Ingin Menjadi Product Manager? Berikut Tugas dan Skill yang Perlu Kamu Ketahui

Product-Manager

Artikel ini membahas mengenai pekerjaan seorang Product Manager seperti tugas, skill yang dibutuhkan, hingga gaji.

Apakah kamu berkeinginan untuk melanjutkan jenjang karir ke arah yang lebih tinggi? Seperti menjadi seorang Manajer? Kamu mungkin bisa mencoba untuk menargetkan menjadi seorang Product Manager. Beberapa tahun terakhir, posisi ini cukup diminati karena mulai banyak perusahaan yang membutuhkan orang untuk mengelola produk. Tetapi sebenarnya apa sih yang dilakukan oleh seorang Product Manager? Yuk, kita cari tahu bersama!

 

Apa itu Product Manager?

Sederhananya Product Manager adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pengembangan dan keberhasilan sebuah produk. Pada praktiknya, Product Manager atau biasa disebut PM memiliki tugas untuk pengembangan produk, mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, menyusun strategi, dan mengelola tim agar semua rencana dapat berjalan dengan baik.

Istilah Product Manager terbilang cukup baru lho, sehingga posisi ini mudah kamu temui pada perusahaan startup atau perusahaan teknologi. Dalam pekerjaannya, Product Manager juga melakukan koordinasi dengan tim teknis seperti, software engineers, data scientists, dan product designers. 

Namun, PM juga memiliki tugas yang berbeda-beda tergantung dengan industri perusahaanya. Misalnya saja di bidang jasa keuangan atau perbankan, Product Manager lebih banyak bertugas untuk mengembangkan rencana operasi keuangan untuk memproyeksikan untung dan rugi suatu produk. Sehingga jika kamu ingin melamar pekerjaan sebagai seorang Product Manager, jangan lupa perhatikan persyaratan dan jenis perusahaannya, ya.

Agar kamu lebih paham mengenai Product Manager, Brent Tworetzky yang merupakan seorang PM profesional, membagi peran Product Manager menjadi 3 bagian sebagai berikut:

Peran-Product-manager-dalam-perusahaan

Strategi

Inti dari peran ini adalah bagaimana seorang Product Manager dapat mengatur arah dan perencanaan bisnis sebuah produk. PM memiliki peran penting untuk selalu dapat menghasilkan ide-ide yang orisinil dan berpikir visioner. Tak hanya itu, seorang Product Manager juga sering membantu timnya untuk membuat keputusan strategis, seperti menemukan pilihan terbaik dalam pengembangan produk dan kemudian memprioritaskan pilihan tersebut. Sehingga tujuan bisnis dapat tercapai.

Eksekusi 

Product Manager harus bisa memahami teknologi atau hal-hal yang bersifat teknis. Hal ini bukannya harus menjadi ahli pada bidang tersebut, melainkan memahami konteks dari produk yang sedang dikembangkan. Alasannya karena jika kamu nanti bekerja sebagai seorang Product Manager, kamu akan berkolaborasi dengan berbagai tim, seperti tim teknisi/tech. Jika tidak memahami konteks pekerjaan yang dilakukan dalam proses pengembangan produk, maka kamu berisiko kehilangan kepercayaan dari tim.

Pemahaman pengguna 

Mengembangkan produk yang hebat tidak lah mudah, tak jarang perusahaan kesulitan membuat produk baru yang sangat berdampak pada penggunanya. Sebagai seorang Product Manager, kamu memiliki peran untuk dapat memahami customer atau lebih tepatnya pengguna dari produkmu. Memahami pengguna dimulai dengan empati dan mampu merasakan apa yang dirasakan pengguna. Keterampilan ini membantu PM memprediksi bagaimana pengguna dapat bereaksi terhadap produk baru.

Gaji Product Manager

Bekerja sebagai seorang Product Manager harus memiliki keahlian yang matang baik dari segi teknis atau manajerial, sehingga di beberapa perusahaan posisi ini hanya dibuka untuk orang dengan gelar Magister atau setara S2. Sedangkan untuk gaji untuk seorang Product Manager berada di kisaran  Rp8.000.000-Rp15.000.000. 

