Apa Perbedaan UI Designer dan UX Designer? Simak Penjelasan Ini!
Profesi UI dan UX Designer sedang populer akhir-akhir ini. Yuk, ketahui perbedaan keduanya dan skill apa saja yang harus dikuasai.
—
Bisnis berbasis aplikasi kian banyak bermunculan saat ini. Membuat aplikasi yang ada saat ini menjadi sangat beragam. Mulai dari aplikasi belajar online, aplikasi pesan antar makanan, aplikasi belanja sayur, dan aplikasi lainnya.
Dari satu jenis aplikasi saja, terdapat beberapa pilihan. Misalnya, aplikasi belanja online. Ada si biru, orange, hijau, dan lainnya. Sebagai pengguna, kita pasti akan memilih aplikasi yang tampilannya enak dipandang dan juga mudah untuk digunakan.
Untuk merancang dan mengembangkan aplikasi yang sesuai kebutuhan pengguna, diperlukan peran UI dan UX Designer. Karena inilah, profesi ini semakin populer akhir-akhir ini. Banyak lowongan pekerjaan yang mencari posisi ini. Jumlah orang yang ingin bekerja di posisi ini juga sangat banyak tentunya. Kamu salah satunya?
Kalau kamu tertarik untuk berkarier di bidang ini, yuk, cari tahu dulu apa sih UI dan UX Designer itu, perbedaan keduanya, tugas, dan juga skill yang harus kamu punya. Keep scrolling, ya!
Perbedaan UI/UX Designer
UI dan UX Designer memang saling berkaitan. Bahkan banyak yang mengira keduanya sama. Meskipun keduanya bekerja di bidang desain pada industri teknologi, namun UI dan UX Designer punya fokus yang berbeda.
Emang apa, sih bedanya?
Dilansir dari Interaction Design Foundation, UI Design atau desain antarmuka adalah proses yang digunakan desainer untuk membangun antarmuka dalam suatu perangkat lunak yang berfokus ke tampilan. Nah, orang yang membuat UI desain disebut UI Designer.
UI Designer bertujuan membuat desain antarmuka agar aplikasi mudah dan menyenangkan ketika digunakan pengguna.
Karena fokus UI adalah tampilan, maka UI Designer bertanggungjawab atas elemen-elemen visual dalam suatu aplikasi. Misalnya, tombol, skema warna, tipografi, size teks, ilustrasi, dan lainnya.
Berikut merupakan tugas dari UI Designer:
Nah, kalau UI Designer lebih fokus ke penampilan, kalau UX Designer lebih ke perasaan. Maksudnya adalah perasaan pengguna ketika menggunakan aplikasi. Jadi UX Designer bertanggungjawab agar aplikasi mudah digunakan, simple, bisa memberikan pengalaman positif dan nyaman bagi pengguna.
Berikut merupakan tugas seorang UX Designer:
Kalau kita lihat dari gambar di atas, ranah dari seorang UX Designer lebih luas jika dibandingkan dengan UI Designer. Karena UX Designer dimulai dari proses riset pasar sampai kemudian bisa diimplementasikan dalam bentuk desain (interface).
Jadi, sederhananya, UI Designer fokus ke tampilan aplikasi, sedangkan UX Designer fokus ke perasaan atau pengalaman pengguna ketika menggunakan aplikasi. Selain itu, perbedaan keduanya ada pada ranah tugas yang dikerjakan tentunya.
Kolaborasi antara UI dan UX Designer ini menciptakan aplikasi yang nggak cuma enak dilihat tapi juga responsif dan mudah untuk digunakan.
Baca juga: Apa Bedanya Content Writer, Copywriter, dan UX Writer?
Skill yang harus dimiliki UI dan UX Designer
Untuk menjadi seorang UI atau UX Designer, ada beberapa soft skill dan hard skill yang harus kamu kuasai. Kedua profesi ini punya soft skill yang mirip-mirip, tapi untuk hard skill-nya tentu berbeda. Apa saja skillnya? Berikut penjelasannya!
