Pentingnya Riset Produk bagi Bisnis dan Cara Melakukannya

Riset Produk

Artikel ini membahas apa itu riset produk, manfaat, dan cara melakukannya.

Hai guys! Kalau kamu sedang atau baru mau mulai bisnis, pasti sudah tahu dong kalau produk itu adalah jantung dari usaha yang kamu jalankan? Nah, biar bisnis kamu nggak asal jalan dan produk yang kamu jual benar-benar laku di pasaran, kamu perlu yang namanya riset produk.

Tapi sebenarnya, apa sih riset produk itu dan kenapa penting banget buat bisnis kamu? Yuk, kita bahas tuntas di artikel ini!

 

Apa Itu Riset Produk?

 

Singkatnya, riset produk adalah proses mencari tahu apakah produk yang kamu buat benar-benar cocok dengan kebutuhan pelanggan. Melalui riset ini, kamu bisa mendapatkan wawasan penting tentang apa yang pelanggan inginkan, apa yang mereka butuhkan, bahkan apa yang mereka keluhkan dari produk serupa yang sudah ada di pasaran. Dengan begitu, kamu bisa mengembangkan produk yang benar-benar relevan dan punya potensi besar untuk laris manis!

 

Riset Produk

Ilustrasi riset produk (Sumber: Freepik.com)

 

Menurut MBA School, riset produk juga bisa membantu kamu menyempurnakan ide produk sebelum diluncurkan dan meningkatkan layanan dari produk yang sudah ada. Tapi, jangan salah ya! Riset ini nggak bisa dilakukan asal-asalan atau dalam waktu semalam saja. Kamu butuh strategi dan proses yang matang supaya hasilnya benar-benar bermanfaat untuk bisnis kamu.

Baca Juga: 5 Cara Menentukan Harga Jual Produk dengan Mudah

 

Kenapa Riset Produk Penting?

 

Pada dasarnya akan terlihat mustahil membuat bisnis menjadi berhasil tanpa melakukan pengembangan produk. Kamu tentunya pasti tahu kan, kenyataannya produk tersebut tidak bisa langsung dijual begitu saja setelah diproduksi.

Adanya kebutuhan pelanggan, kompetitor, dan persaingan pasar membuat pengembangan produk ini penting. Misalnya saja dalam memberikan inovasi atau menciptakan kelebihan dari produk tersebut. Nah, pengembangan produk ini tidak dapat dilakukan tanpa melakukan riset.

Adanya riset produk membuat kamu memahami hal yang diinginkan pelanggan, sehingga bisa menghadirkan produk yang sesuai dengan mereka. Proses ini juga membuatmu mengetahui bagaimana respon pelanggan terhadap produk dan membantumu untuk menganalisis masalah produk yang terjadi.

Selain bisa menciptakan berbagai strategi untuk mendominasi pasar, riset produk juga meminimalisir terjadinya potensi masalah dan menghindari kesalahan pada pembiayaan. Misalnya kesalahan dalam meluncurkan sebuah produk.

Hal ini biasanya membutuhkan biaya yang tidak sedikit bahkan adanya risiko, seperti produk yang jual ternyata tidak laku. Oleh karena itu, pentingnya melakukan riset produk dalam menjalankan bisnis.

Baca juga: 8 Cara Mempromosikan Produk agar Jualan Laris Manis!

 

Manfaat Riset Produk

 

Riset produk bukan sekadar formalitas, lho. Kalau dilakukan dengan benar, ini bisa jadi kunci utama keberhasilan bisnis kamu. Dikutip dari Hotjar, ada beberapa manfaat yang bisa kamu dapatkan dari melakukan riset produk yaitu sebagai berikut:

  • Memahami kebutuhan dan masalah pelanggan

    Dengan riset, kamu bisa mengumpulkan data tentang apa yang pelanggan cari dan apa masalah yang mereka hadapi. Dari sini, kamu bisa menghadirkan produk yang benar-benar jadi solusi bagi mereka.

  • Mempermudah proses inovasi dan pengembangan produk

    Kalau kamu tahu apa yang diinginkan pelanggan, kamu bisa lebih kreatif dalam menghadirkan fitur atau nilai tambah yang bikin produk kamu lebih menarik.

  • Mendapatkan keunggulan kompetitif
    Sejalan dengan adanya inovasi dan pemahamanmu terhadap pelanggan, riset produk bisa membantumu untuk menemukan kelebihan dan keunikan dari produkmu. Hal ini memberikan peluang untuk dapat menonjolkan kelebihan tersebut dan bisa menjadi sebuah keunggulan yang tidak dimiliki kompetitor.

