Berpikir Kritis dengan Metode “Six Thinking Hats” di Dunia Kerja

kemampuan berpikir kritis

Kemampuan berpikir kritis menjadi penentu faktor kesuksesan kamu di dunia kerja. Salah satu metode dalam mengembangkan kemampuan ini adalah Six Thinking Hats.

Saat kamu baru saja lulus dari dunia perkuliahan, akhirnya kamu terus mencari ribuan lowongan pekerjaan. Pada informasi lowongan tersebut, biasanya disebutkan skill yang dibutuhkan, baik hard skill  maupun soft skill. 

Pada bagian soft skill yang dibutuhkan, kamu nggak asing dengan syarat-syarat seperti mampu berkomunikasi dengan baik, mampu bekerja dalam tim, bisa beradaptasi dengan deadline pekerjaan yang nggak menentu. Akan tetapi, ada salah satu syarat tidak tertulis yang wajib kamu kuasai di dunia kerja: berpikir kritis. 

 

Berpikir kritis: Pengertian, manfaat, dan contoh

Berpikir kritis adalah kemampuan merefleksikan pikiran yang masuk akal dalam mengambil keputusan. Proses pengambilan keputusan tersebut bersifat disiplin intelektual secara konseptual dengan cara menerapkan, menganalisis, mengevaluasi berbagai informasi berdasarkan pengamatan, penalaran, atau komunikasi untuk meyakinkan suatu tindakan.

Dikutip dari bebrainfit.com, berikut 6 manfaat yang akan kamu rasakan jika menguasai kemampuan berpikir kritis:

  • Membuat pertimbangan dan perencanaan yang lebih matang,
  • Terhindar dari pikiran negatif akibat prasangka atau dugaan yang belum tentu valid,
  • Selalu tertarik dengan pengetahuan baru,
  • Memperkuat hubungan dengan cara berpikir yang logis,
  • Mampu membedakan informasi yang baik,
  • Mengantarkan pada kesuksesan di dunia kerja.

Lalu, apa saja contoh kemampuan berpikir kritis dalam kehidupan sehari-hari? 

Dengan kemampuan berpikir yang sistematis, logis, dan obyektif, kamu akan terhindar dari hoax. Jadi, kamu membutuhkan pembenaran akan suatu hal dari berbagai informasi dari sumber yang benar. Selain itu, kamu cerdas dalam menilai berbagai peristiwa. Ditambah lagi, kamu juga tidak mudah terpengaruh ajakan orang lain yang menurut kamu buruk.

Dengan perkembangan teknologi dimana manusia dituntut untuk menjadi inovatif dan kreatif, berpikir kritis menjadi kemampuan dasar utama di dunia kerja hingga beberapa tahun mendatang.

kemampuan berpikir kritis

Dalam artikelnya, Emma Charlton menyatakan bahwa berpikir kritis masih menjadi kemampuan yang masih tertinggal dengan persentase 37%, diikuti dengan kemampuan menghadapi ambiguitas dan kompleksitas kerja dengan persentase 32%, serta kemampuan berkomunikasi dengan persentase 31%.

 

Mengapa kemampuan berpikir kritis harus dikuasai?

Berpikir kritis menjadi salah satu kemampuan yang harus dikuasai, agar cara berpikir kamu bersifat logis dan terhindar dari bias kognitif,  penuh prasangka, serta irasionalitas. Contoh kecil dari bias kognitif adalah FOMO (Fear of missing out).

Dengan kemampuan berpikir kritis yang lebih baik dan terasah, nantinya akan mendukung kamu dalam mengaplikasikan soft skill lainnya di dunia kerja, seperti pemecahan masalah, komunikasi, presentasi, kreativitas, sampai literasi digital. Biasanya, recruiter akan menguji kemampuan berpikir kritis kamu saat wawancara.

Karena berpikir kritis ini bukanlah kemampuan yang sudah ada sejak lahir, untuk mempertajamnya perlu melatih diri dengan banyak pengalaman, lebih tepatnya terlibat dalam kerja tim dengan menerima berbagai perspektif yang berbeda.