Ikuti kelas: Pengembang Perangkat Lunak, Product Manager

Tugas Product Manager

Apa saja yang dilakukan seorang Product Manager? Berikut merupakan beberapa tugas atau tanggung jawab Product Manager:

1. Perencanaan produk

Dalam perencanaan produk PM, melakukan beberapa tugas seperti mendefinisikan visi sebuah produk dan menyelaraskannya  dengan pemangku kepentingan di perusahaan. Sedangkan pada prosesnya, PM harus dapat menciptakan kerja sama yang baik dengan seluruh tim untuk dapat menghasilkan keputusan yang tepat untuk produk.

2. Melakukan riset produk

Riset produk yang dilakukan oleh PM ini dapat berupa memantau kondisi pasar dan mengembangkan analisis persaingan dengan kompetitor. Hal ini bermaksud agar produk yang akan dihasilkan nantinya dapat tepat sasaran untuk para calon pengguna.

3. Memahami dan mewakili kebutuhan pengguna

Umumnya pekerjaan sebagai PM tidak lepas dari hubungan dengan pengguna atau user. Produk yang akan dihasilkan harus dapat menjadi solusi dari masalah pengguna. Oleh karena itu, seorang PM harus dapat memahami para penggunannya. Salah satu cara untuk dapat mendekatkan diri dengan pengguna adalah melakukan wawancara atau meminta feedback terkait produk.

Baca juga: 7 Kemampuan Negosiasi yang Wajib Dikuasai agar Sukses di Tempat Kerja

4. Mengembangkan produk

PM harus harus dapat memprioritaskan fitur dan kemampuan produk. Hal ini dapat berjalan dengan lancar jika terjalin komunikasi yang baik antar tim. Misalnya, PM harus dapat menjelaskan bagaimana bentuk fitur dari produk yang diinginkan oleh pengguna kepada tim teknisi atau developer. Sehingga produk tersebut dapat dikembangkan dengan baik. Selain itu, PM harus juga bisa memperkenalkan dan memasarkan produk baru dengan mengembangkan rencana sesuai waktu penjualan, periklanan, dan produksi.

Skill yang harus dimiliki Product Manager

Bekerja sebagai seorang PM tidak mudah dan cukup kompleks. Menurut Julia Austin dalam Harvard Business Review, untuk menjadi seorang Product Manager, berikut skill yang harus memiliki:

1. Kompetensi inti

Kemampuan ini lebih bersifat hal-hal dasar yang perlu kamu kuasai. Namun, hal ini dapat dipelajari dan dikembangkan sesuai berjalannya waktu. Sehingga bagi kamu yang ingin menjadi seorang Product Manager, berikut adalah beberapa kemampuan dasar yang harus dimiliki:

Kemampuan-dasar-yang-wajib-dimiliki-Product-Manager

2. Kecerdasan emosional  (EQ)

Seorang PM dengan EQ tinggi memiliki hubungan yang kuat di dalam perusahaan dan dapat  menghasilkan produk yang hebat. Jika kamu berkeinginan menjadi seorang PM, kecerdasan emosional sangat membantu untuk mengelola tim dan behubungan dengan para pemangku kepentingan, misalnya CEO. Daniel Goleman membagi EQ menjadi 4 bagian yang berhubungan dengan peran Product Manager.

Baca juga: Kecerdasan Emosional: 5 Manfaatnya Bagi Karier & Cara Meningkatkannya

  • Manajemen hubungan

Karakteristik terpenting dari seorang PM yang hebat adalah keterampilan manajemen hubungan dengan orang lain.  Seperti, membentuk hubungan yang baik dan dapat dipercaya oleh pemangku kepentingan internal dan eksternal. Manajemen hubungan juga penting dalam negosiasi yang sukses, menyelesaikan konflik antar tim, dan bekerja dengan orang lain untuk menuju tujuan bersama.

  • Kesadaran diri

PM harus memiliki kesadaran untuk tetap objektif dan menghindari menerapkan pendapat pribadi kepada produknya. Ketika PM menyukai suatu fitur dari produknya, tak jarang PM tersebut malah mengenyampingkan semua hal mengenai pengguna. Hal ini membuat semua perencanaan malah terfokus pada fitur tersebut, padahal bukan hal itu yang diinginkan oleh pengguna. Sehingga dapat menggagalkan prioritas produk yang dikembangkan dan merusak hubungan PM dengan tim lain.

