Ingin Berbisnis Fashion? Berikut 8 Cara Memulai Usaha Pakaian
Kamu seorang fashion enthusiast dan ingin membuka bisnis yang berkaitan dengan fashion? Simak di sini cara untuk memulai usaha pakaian!
—
Kamu tentunya pasti tahu bahwa bisnis memiliki bermacam jenis dan peluangnya tersendiri. Namun, beberapa orang pendapat bahwa salah satu tips agar usahamu dapat berjalan dengan lancar adalah memilih jenis bisnis yang sesuai dengan minatmu. Nah, kali ini ada beberapa tips nih bagi kamu yang ingin mencoba dunia bisnis dengan minat pakaian dan fashion.
Adapun cara untuk memulai usaha pakaian paling mudah adalah dengan memiliki minat dan pemahaman terhadap pakaian itu sendiri. Oleh karena itu, tanpa basa-basi lagi, yuk, simak beberapa cara berikut.
Cara memulai usaha pakaian
Segala sesuatu pasti memiliki permulaan. Dalam bisnis atau usaha pakaian, ini merupakan cara untuk memulainya.
1. Siapkan modal
Walaupun sudah banyak dibahas mengenai pentingnya modal dalam memulai usaha, hal yang satu ini tetap harus dapat direncanakan dengan baik. Modal yang dikelola dengan tepat bisa membuat bisnismu berjalan dengan umur yang panjang. Selain itu, rencana keuangan pun dapat dioptimalkan dengan baik, mulai dari biaya produksi, supplier bahan, distribusi, hingga promosi dapat dikelola secara efektif.
Adapun jika kamu masih kebingungan untuk mendapatkan modal, ada beberapa cara yang bisa kamu coba:
- crowdfunding;
- mencari rekan bisnis;
- bantuan pemerintah; dan
- mencari investor atau pemodal.
Baca juga: Masih Kebingungan? Yuk Cek Cara Mudah Mendapatkan Modal Usaha Bagi Pemula Berikut
2. Tentukan niche dan target pelanggan
Langkah selanjutnya adalah menentukan niche dan pelanggan yang ingin kamu targetkan untuk membeli produkmu nantinya. Pada dasarnya, industri fashion sangat besar karena terdiri dari segudang merek yang berbeda-semua dengan gaya dan bentuk produk yang bervariasi.
Dikutip dari Forbes Advisor, sangat penting untuk mengidentifikasi niche dari usaha yang akan kamu jalankan. Itu akan membantumu menciptakan lini produk yang sesuai dengan target pasar dan membangun merek yang solid. Sederhananya, niche adalah kategori dari bentuk bisnis dan pelanggan dari usahamu. Misalnya, dalam bisnis pakaian, bentuk niche yang mudah ditemui adalah seperti Adidas untuk pakaian olahraga dan Uniqlo untuk pakaian trendi.
Oleh karena itu, kamu harus dapat menentukan bentuk niche dari produk yang ingin dijual. Mulai dari bentuk pakaian yang dijual hingga dengan target pelanggan yang cocok.
ilustrasi fashionista (pexels.com/mentatdgt)
Contohnya, kamu berencana menjual pakaian outdoor, seperti yang digunakan dalam melakukan aktivitas naik gunung. Maka, kamu perlu mencocokkan bentuk produk dengan target pelanggan. Kamu dapat menargetkan mulai dari sisi usia, gender, hingga pekerjaan calon pelangganmu. Pada kasus ini, kamu misalnya menargetkan mahasiswa hingga karyawan dengan semua gender.
Jika kita coba analisis dari bentuk demografi calon pelanggan (usia, gender, dll), kamu bisa memproduksi pakaian tersebut dengan harga yang berada di kisaran medium, yaitu tidak terlalu murah atau mahal, dan tentunya berkualitas.
3. Menentukan konsep bisnis dan ciptakan brand
Setelah mengetahui niche dan pelanggan yang ingin kamu targetkan, selanjutnya adalah menentukan konsep bisnis yang ingin kamu jalankan. Kamu akan mencari seperti apa bentuk dari produk yang ingin kamu jual. Apakah pakaian trendi, pakaian olahraga, atau pakaian formal. Selain itu, hal ini tentunya harus kamu sesuaikan dengan jenis pelangganmu.
Nantinya dalam konsep bisnis ini kamu akan menentukan beberapa poin penting, seperti
- deskripsi bisnis
deskripsi mengenai produk dan bisnis yang kamu akan jalankan; - analisis pasar
informasi mengenai kondisi bisnis yang kamu jalani, seperti produk serupa, kompetitor, hingga kisaran harga produk yang sama; - produk
keunikan dari produk yang akan kamu jual nantinya; dan - rencana distribusi dan pemasaran
strategi distribusi dan promosi yang akan kamu terapkan nantinya.
