Mengenal Influencer: Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya bagi Bisnis

influencer adalah

Mau bekerja sama dengan influencer untuk mempromosikan produk atau jasa yang kamu tawarkan? Yuk, kenali terlebih dahulu apa itu influencer, jenis-jenis, dan tips memilih influencer yang tepat untuk bisnismu!

Jika kamu menjalankan bisnis atau pelaku usaha, tentu kamu ingin brand atau produk kamu semakin dikenal oleh banyak orang terutama target market. Bekerja sama dengan influencer dalam mempromosikan produk atau jasa merupakan salah satu cara memperluas jangkauan audiens. Dengan menggandeng influencer yang tepat, kamu bisa meningkatkan visibilitas merek.

Kalau kita perhatikan, ada banyak brand yang mempromosikan produk atau jasanya dengan menggandeng influencer. Berdasarkan data laporan Nielsen’s Customers Trust Index, 92% konsumen lebih percaya influencer marketing dibandingkan iklan tradisional. Melihat data ini, bekerja sama dengan influencer untuk mempromosikan produk bisa menjadi salah satu strategi yang patut dicoba. Sebelum itu, yuk ketahui terlebih dahulu apa itu influencer, jenisnya, serta tips memilih influencer yang tepat untuk bisnis kamu!

Apa itu influencer?

Istilah influencer mungkin sudah sering terdengar atau tidak asing lagi bagi kamu. Influencer adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk memengaruhi keputusan pembelian pengikutnya berdasarkan reputasi atau citra mereka. Biasanya, seorang influencer memiliki pengetahuan atau wawasan tentang subjek atau bidang tertentu. Misalnya, David Brendi yang aktif di channel YouTube Gadgetin dan memberikan review tentang HP atau gadget terbaru lainnya. Atau Tasya Farasya yang terkenal dengan rekomendasi produk makeup atau skincare-nya.

Seorang influencer umumnya aktif di media sosial seperti TikTok, Instagram, YouTube, atau blog. Meskipun aktif di banyak media sosial, biasanya ada salah satu media sosial yang memiliki pengikut lebih banyak dibandingkan media sosial lainnya. Mereka membuat konten yang menarik untuk mengiklankan atau mempromosikan produk dari brand yang bekerja sama dengan mereka. Contoh yang sering kita lihat adalah konten Instagram stories ketika influencer mereview makanan, baju, makeup, atau skincare.

Memangnya siapa saja influencer di Indonesia? Nah, berikut merupakan beberapa contoh influencer di Indonesia adalah:

  1. Tasya Farasya
  2. Yulia Baltschun
  3. Arief muhammad
  4. Abel Cantika
  5. Almiranti Fira
  6. Nadya Aqilla
  7. Magdalena
  8. Ria SW
  9. Ken & Grat
  10. David Brendi, dan deretan influencer lainnya.

Selain influencer, ada juga yang namanya Key Opinion Leader atau KOL. KOL adalah seseorang yang ahli terkait suatu bidang atau industri dan pendapatnya didengar. KOL memiliki pekerjaan terkait bidang tertentu dan dipercaya oleh audiens karena pengalamannya di bidang atau industri tertentu. Contoh KOL adalah Dokter, Desainer, Psikolog, Ahli Gizi, Chef, Jurnalis, dan lainnya. Berikut merupakan ringkasan perbedaan antara influencer dan key opinion leader (KOL):

perbedaan influencer dan kol

Baca juga: Influencer Marketing: Pengertian, Strategi, dan Manfaatnya untuk Bisnis

Apa manfaat influencer bagi bisnis?