Skill UI Designer:
- Komunikasi dan kolaborasi
Seorang UI Designer tidak bekerja sendirian. Karena itu, kemampuan komunikasi dan kolaborasi jadi hal penting. Kamu akan bekerja dengan tim lain, klien, dan pemangku kepentingan lain. Kamu harus mengkomunikasikan fungsi dari elemen yang telah dirancang dengan baik.
- Empati
Aplikasi yang dirancang oleh UI Designer adalah untuk pengguna. Karena itu, diperlukan empati agar bisa menempatkan diri sebagai pengguna. Dengan memposisikan diri dan memahami kebutuhan pengguna, UI Designer dapat membuat visual yang dapat dinikmati pengguna.
- Problem solving
Skill ini penting karena UI Designer harus mampu memecahkan masalah pengguna melalui aplikasi dengan cara yang kreatif.
- Membuat prototype
Prototype biasanya terbagi menjadi 3. Gambar rangka dengan ketelitian rendah, prototipe yang dapat diklik dengan ketelitian sedang hingga tinggi, dan prototipe akhir yang menyerupai produk akhir.
- Skill visual branding
Karena UI fokus pada tampilan, ini mencakup tipografi, desain ikon, skema warna, dan lainnya.
- Pengetahuan tentang desain yang responsif
Desain aplikasi bukan hanya menarik tapi juga responsif dan konsisten untuk berbagai jenis dan ukuran layar.
Skill UX Designer:
- Komunikasi
Untuk berkomunikasi dengan tim atau pihak terlibat dalam proses merancang dan mengembangkan aplikasi dan juga klien.
- Empati
Bisa memposisikan diri sebagai pengguna agar bisa merancang aplikasi yang tidak membingungkan dan memecahkan masalah pengguna.
- Berpikir kritis dan problem solving
Kemampuan ini membantu UX Designer untuk menavigasikan proses dari yang awalnya abstrak menjadi sebuah solusi, fitur, alur, dan lainnya yang berhubungan dengan proses perancangan aplikasi.
- Wireframing dan membuat prototype
Mampu membuat gambar rangka dengan tingkat ketelitian yang berbeda dari suatu layar, halaman, atau tahapan produk. Membuat prototype untuk dapat diuji oleh pengguna.
- Riset dan analisis
Seperti yang kita bahas di atas, UX Design bergerak mulai dari tahapan riset dan mengenali pengguna. Karena itu, kemampuan ini sangat penting untuk bisa melakukan penelitian dan analisis yang baik untuk bisa menjawab masalah dan kebutuhan pengguna melalui aplikasi.
—
Nah, itu dia perbedaan UI dan UX Designer, mulai dari fokus desain, tugas, dan juga skill yang harus dimiliki. Kalau kamu mau memulai karier sebagai UI/UX Designer, portofolio adalah hal yang sangat penting. Karena, portofolio yang akan menunjukkan sekaligus menjadi bukti kemampuan yang kamu miliki.
Karena itu, portfolio UX/UI Design harus disusun dan dipresentasikan sebaik mungkin untuk meyakinkan recruiter atau klien. Kamu bisa belajar Cara Membuat dan Mempresentasikan UI/UX Portofolio di Skill Academy. Di kelas ini, kamu akan belajar dengan Kak Sabrina Anggraini, CEO Natuno Design Lab yang sudah berpengalaman di dunia UI/UX selama lebih dari 5 tahun.
Referensi:
Brain Station: ‘What Does a UX Designer Does?’ [daring]. Tautan:
https://brainstation.io/career-guides/what-does-a-ux-designer-do (Diakses pada: 22 September 2021)
Lamprecht, Emil. 2021. ‘The Difference Between UX and UI Design – A Beginner’s Guide’ [daring]. Tautan: https://careerfoundry.com/en/blog/ux-design/what-does-a-ux-designer-actually-do/#what-is-ux-design (Diakses pada: 22 September 2021)
Stevens, Emily. 2021. ‘What Does A UI Designer Actually Do?” [daring]. Tautan: https://careerfoundry.com/en/blog/ui-design/what-does-a-ui-designer-actually-do/
Brain Station. ‘What Skills Do You Need to be a UX Designer?” [daring]. Tautan: https://brainstation.io/career-guides/what-skills-do-you-need-to-be-a-ux-designer