 

Asah kemampuan berpikir kritis dengan metode Six Thinking Hats

Salah satu cara untuk mengasah kemampuan berpikir kritis di dunia kerja adalah menggunakan metode Six Thinking Hats (Enam Topi Berpikir) yang awalnya dicetuskan oleh Edward de Bono pada tahun 1986.

Six Thinking Hats masih dimanfaatkan oleh banyak perusahaan sampai saat ini dalam mempertajam kemampuan berpikir kritis karena prosesnya yang sederhana dan efektif. Dengan demikian, para pekerja terbantu untuk menjadi lebih fokus, produktif, dan tentunya berpikir rasional dalam mengambil keputusan di dunia kerja.

 

Baca juga: Begini 5 Cara Meningkatkan Kemampuan Problem Solving dan Tips Mengatasi Masalah

 

Dalam mengambil keputusan, terdapat enam warna topi yang masing-masing menentukan karakter dalam berpikir kritis setiap individu.

1. Topi putih

Topi putih disimbolkan sebagai sosok yang memiliki kemampuan analisis dan evaluasi informasi atau data secara objektif. Cara berpikir seperti topi putih ini juga fokus kepada pengambilan informasi berdasarkan fakta.

 

2. Topi kuning

Topi kuning melambangkan cara berpikir yang penuh optimis, positif, serta fokus kepada berbagai hal yang bermanfaat dari keputusan yang diambil.

 

3. Topi hitam

Topi hitam ini condong kepada sosok yang pemberani dan berani mengambil risiko dalam mengambil keputusan. Saat menemui masalah, sosok topi hitam ini akan terus berpikir kritis dengan menganalisis berbagai risiko dalam menemukan solusi.

Mereka juga paham bahwa kegagalan itu pasti ada. Jika memang pemecahan masalah ternyata gagal diimplementasikan, sosok topi hitam ini tetap berusaha keras untuk merencanakan strategi lain yang lebih baik lagi.

kemampuan berpikir kritis

4. Topi merah

Kalau merah dikenal sebagai warna yang berani, tetapi pada metode six thinking hats ini memiliki makna yang berbeda.

Pemikiran topi merah bersifat intuitif, penuh perasaan, dan mengungkapkan rasionalitasnya dengan kecerdasan emosional. Untuk mempunyai pemikiran seperti topi merah ini diperlukan kemampuan komunikasi interpersonal yang baik.

 

5. Topi hijau

Pemikir yang kreatif dilambangkan dengan topi hijau. Mereka suka menumpahkan berbagai ide gila dan out of the box untuk kemajuan proyek yang dijalankan oleh tim.

Topi hijau berjasa dalam mengembangkan konsep baru dalam proyek, sehingga topi hitam sangat terbantu karena sudah merencanakan strategi.

 

6. Topi biru

Kalau topi hitam memiliki pemikiran yang lebih strategis dan mementingkan risiko, topi biru berpikir secara terstruktur dan visioner.

Kemudian, topi biru juga sebagai sosok yang mengendalikan solusi kreatif yang diputuskan oleh topi hijau.

 

Bagaimana menerapkan strategi berpikir kritis dengan metode Six Thinking Hats?

Dikutip dari indeed.com, berikut strategi yang bisa diterapkan dalam berpikir kritis menggunakan metode six thinking hats. 

1. Ajukan pertanyaan saat brainstorming

Pastinya, dalam melakukan proyek bersama tim dibutuhkan sesi brainstorming. Pada momen ini, pastikan masing-masing anggota mengajukan pertanyaan agar proses brainstorming dapat berjalan dengan baik.

Berikut contoh pertanyaan yang diajukan oleh enam topi yang dimiliki oleh masing-masing anggota:

  • Topi biru: Apa cara terbaik untuk mengatur proyek ini? Siapa yang bertanggung jawab dalam penanganan proyek ini?
  • Topi putih: Apa saja informasi yang dibutuhkan? Apakah ada informasi tambahan lagi yang perlu ditambahkan?
  • Topi merah: Bagaimana hasil yang kira-kira sesuai? Lalu, strategi seperti apa yang dirasa cocok untuk proyek ini?
  • Topi hitam: Apa kekurangan dari proses ini? Apa saja hambatannya? Kemudian, apa resikonya?
  • Topi kuning: Apa manfaat dan keuntungan dari solusi ini? Nilai apa saja yang bisa dicapai?
  • Topi hijau: Solusi apa yang belum saya pikirkan?

