Apa itu Workaholic? Berikut Tanda-tanda dan Cara Mengatasinya!
Kamu sangat suka kerja, bahkan gila kerja? Hati-hati, bisa jadi kamu adalah seorang workaholic. Pada artikel ini kamu bakal tahu mengenai apa itu workaholic, tanda-tanda serta cara mengatasinya loh!
Kamu pasti pernah melihat atau memiliki teman yang rajin banget kerja? Terus datang kerja tuh paling awal dan pulang juga paling akhir. Wah pasti kamu nganggepnya dia itu bekerja keras ya? Tapi bisa jadi temanmu tersebut adalah seorang workaholic. Workaholic adalah orang yang sudah kecanduan dengan kerjaan.
Nah loh! Apa mungkin kamu juga seorang workaholic nih. Untuk tahu kamu workaholic atau bukan, kamu bisa simak nih penjelasan berikut ya!
Apa itu workaholic?
Kalo menurut Mechlowitz di bukunya yang berjudul “Workaholics: Living with Them, Working with Them”. Bahwa workaholic adalah seseorang yang punya keinginan untuk bisa bekerja dengan sangat lama dan keras. Bukan cuman itu, kebiasaan bekerja ini sering ngelewatin persyaratan dalam bekerja loh. jadi workaholic ini disebut sebagai kecanduan kerja.
Mechlowitz juga nambahin kalo kecanduan kerja itu bukan dari motivasi diri agar bisa mendapatkan banyak penghasilan, tapi untuk memenuhi yang namanya “pendapatan psikis” yang biasanya dikenal sebagai tanggung jawab, peluang, dan pengakuan.
Apa perbedaan antara workaholic dan pekerja keras?
Dikutip dari Inc.com, bahwa berbeda antara workaholic dan pekerja keras. Hal itu bisa kamu lihat dari aktivitasnya.
Workaholic adalah mereka yang bekerja tanpa henti dan tidak memikirkan dirinya, selain itu, mereka hanya berfokus pada “pekerjaan”. Sedangkan pekerja keras adalah mereka yang bekerja dengan tetap memperhatikan dirinya.
Buat kamu yang masih bingung, ada nih perbedaan antara workaholic dengan orang yang bekerja keras, seperti:
Workaholic
- Pekerjaan menjadi lebih penting dari segalanya misalkan keluarga, kerabat, teman atau sejenisnya.
- Seorang workaholic senang apabila bisa menyelesaikan tugas yang sulit dibandingkan rekan kerjanya
- Tidak istirahat dan selalu memikirkan pekerjaannya, meskipun sedang atau kondisi sedang ada kegiatan lain.
- Pekerjaan dianggap sebagai tempat baginya untuk tidak berinteraksi dengan orang lain
- Jika dilihat dari waktu, biasanya seorang workaholic bekerja lebih dari 10 jam dan tentu saja hidupnya untuk bekerja.
Pekerja Keras
- Mengerjakan pekerjaan dengan skala yang masih wajar dan masih berhubungan dengan teman atau keluarga
- Bekerja dengan tugas, job desc dan hal lain yang masih berkaitan dengan pekerjaan
- Tetap memperhatikan dirinya saat istirahat dan tidak terlalu berlebihan dengan dirinya
- Memiliki waktu kerja yang normal, misalkan 09.00 – 16.00 dan setelah itu pulang untuk istirahat
- Bekerja dianggap sebagai tanggung jawab yang harus dituntaskan
Baca juga: Mengenal Multitasking Beserta Kelebihan dan Kekurangannya
Tanda-tanda workaholic
Jika kamu sudah memahami mengenai apa itu workaholic dan perbedaannya dengan pekerja keras. Maka kamu juga perlu mengenali tanda-tanda dari seorang workaholic pada berikut ini!
1. Sering tidak puas dengan pekerjaan
Nah, seseorang workaholic sering banget ngerasa bahwa waktu pekerjaan dia itu tidak cukup. Mereka berpikir bahwa gimana nih cara untuk menghabiskan waktu yang banyak dalam bekerja.