 

Cara Melakukan Riset Produk

 

Setelah mengetahui manfaatnya, selanjutnya adalah beberapa cara yang bisa kamu coba dalam melakukan riset produk.

1. Tentukan tujuan riset

Pertama, menentukan tujuan dari riset yang kamu lakukan. Adapun tujuan ini biasanya sangat berkaitan dengan visi dan strategi produk. Hal ini harus disesuaikan juga dengan tujuan dari bisnismu. Tujuan ini dapat berbentuk rencana yang difokuskan pada satu aktivitas pasti seperti,

  • Melakukan riset produk untuk mengetahui karakteristik dan kesesuaian dengan pelanggan.
  • Mengevaluasi performa produk setelah diluncurkan termasuk mengenai siklus hidup produk.
  • Mengidentifikasi fitur apa saja yang harus ditingkatkan setelah peluncuran produk.

 

2. Analisis pasar

Ketika membicarakan pasar, maka tidak terlepas dari yang namanya pelanggan. Dalam melakukan riset produk, kamu harus memahami bagaimana hubungan antara produkmu dengan target pelanggan. Hal ini dapat dihubungkan dengan penggunaan demografi. Kamu dapat membaginya dalam beberapa kategori seperti gender, usia, pekerjaan, dan lain-lain.

Misalnya, kamu menjual pakaian olah raga premium, seperti baju, celana, hingga kaus kaki dengan menargetkan pelanggan laki-laki dengan rentang usia 18-30 tahun yang aktif dan peduli dengan gaya hidup sehat.

Setelah mengetahui hal ini, kamu akan dapat memperkirakan seberapa besar pasar dari produkmu. Salah satu caranya yaitu dengan menganalisis seberapa besar lalu lintas pencarian produk tersebut di internet. Dalam hal ini kamu bisa menggunakan Google Trends.

google-trends

 

Melalui Google Trends ini kamu bisa mengetahui seberapa banyak produk tersebut dicari oleh pelanggan. Walaupun tidak secara spesifik, dengan memasukkan kata kunci terkait,  kamu bisa mengetahui bagaimana kondisi dari produk serupa pada saat ini. Dikutip dari Shopify, cara ini dapat memberi gambaran dan pemahaman yang lebih baik tentang ukuran pasar dari produkmu.

Jika kamu menemukan pasar yang cukup besar, maka bisa memberikan peluang untuk melakukan inovasi yang lebih banyak. Namun di sisi lain, hal ini juga menunjukkan bahwa kamu memiliki banyak kompetitor. Oleh karena itu, riset produk ini sangat penting dilakukan agar kamu dapat memahami pasar dengan lebih baik.

Baca Juga: Mengenal Apa itu Riset Pasar: Jenis, Metode, dan Langkah Melakukannya

 

3. Cari tahu mengenai produk serupa

Selanjutnya adalah mencari tahu mengenai produk yang serupa, kondisi pasar, serta kompetitor. Hal paling pertama yang perlu kamu lakukan pada proses ini yaitu mencari tahu berapa harga yang ditentukan oleh kompetitormu. Dalam melakukan hal ini, kamu bisa mengawalinya dengan mengunjungi berbagai marketplace atau e-commerce.

Kamu dapat mengetahui berapa rata-rata harga yang dijual kompetitormu dengan bentuk produk yang sama. Apakah lebih murah atau mahal? Apa saja yang membuat produk mereka diminati? Bagaimana pelayanan yang mereka berikan? Dan masih banyak lagi yang bisa kamu amati dari hal tersebut.

cara-melakukan-riset-produk

 

Kemudian, dari hal tersebut kamu juga bisa mengamati bagaimana kondisi pasar dari seberapa banyak produk yang sama dijual oleh kompetitor. Selain bisa mengetahui harga jual, kamu juga bisa mengamati fitur komentar untuk melihat tanggapan dan apa sebenarnya yang dibutuhkan pelanggan dari produk yang serupa. Selanjutnya, kamu dapat menyesuaikan hal tersebut dengan produkmu.

 

4. Analisis produk yang ingin dijual

Faktor utama dalam hal ini, yaitu kembali menganalisis apakah produkmu dapat menjadi pemecah masalah dari pelanggan. Coba pastikan kembali apa yang dapat menjadi nilai tambah atas produk yang akan kamu tawarkan.