 

2. Melalui setiap langkah dan proses kerja tim

Dalam menerapkan metode six thinking hats di dunia kerja, melalui langkah dan proses kerja tim cukup penting untuk mengetahui harapan dari pemimpin tim kepada para anggota dalam memberi tugas.

Setelah itu, para anggota mulai bekerja dan mengatur strategi proyek berdasarkan perannya masing-masing dalam berpikir kritis. Jika diterapkan dengan baik, maka komunikasi berjalan lebih lancar yang mengantarkan pada hasil proyek yang sukses.

 

Ikuti kelas: Pelajari Keahlian Dasar Berpikir Kritis

 

3. Memantau setiap proses untuk meningkatkan anggota

Tujuan dari memantau setiap proses kerja tim adalah untuk mengetahui anggota dengan cara berpikir seperti apa yang sukses dan perlu ditingkatkan.

Misalnya, anggota yang berperan sebagai topi merah dalam berpikir kritis. Kemudian, ternyata ia bisa cocok untuk berperan menjadi topi putih yang objektif dalam mencari informasi. Selain mengevaluasi peran anggota, keadaan seperti ini akan berdampak pada keberhasilan berjalannya proyek.

 

4. Memastikan peran masing-masing anggota

Setiap anggota memiliki enam topi berpikir dalam mengambil keputusan. Akan tetapi, terdapat salah satu sosok topi yang dominan dalam cara berpikirnya.

Maka dari itu, penting banget untuk memastikan peran masing-masing anggota dalam berpikir kritis menggunakan metode six thinking hats untuk keberhasilan proyek.

Misalnya, para anggota yang berperan sebagai topi hitam hanya merencanakan risiko dan strategi dalam proyek. Para topi hitam tidak perlu berpikir kritis untuk memecahkan solusi kreatif seperti para anggota dengan peran topi hijau.

 

Berpikir kritis menjadi faktor penentu kesuksesan kamu di dunia kerja

Berpikir kritis merupakan kemampuan yang menjadi syarat untuk kamu diterima di dunia kerja. Kemampuan ini juga menjadi faktor penentu kesuksesan kamu di dunia kerja, karena akan berpengaruh kepada soft skill lainnya jika bergabung dalam berbagai proyek, seperti bekerja dalam tim, komunikasi yang baik, dan berpikir kreatif.

Untuk melatih kemampuan berpikir kritis ini, metode six thinking hats masih relevan hingga saat ini dimana individu memegang peran seperti enam topi yang memiliki masing-masing karakter dalam berpikir kritis.

kemampuan berpikir kritis bisa kamu latih dengan bergabung dalam berbagai proyek yang dikerjakan tim. Selain itu, kamu bisa mempertajam cara berpikir kritis dalam mengambil keputusan bersama Skill Academy. Materi dibawakan oleh professional, pastinya bikin kamu makin sukses di dunia kerja!

Kelas Sukses Kerja - Skill Academy

Sumber:

Whiting, Kate. (2020). These are the top 10 job skills of tomorrow – and how long it takes to learn them. [daring].

https://www.weforum.org/agenda/2020/10/top-10-work-skills-of-tomorrow-how-long-it-takes-to-learn-them/

Albane, Deane. Why critical thinking is important (and how to improve it). [daring]. https://bebrainfit.com/critical-thinking/

Indeed. (2021). Definitive Guide To the Six Thinking Hats. [daring].

https://www.indeed.com/career-advice/career-development/six-thinking-hats

Charlton, Emma. (2019). Here’s How to Improve Critical Thinking And Why It’s Important. [daring].

https://www.weforum.org/agenda/2019/10/improve-critical-thinking-why-important/

Kusariani Adinda