Influencer bisa membantu sebuah brand atau produk baru untuk mendapat kepercayaan dari audiens. Bisa dibilang influencer seperti jembatan antara bisnis dengan target pasar mereka. Beberapa manfaat bekerja sama dengan influencer dalam mempromosikan produk adalah:

  1. Meningkatkan brand awareness, karena kamu bisa mendapatkan exposure dari audiens atau pengikut influencer yang sudah ada.
  2. Membangun kepercayaan audiens terhadap brand. Umumnya, followers mempercayai pendapat atau rekomendasi dari influencer yang mereka ikuti. Influencer dapat meningkatkan kredibilitas atau kepercayaan audiens terhadap brand kamu.
  3. Menjangkau target audiens secara efektif. Dengan memilih influencer yang tepat, kamu dapat menjangkau target audiens yang relevan secara efektif. Audiens influencer yang tertarik dengan brand kamu, bisa menjadi audiens baru.

Jenis-jenis influencer berdasarkan jumlah followers

Berikut merupakan 4 jenis influencer berdasarkan jumlah followers:

1. Nano influencer

Jenis influencer yang pertama adalah nano influencer. Influencer ini memiliki jangkauan audiens paling kecil dibandingkan jenis influencer lainnya. Jumlah pengikut nano influencer adalah 1000 hingga 10.000 orang. Meskipun jumlah pengikutnya terbilang sedikit, tapi nano influencer bisa menjadi pilihan yang tepat karena biayanya yang relatif terjangkau.

Dengan jumlah followers yang masih sedikit, nano influencer bisa berkomunikasi dengan baik dengan audiensnya sehingga bisa membangun engagement yang baik. Followers nano influencer seperti sedang mendapat review atau rekomendasi dari temannya sendiri.

2. Micro influencer

Micro influencer merupakan influencer yang berada satu tingkat di atas nano influencer. Jumlah pengikutnya mulai dari 10.000 hingga 100.000 orang. Biasanya, micro influencer memiliki pengetahuan terkait bidang atau topik tertentu. Misalnya, kecantikan, teknologi, traveling atau liburan, kulineran, dan lainnya.

Jika kamu dapat menemukan micro influencer yang tepat, maka kamu juga dapat menjaring audiens yang relevan. Misalnya, kamu menjual makanan, lalu bekerja sama dengan influencer yang sering mereview makanan, maka kamu bisa mendapatkan jangkauan dari audiens yang menyukai topik seputar makanan.

3. Macro influencer

Macro influencer memiliki pengikut mulai dari 100.000 hingga 1.000.000 orang. Dengan jangkauan audiens yang lebih banyak, tentu kamu perlu mengeluarkan biaya yang lebih besar jika ingin bekerja sama dengan macro influencer karena macro influencer memiliki tarif yang lumayan mahal.

4. Mega influencer

Mega influencer memiliki pengikut paling banyak dibanding yang lainnya, yaitu lebih dari 1 juta orang. Biasanya, influencer dengan pengikut sebanyak ini juga berprofesi sebagai artis atau memiliki pengaruh dan pengikut secara nasional. Dengan jumlah followers yang sangat banyak, influencer dapat membagikan sebuah pesan kepada banyak orang sekaligus dalam waktu yang singkat. Dengan menggunakan mega influencer, kamu bisa menjangkau audiens yang sangat banyak. Tapi, hal ini juga memengaruhi biaya yang harus kamu keluarkan.

Jenis-jenis influencer berdasarkan platform yang digunakan

Setelah mengetahui 4 jenis influencer berdasarkan jumlah followers, berikut merupakan beberapa jenis influencer berdasarkan platform yang digunakan:

1. Blogger

Sesuai namanya, jenis influencer yang satu ini menggunakan blog sebagai media komunikasi dengan audiens (pembacanya). Blogger merupakan orang yang memiliki atau mengelola sebuah blog. Tidak sedikit blogger yang memberikan ulasan produk kecantikan, lokasi liburan atau hiburan, traveling, makanan, skincare, makeup, dan lainnya.

orang sedang menulis blog

Orang sedang menulis di blog. (Sumber: Unsplash.com)

Ulasan atau review yang ditulis di sebuah blog bisa panjang dan detail, sehingga audiens bisa mendapatkan informasi yang lengkap. Jika blogger tersebut memiliki banyak pembaca, maka akan semakin mudah untuk merekomendasikan sebuah produk atau jasa kepada mereka.

