Mengatasi Crab Mentality, Rasa Iri dengan Keberhasilan Orang Lain
Artikel ini membahas tentang crab mentality atau mentalitas kepiting. Mulai dari definisi, penyebab, dan cara mengatasinya.
“Ih, kok dia lagi, dia lagi, sih, yang berhasil.”
Pernah begitu nggak waktu melihat ada teman atau rekan kerja yang berhasil? Misalnya, rekan kerjamu dapat penghargaan best performance dan naik gaji. Atau temanmu lolos seleksi CPNS sedangkan kamu tidak. Lalu, muncul rasa iri, nggak senang melihat teman senang. Nggak senang lihat teman sukses atau berhasil duluan. Karena kamu berpikirnya “kan gue belum, kok dia udah, sih.” atau kalo gue nggak bisa, berarti lo juga harus nggak bisa.”
Intinya, orang lain nggak boleh lebih berhasil atau lebih sukses daripada diri kita.
Hati-hati, bisa jadi itu crab mentality. Apa itu crab mentality, apa penyebabnya, dan bagaimana cara mengatasinya? Yuk, baca sampai habis.
Crab mentality itu apa, sih?
Melansir dari Psychology Today, crab mentality adalah analogi perilaku egois yang iri atau nggak suka dengan keberhasilan atau kesuksesan orang lain. Kenapa analoginya kepiting?
Kamu pernah melihat banyak kepiting di dalam satu ember? Kalau diperhatikan, biasanya beberapa kepiting akan mencoba naik ke atas untuk keluar. Tapi, kepiting lainnya akan menarik kembali mereka agar tetap berada di dalam ember.
Kepiting di dalam ember (worldpulse.com)
Mungkin ini terlihat seperti solidaritas antarkepiting karena nggak mau temannya ditangkap atau dimakan manusia, ya? Tapi, alih-alih membiarkan temannya untuk kabur dan mencapai kebebasan (meskipun ada risiko mati), kepiting justru memilih untuk mati bersama di dalam ember.
Perilaku ini mungkin beberapa kali kamu temukan atau rasakan di lingkungan tertentu. Bentuk tindakan crab mentality ini bisa berupa kritik yang menjatuhkan, meremehkan, manipulasi, bahkan sampai sabotase.
Misalnya, ada temanmu yang minta pendapat tentang hasil karyanya yang sebenarnya bagus. Tapi karena karyamu nggak lebih bagus, akhirnya kamu memberi kritikan pedas yang bisa menjatuhkan semangat temanmu dan membuatnya merasa kalau karyanya memang jelek. Atau akhirnya temanmu membuat ulang karyanya. Padahal deadline-nya sebentar lagi.
Penyebab crab mentality
Manusia adalah makhluk sosial yang hidup berkelompok. Hidup dalam kelompok, berarti akan selalu ada persaingan. Untuk makanan, pasangan, dan lainnya.
Ketika manusia merasa berada di posisi yang kuat dan aman, otak akan secara alami memberikan serotonin (hormon yang meningkatkan perasaan senang dan nyaman). Sebaliknya, ketika manusia merasa berada di posisi yang lemah, otak akan memberikan kortisol (hormon stres).
Itu kenapa kalau kita lagi di posisi lemah (merasa kalah dari orang lain), kita jadi nggak senang. Nah, perasaan nggak senang yang berlebihan ini dapat menyebabkan crab mentality. Bisa jadi iri, kurang percaya diri, ketergantungan berkelompok, malu, dendam, atau jadi kompetitif. Karena secara alami otak kita akan memberikan hormon kortisol tadi.
Sebenarnya, sifat kompetitif itu bagus karena bisa memacu kamu untuk mencapai hal yang lebih besar, lebih tinggi, dan lebih baik. Tapi kalau berlebihan jadinya nggak baik. Karena kita akan selalu merasa kurang dan selalu menganggap orang lain sebagai saingan. Akhirnya jadi lelah sendiri.
Hidup berkelompok juga bisa bikin manusia jadi ketergantungan. Ada perasaan takut ditinggalkan. Misalnya, takut kalau teman lebih sukses nanti kamu dan dia jadi nggak bareng lagi, atau pertemanannya jadi nggak sedekat sekarang.
Jadi, crab mentality ini sebenarnya perasaan yang wajar karena reaksi alami dari otak. Tapi, ini nggak baik untuk hubungan dengan orang lain dan juga diri sendiri.
Cara mengatasi crab mentality
Mentalitas kepiting kurang baik untuk hubungan dengan orang lain dan juga kebahagiaanmu. Karena kamu selalu merasa susah ketika orang lain senang. Karena itu, hal ini harus diatasi. Berikut adalah beberapa cara yang bisa kamu coba:
1. Berinvestasi pada lingkungan pertemanan yang suportif
Punya lingkungan pertemanan yang sehat dan suportif sangat penting untuk kebahagiaan, perkembangan, dan juga kesehatan mental. Di lingkungan ini, kamu nggak akan tarik menarik agar semuanya sama-sama gagal atau saling menjatuhkan. Tapi kamu justru akan belajar saling mendukung dan membantu agar bisa sama-sama berhasil.