Dikutip dari Lifehack, bahwa orang workaholic itu bukan bermasalah pada waktu tapi dirinya sulit untuk lepas dari semua urusan pekerjaannya.
Nah, ini bakal bisa sampai pada kondisi paling parahnya, kamu bakal menggunakan waktu yang seharusnya untuk istirahat malah digunakan untuk bekerja.
2. Kehidupan pribadi dan pekerjaan tidak seimbang
Tanda kedua ini, kamu nggak punya work life balance yang baik. Karena hampir keseluruhan hidup kamu digunain hanya untuk bekerja.
Jadi, semua hal yang diluar pekerjaan seperti waktu bersama keluarga, liburan atau melakukan hobi kamu tidak menjadi prioritas lagi.
Dikutip dari mentalhealth.org.uk, kamu perlu kasih pertanyaan pada diri kamu sendiri soal work life balance, contohnya seperti ini:
- Apa penyebab yang bisa buat kamu tidak bahagia bahkan stres?
- Apakah hal itu bisa ngasih pengaruh ke pekerjaan dan juga kehidupan pribadi?
- Apakah dengan dirimu bekerja tidak kenal waktu disebut layak, sehingga kamu pantas untuk kehilangan banyak waktu juga untuk keluarga?
- Apakah dirimu merasa bahagia atas semua yang kamu lakukan atau malah marah dan kesal?
Dikutip dari healthline.com, bahwa jika kamu bekerja dengan berlebihan hal itu bakal buat kamu stres, depresi dan jam tidur yang tidak beraturan.
3. Diri kamu merasa jika tidak bekerja tidak ada kenyamanan
Seorang workaholic, memiliki rasa ketidaknyamanan apabila tidak melakukan pekerjaannya. Rasa tersebut seperti tidak produktif atau merasa tidak memiliki tanggung jawab yang tinggi. Bukan cuman itu aja, orang workaholic akan merasa cemas dan juga gelisah kalo sehari tidak bekerja.
(Sumber: Unsplash.com – Nicolas Flor)
Jika kamu merasakan hal ini, penting untuk mengenalinya tanda-tandanya dan cobalah untuk berhenti merasa bersalah dan stres ketika kamu tidak bekerja.
4. Tidak ada ketertarikan selain urusan pekerjaan
Berkaitan dengan work life balance, seorang workaholic biasanya tidak memiliki ketertarikan selain dengan pekerjaan. Hanya pekerjaan yang dapat memotivasi mereka di pagi hari.
Padahal, jika memiliki hobi atau sejenisnya mereka bisa sembari mengistirahatkan pikiran dari berbagai urusan pekerjaan.
Baca juga: Apa itu Burnout? Ini Penyebab, Ciri-ciri, dan Cara Mengatasinya!
5. Pola tidur yang berantakan
Nah, tanda ini dapat kamu kenali dengan mudah. Ketika jam tidur berantakan karena kamu merasa sulit tidur dan merasa bahwa ada pekerjaan harus diselesaikan secepat mungkin. Padahal, tenggang waktu yang kamu miliki sangatlah panjang.
Perasaan tidak puas dan tidak nyaman juga membuat kamu tidak bisa untuk tidur nyenyak. Namun, penting untuk diketahui bahwa tidur merupakan aktivitas istirahat paling utama dan tentunya sangat dibutuhkan oleh tubuh dan mental.
Sesampainya di rumah cobalah untuk menghindari segala hal yang dapat menghubungkanmu dengan pekerjaan, seperti melihat chat group kantor ataupun membuka email.
6. Mulai mengabaikan kondisi kesehatanmu
Ini merupakan tanda yang memiliki dampak paling buruk jika kamu merupakan seorang workaholic. Kamu mulai makan secara tidak teratur, melewati sarapan, hingga bergadang. Kamu juga berusaha agar bekerja setiap saat.
Berbagai penyakit mengintai kamu setiap saat. Dikutip dari laman HSE University, workaholic atau kecanduan kerja dapat berdampak buruk bagi kesehatan mental dan fisik, seperti depresi, kecemasan, dan gangguan tidur.