  • Manajemen diri

Menjadi seorang PM bisa sangat menegangkan. CEO menginginkan satu hal, tim teknik menginginkan hal lain, dan pelanggan memiliki pendapat sendiri mengenai produk. Jika seorang PM tidak dapat mempertahankan emosinya, mereka dapat dengan cepat kehilangan kepercayaan dari semua orang. PM terbaik tahu bagaimana memilih prioritas ketika di bawah tekanan tanpa menunjukkan rasa panik atau stres.

  • Kesadaran sosial
    Kemampuan yang terkait dengan kesadaran sosial adalah empati, kesadaran organisasi, dan pelayanan.  PM harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang bagaimana cara timnya bekerja dan memahami emosi serta kekhawatiran pelanggan terhadap produk. Misalnya menentukan staf teknis yang tepat untuk mengerjakan produk yang sedang dikembangkan. Dengan memiliki kesadaran sosial, PM dapat menghasilkan produk yang tepat bagi penggunanya.

3. Keterampilan teknis

Berkembanganya teknologi dalam dunia bisnis, membuat PM harus memiliki keahlian yang bersifat teknis. Misalnya, bekerja di e-commerce membutuhkan pemahaman teknologi pembayaran untuk membuat keputusan yang baik. PM juga harus mengerti mengenai peran UX/UI pada sebuah produk. Selain itu, pada saat ini banyak PM dituntut untuk memiliki literasi data dan kemampuan menggunakan beberapa tools, seperti Google Analytics, Mixpanel, Tableau, Optimizely, dll.

Oh iya, jika kamu berniat untuk mempelajari berbagai kemampuan lainnya sebagai seorang produk manager, kamu bisa mengikuti Mini Bootcamp Skill Academy. Belajar dari 0 sampai paham langsung bareng ahlinya! Pendaftarannya masih dibuka sampai 16 September, lho! Yuk, klik banner di bawah ini untuk mengikuti campnya.

[IDN] CTA Blog - SA CAMP

4. Penyesuaian dengan perusahaan

Menurut Julia, memiliki kemampuan dasar dan EQ yang baik ternyata belum cukup agar dapat menjadi PM yang profesional.  Menurutnya, penerapan keahlian tersebut ke perusahaan yang tepat yang pada akhirnya akan menjamin kesuksesanmu. Salah satunya yaitu mengetahui posisi PM dalam sebuah perusahaan.

Misalnya, jika kamu berposisi sebagai PM di perusahaan yang sedang berkembang, penting untuk mengetahui seberapa besar keterlibatan pendiri/CEO/CTO dalam proses pembuatan produk. Jika mereka sangat terlibat, mungkin kamu lebih banyak memainkan peran pendukung. Seperti, menyempurnakan ide-ide mereka atau memvalidasi konsep dengan pelanggan. Ini bisa sangat menyenangkan jika kamu suka bermitra dengan pendiri dan eksekutif. Namun, ini bisa juga menjadi hal yang tidak memuaskan, jika kamu merasa tidak terlalu terlibat dalam proses pengembangan produk. Sehingga kemampuan yang kamu miliki tidak dapat dikembangkan dengan maksimal. 

—-

Itulah penjelasan mengenai Product Manager mulai dari definisi, tugas atau tanggung jawab Product Manager, gaji, hingga dengan skill yang dibutuhkan. Semoga membantu dan bermanfaat, ya. Oh iya, Skill Academy juga mempunyai kelas Manajemen Produk untuk Bisnis yang cocok banget buat kamu yang ingin memulai atau mengembangkan karier sebagai Product Manager. Kelas ini diajar oleh instruktur yang berpengalaman dan seorang Vice President of Product di salah satu perusahaan digital terbesar di Indonesia. Dapatkan berbagai tips menghasilkan produk yang sukses dengan ikut kelasnya! 

[IDN] CTA Blog - SA CAMP

Referensi

Austin, Julia (2017). What It Takes to Become a Great Product Manager. https://hbr.org/2017/12/what-it-takes-to-become-a-great-product-manager [Daring] (Diakses 22 Juni 2021)

Tworetzky, Brent (2016). What Does a Product Manager Do? https://medium.com/@tworetzky/what-does-a-product-manager-do-205b40d82da3 [Daring] (Diakses 22 Juni 2021)

Mansour, Sherif (2019). Product Manager: The role and best practices for beginners. https://www.atlassian.com/agile/product-management/product-manager [Daring] (Diakses 22 Juni 2021)

(Artikel ini diperbarui 16 Desember 2021)

Gulman Azkiya