Ketika ada yang berhasil duluan, kamu nggak iri. Justru kamu ikut senang dan bisa menjadikan itu motivasi atau belajar langsung agar berhasil juga. Di lingkungan yang seperti ini, kamu akan mendapat banyak dukungan untuk terus berkembang. Dari sini, kamu bisa belajar untuk mendukung orang lain juga.
2. Fokus pada progress diri sendiri
Orang dengan mentalitas kepiting, biasanya selalu memperhatikan progress orang lain dan membandingkan dengan progress sendiri. Kalau orang lain geraknya lebih cepat dan jalannya lebih lancar, maka kamu akan iri, cemburu, bahkan mungkin berusaha menarik teman itu agar sama seperti kita.
Ingat ungkapan “di atas langit masih ada langit.” Ini berarti akan selalu ada orang lain yang lebih dari kita. Lebih cantik, lebih kaya, lebih cemerlang kariernya, lebih pintar, dan lainnya. Sesekali melihat orang lain boleh, untuk memotivasi diri kalau mereka bisa, kamu juga bisa. Tapi jangan sampai membandingkan, ya. Tiap orang punya proses dan waktunya masing-masing.
Coba diubah dari membandingkan diri dengan orang lain jadi membandingkan diri di masa lalu dan masa sekarang. Nanti, kamu akan lebih bersyukur dan berterima kasih kepada diri sendiri.
Baca juga: Cara Masuk Flow State: Sebuah Zona untuk Bahagia dan Produktif
3. Lakukan evaluasi dan tingkatkan nilai diri
Salah satu yang bikin seseorang punya crab mentality adalah kurang percaya diri. Nah, cara terbaik adalah bukan dengan menarik teman agar sama-sama seperti kita. Tapi kita yang mendorong diri untuk bisa lebih percaya diri. Dengan cara menambah nilai diri sendiri dan evaluasi.
Jadi misalnya teman kita berhasil dan kita nggak, kita perlu bertanya ke diri sendiri “Apa ya yang bikin aku nggak berhasil? Bisa diperbaiki nggak, ya?”
Jadi dari sini kamu tahu, apa yang perlu kamu tingkatkan agar jadi lebih percaya diri dan nilai diri semakin meningkat. Misalnya, ikut kursus atau kelas yang bisa menambah skill dan meningkatkan karier.
Ikuti kelas: Rahasia Sukses Berkarier
4. Baca buku dan mendengarkan podcast
Saat ini, semakin banyak buku dan podcast yang semakin menarik. Topik yang dibahas semakin beragam. Nah, kamu bisa belajar banyak hal dengan membaca buku atau mendengarkan podcast.
Dengan aktivitas ini, kamu bisa meningkatkan pengetahuan dan wawasanmu. Jadi lebih percaya diri. Selain itu, kamu juga bisa menemukan banyak hal yang memotivasi dengan membaca dan mendengarkan.
5. Coba untuk turut bahagia dengan keberhasilan orang lain
Rasa iri atau cemburu melihat keberhasilan orang lain mungkin sering dirasakan. Tapi, kamu bisa mengubah cara pandang itu. Misalnya, dengan berhenti menganggap orang lain sebagai saingan dan hidup sebagai perlombaan.
Setiap orang punya cara dan jalan yang berbeda-beda untuk berhasil. Begitupun waktunya. Kamu nggak berkompetisi dengan orang lain, tapi dengan diri sendiri. Dengan rasa malas, rasa takut, dan lainnya.
Jadikan keberhasilan orang lain sebagai motivasi agar kamu bisa seperti dia. Atau kamu malah bisa bertanya bagaimana, sih cara dia bisa berhasil.
Ikuti kelas: Mental Health 101: Pahami dan Kenali Dirimu
Nah, itu tadi pembahasan tentang crab mentality. Mulai dari definisi, penyebab, dan cara mengatasinya. Mentalitas kepiting memang nggak bisa hilang sepenuhnya dari dalam diri kita. Karena seperti yang dibahas di atas, ini sifatnya alami. Dan siapa saja bisa mengalaminya.
Kalau kamu tertarik untuk belajar seputar lifestyle atau pengembangan diri lainnya, kamu bisa mengikuti kelas dari Skill Academy. Mulai dari manajemen waktu sampai manajemen stres, semuanya ada. Biar makin percaya diri berkarier, Skill Academy kini punya Kelas Sukses Kerja. Yuk, upgrade kualitas diri bersama Skill Academy!
Referensi:
Breuning, Loretta. 2019. ‘When Others Hold You Back’ [daring]. Tautan: https://www.psychologytoday.com/us/blog/your-neurochemical-self/201903/when-others-hold-you-back (Diakses pada: 06 September 2021)
Develop Good Habits. 2020. ‘How the Crabs in a Bucket Mentality is Holding You Back’ [daring]. Tautan: https://www.developgoodhabits.com/crabs-bucket/ (Diakses pada: 06 September 2021)
Sumber foto:
Foto kepiting dalam ember: www.worldpulse.com