Ikuti kelas: Mental Health untuk Profesional
Cara Mengatasi Workaholic
Dalam hal ini, tentu saja yang menjadi masalah bagi seorang workaholic adalah pola pikir. Oleh karena itu untuk mengatasi workaholic, maka sebaiknya kamu bisa melakukan hal berikut ini:
1. Mengatur skala prioritas
Dalam bekerja, tentu saja pekerjaan tidak akan ada habisnya. Maka kamu perlu untuk mengatur skala prioritas pekerjaan. Jika kamu memiliki pekerjaan yang memiliki tenggat waktu sedikit, kamu bisa menyelesaikan terlebih dahulu.
Namun apabila ada pekerjaan yang tidak memakan waktu serta deadline-nya masih panjang. Kamu bisa memanfaatkannya untuk beristirahat dan bisa bersama keluarga atau teman.
2. Mengambil cuti kerja
Kalo kamu masih memiliki jatah cuti yang cukup banyak, tidak ada salahnya jika kamu mengambil cuti terlebih dahulu apalagi kalau sudah jenuh dan merasa stres dengan pekerjaan.
Ketika mengajukan cuti tidak perlu terlalu memikirkan pekerjaan karena kesehatan tubuh sangat penting. Jika kamu memaksakan, malah nanti akan membuat kamu semakin stres dan sakit.
Baca Juga: Penting! Cara Mengajukan Cuti Kerja Beserta Contoh Suratnya
3. Mengatur waktu dan memberikan batasan jam kerja
Bekerja dengan keras untuk meningkatkan kariermu memang penting dan harus dilakukan. Namun, bukan berarti kamu menjadi seseorang yang melupakan segalanya.
Kamu bisa dengan memperhatikan jam pulang kerjamu, misalkan kamu pulang jam 17.00. Maka di jam itu juga kamu harus menghentikan semua pekerjaan, lalu pulang untuk beristirahat serta berkumpul bersama keluargamu.
4. Rileksasi tubuhmu dan kelola stresmu
Nah, misalkan setelah kamu memutuskan untuk mengambil cuti. Coba untuk rileks dan kelola stresmu dari penatnya pekerjaan.
Sebab beberapa orang yang gila kerja akan kesulitan dalam merileksasikan tubuhnya serta tidak paham dalam mengelola stresnya sendiri.
Gimana guys? Apakah kalian memiliki tanda-tanda di atas? Jika iya, mungkin ini saatnya mengubah pola aktivitas kerjamu.
Oleh karena itu, cobalah untuk bisa meninggalkan kebiasaan yang buruk seperti itu. Sebab hidup bukan hanya untuk bekerja dan bekerja saja! Keluargamu pasti menunggu kamu dirumah dan waktu untuk bisa bersama.
Itulah penjelasan mengenai apa itu workaholic beserta tanda-tandanya. Jika kamu ingin mengetahui lebih info mengenai dunia kerja, kamu bisa membaca artikel lainnya di Blog Skill Academy.
Referensi
Cutrone, Carolyn. (2014). Are You a Hard Worker or a Workaholic? https://www.inc.com/carolyn-cutrone-the-difference-between-workaholic-and-hard-worker.html [Daring] (Diakses 4 Agustus 2022)
Locke, Robert. (2014). 8 Signs You’re an Extreme Workaholic. https://www.lifehack.org/articles/work/8-signs-youre-extreme-workaholic.html [Daring] (Diakses 4 Agustus 2022)
Marie, Simone. (2020). Are You a Workaholic? Here’s How to Tell If You’re Addicted to Work. https://www.healthline.com/health/are-you-a-workaholic [Daring] (Diakses 4 Agustus 2022)
Mentalhealth.org.uk. (2021). Work-life balance. https://www.mentalhealth.org.uk/explore-mental-health/a-z-topics/work-life-balance [Daring] (Diakses 4 Agustus 2022)
Editor: Andre Defrian Saputra