals.onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1111/2041-210X.12860 (Diakses pada 10 November 2021)
Forbes Coaches Council. 2017. ‘15 Ways You Can Find The Confidence to Speak Up’ [daring]. Tautan: https://www.forbes.com/sites/forbescoachescouncil/2017/10/25/15-ways-you-can-find-the-confidence-to-speak-up/?sh=19654fc117a7 (Diakses pada: 10 November 2021)
University of Surrey. 1997. ‘Social Research Update 19: Focus Group’ [daring]. Tautan: https://sru.soc.surrey.ac.uk/SRU19.html (Diakses pada 10 November 2021)