Selanjutnya, perhatikan juga kualitas produkmu mulai dari pelayanan, ukuran dan packaging. Dalam hal ini kamu bisa melihat bagaimana kompetitor memberikan produk mereka. Namun, jika kamu tidak memiliki kompetitor, maka tidak ada salahnya kamu menyesuaikan dengan biaya modal usahamu. Karena seperti yang kita ketahui tampilan produk juga dapat berpengaruh terhadap penjualan produk.

analisis-produk

(Sumber: Pexels.com – Thirdman)

 

Selain itu, beberapa hal eksternal seperti tren/musiman juga perlu diperhatikan. Tak jarang tren berpengaruh terhadap penjualan dari produkmu. Hal ini bisa karena produkmu menjadi salah satu barang yang dibutuhkan ketika tren tersebut muncul.

Misalnya saja, pakaian muslim yang tentunya memiliki permintaan yang tinggi pada bulan puasa dan lebaran. Jika tidak, maka kamu perlu mencocokkan apakah tren tersebut bisa disesuaikan dengan produkmu.

Baca juga: Packaging: Fungsi, Jenis, dan Pentingnya bagi Bisnis!

 

5. Luncurkan produk dalam skala kecil

Nah, sebagai langkah akhir, tidak ada salahnya kamu mencoba menluncurkan produkmu tersebut dalam skala kecil. Hal ini dapat membantumu menguji coba produk tersebut untuk memperkirakan penjualan.

Pada proses ini kamu dapat mengetahui kelebihan ataupun kekurangan dari produkmu. Jika ditemukan bahwa banyak kekurangan, maka masih ada waktu untuk melakukan modifikasi atau pengembangan produk kedepannya. Hal ini tentunya dapat mengurangi risiko kerugian berupa keuangan atau biaya dari produksi.

Pada dasarnya dalam melakukan hal ini kamu tidak harus melakukan pengujian secara besar-besaran. Kamu cukup melakukannya dengan skala kecil atau membatasi berapa jumlah produk yang akan kamu coba luncurkan.

Bisnis E-commerce

Ilustrasi produk dijual melalui e-commerce (Sumber: Freepik.com)

 

Selain itu, kamu juga bisa mencoba memasukkannya ke dalam marketplace atau e-commerce untuk melihat bagaimana respon dari pelanggan. Dengan melakukan hal ini kamu dapat mengetahui apakah produkmu benar-benar dapat diterima oleh pelanggan atau tidak.

Ada beberapa faktor yang bisa kamu amati dari tahapan ini. Pertama, tingkat ketertarikan pelanggan terhadap produkmu. Jika mereka ditarik, maka biasanya akan ada permintaan untuk penambahan jumlah pada produk tersebut.

Kedua, bagaimana umpan balik atau respon dari pelanggan setelah membeli produkmu. Apakah mereka menyukainya atau ada beberapa hal yang membuat mereka tidak puas. Misalnya saja fitur-fitur yang dihadirkan, ukuran, porsi, hingga kemasan. Oleh sebab itu, tahapan ini bisa menjadi bagian paling penting untuk mengetahui penerimaan produkmu di pasaran.

Nah, sekarang kamu sudah tahu kan kenapa riset produk itu penting dan bagaimana cara melakukannya. Bagi kamu yang ingin belajar lebih lanjut tentang riset produk dan strategi bisnis lainnya, yuk ikuti kelasnya di Skill Academy! Klik banner di bawah ini dan mulai perjalanan bisnismu sekarang!

[IDN] CTA Blog - Kelas Riset Produk - Skill Academy

Referensi

Ferreira, Corey. (2021). Product Research in 2022: How to Find Product Ideas. https://www.shopify.co.id/blog/product-research [Daring] (Diakses 24 Maret 2025)

Hotjar. (2022). A step-by-step guide to the product research process. https://www.hotjar.com/product-research/process-and-step-by-step-guide/ [Daring] (Diakses 24 Maret 2025)

MBA Skool Team. (2021). Product Research – Meaning, Importance, Stages & Example. https://www.mbaskool.com/business-concepts/marketing-and-strategy-terms/8598-product-research.html [Daring] (Diakses 24 Maret 2025)

Wheeler, Rose. (2022). How to Conduct Product Research That Leads to Success. https://www.fool.com/the-ascent/small-business/e-commerce/articles/product-research/ [Daring] (Diakses 24 Maret 2025)

Gulman Azkiya