4. Ciptakan merek untuk bisnismu
Nah, langkah yang satu ini juga tidak bisa kamu lupakan. Pasalnya, brand atau merek dapat membuat usaha dan produkmu mudah dikenali. Apalagi dalam industri pakaian, merek dapat menjadi identitas dari produk itu sendiri.
Beberapa brand besar memiliki nama merek yang mudah untuk dikenali misalnya, seperti Nike, Adidas, H&M, dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, untuk mengawali hal ini kamu dapat mencoba untuk mencari referensi terkait merek yang sesuai dengan produkmu. Cobalah buat brand dengan nama yang pendek, tapi tetap unik.
5. Design dan tentukan bentuk produk
Hal ini menjadi bagian utama dalam menjalankan bisnis pakaian. Kamu memiliki beberapa pilihan untuk menentukan bisnis ini. Apakah kamu akan memproduksinya secara sendiri atau menjadi penjual pakaian dari produk orang lain.
ilustrasi desain pakaian (pexels.com/Michael Burrows)
Tiap dari pilihan tersebut memiliki kelebihan. Jika kamu berencana membangun bisnis berdasarkan pakaian yang kamu desain sendiri, hal tersebut dapat menjadi keunikan dari produkmu. Namun, jika kamu lebih memilih untuk membeli produk lain atau grosir, dari segi biaya kamu mungkin memiliki perhitungan yang lebih sederhana daripada melakukan produksi sendiri.
Ikuti kelas: Belajar Merancang Busana dan Berpikir Kreatif untuk Menjadi Fashion Designer
6. Cari supplier bahan yang tepat
Jika kamu memilih untuk memproduksi pakaian sendiri, penting untuk menggunakan bahan terbaik. Pasalnya, hal ini sangat tergantung dengan kualitas produkmu nantinya. Maka dari itu, sangat perlu untuk dapat menemukan supplier bahan yang cocok dengan produk dan caramu berbisnis.
Ini bukan hal yang dapat dianggap remeh, lancarnya penjualan pakaian ini bergantung dengan proses jual beli bahan antara dirimu dengan supplier. Di samping itu, hal ini juga berlaku jika kamu lebih memilih untuk menjual produk dari orang lain. Proses distribusi dan produksi produk juga bisa mempengaruhi ketersedian barang di saat kamu sudah mulai menjalankan bisnis ini.
7. Tentukan harga produk
Setelah semuanya telah siap, langkah selanjutnya adalah menentukan harga untuk masing-masing produk. Apakah kamu nantinya menjual dengan cara per buah atau dalam bentuk 1 set pakaian (baju dan celana/rok). Namun, hal ini bukan berarti menjadi pembatas karena tidak ada larangan untuk hal tersebut karena kamu juga bisa menjual produk dengan berbagai bentuk.
Adapun untuk menentukan harga produk ini kamu dapat menggunakan beberapa cara sebagai berikut:
- berdasarkan biaya produksi;
- menggunakan metode keystone pricing (2 kali biaya modal); dan
- metode break even pricing (menyesuaikan dengan harga pasaran atau modal).
Baca juga: 5 Cara Menentukan Harga Jual Produk dengan Mudah
8. Distribusikan dan promosikan
Dikutip dari Forbes Advisor, bisnis pakaian memiliki sejumlah pilihan distribusi yang mudah ditemui, mulai dari menjual langsung melalui situs web sendiri, menjual di situs marketplace (toko hijau, oren, dll), menjual di dalam toko, hingga melalui pengecer lokal. Semua hal ini dapat kamu lakukan ketika kamu sudah memiliki produk yang ingin dijual.
Di samping itu, jangan lupa juga untuk mempromosikan usaha pakaianmu dengan memanfaatkan berbagai fitur yang ada di media sosial, seperti Tiktok dan Instagram. Jika kamu memiliki biaya promosi yang cukup, kamu dapat mengawalinya dengan bekerja sama dengan micro influencer untuk mempromosikan produkmu.
—
Bagaimana guys? Apakah kamu tertarik? Itulah beberapa cara memulai usaha pakaian yang bisa kamu coba terapkan. Oh iya, jika kamu memiliki niat untuk menambah pemahaman mengenai dunia bisnis dan usaha, langsung saja menuju Skill Academy. Di Skill Academy, tersedia berbagai kelas menarik dengan materi yang cocok denganmu. Jadi tunggu apa lagi? Yuk, upgrade kemampuanmu!
Referensi
Rittenberg, Julia & Main, Kelly. (2022). How To Start A Clothing Business: Everything You Need To Know. https://www.forbes.com/advisor/business/start-a-clothing-business/ [Daring] (Diakses 6 September 2022)