Baca juga: 8 Tips dan Cara Menjadi Blogger untuk Pemula

2. Youtuber

Berbeda dengan blogger yang memberikan rekomendasi atau review melalui tulisan, YouTuber memberikan rekomendasi atau ulasan terkait sebuah produk atau jasa melalui video. Influencer YouTube umumnya memiliki subscriber atau pelanggan setia yang rajin menonton dan memberikan respons di setiap konten yang mereka unggah.

orang take video youtube

Orang sedang mengambil video untuk YouTube. (Sumber: Pexels.com)

Dari sebuah video, influencer bisa memberikan rekomendasi dengan menunjukkan gambaran produk secara jelas, bahkan bisa memberikan tutorial pemakaian. Misalnya, review makeup, influencer YouTube bisa menunjukkan kepada kamu warna apa saja yang ada dari produk lipstik terbaru, teksturnya, dan tutorial pemakaian agar terlihat bagus dan nyaman digunakan. Serta konten lainnya seperti konten haul dan try on yang bisa menunjukkan kualitas produk yang dijual online dan gambaran ketika digunakan.

3. Influencer media sosial

Influencer ini sering muncul atau membagikan rekomendasi atau ulasan produk di media sosial. Baik itu Instagram, TikTok, atau media sosial lainnya. Bentuk konten yang diunggah juga bisa bermacam-macam, bisa reels Instagram, video TikTok, Instagram stories, atau foto di feed Instagram. Umumnya konten yang dibuat lebih pendek dibandingkan video YouTube atau ulasan di blog, menyesuaikan media yang digunakan.

Tips memilih influencer yang tepat

Setelah tahu apa itu influencer, pentingnya bagi bisnis, dan jenis-jenisnya, berikut ada beberapa tips memilih influencer yang tepat untuk bisnis kamu!

1. Perhatikan engagement rate

Engagement rate menunjukkan bagaimana respon audiens terhadap konten yang diunggah oleh influencer. Engagement rate yang baik menunjukkan bahwa audiens benar-benar peduli dengan konten yang dibagikan oleh influencer yang mereka ikuti. Kamu bisa melihat keterlibatan audiens dengan memperhatikan jumlah like atau komentar di setiap unggahan. Selain itu, kamu juga bisa melihat apakah influencer sering membalas komentar audiensnya. Jika hal ini dilakukan, maka dapat meningkatkan hubungan yang baik dengan audiensnya.

2. Sesuaikan dengan brand atau produk

Penting untuk berkolaborasi dengan influencer yang cocok dengan brand atau produk kamu. Ketika kamu melihat Instagram atau media sosial dari influencer, coba bayangkan apabila produk atau brand kamu diiklankan di sana.

Influencer yang relevan dengan produk atau brand kamu, memiliki audiens yang tertarik dengan produk atau jasa yang kamu tawarkan. Dengan demikian, kamu juga dapat menjangkau audiens yang relevan.

Misalnya, kamu menjual produk makanan, maka kamu bisa mencari influencer yang sering membuat konten review jajanan atau konten memasak. Jika kamu menjual produk makanan tapi bekerja sama dengan influencer yang tertarik di bidang otomotif, mungkin bisa tapi akan jadi kurang sesuai.

3. Kualitas konten

Ketika memilih influencer, jangan lupa untuk melihat konten yang pernah diunggah di media sosial mereka. Kamu bisa memperhatikan kualitas konten yang diunggah dan kreativitasnya. Meskipun saat bekerja sama dengan influencer kamu memberikan kebebasan kepada mereka saat membuat konten promosi, kamu perlu memastikan bahwa konten yang dibuat sesuai dengan brand image atau dapat merepresentasikan brand kamu.

4. Sesuaikan dengan budget

Mungkin kamu ingin langsung bekerja sama dengan influencer yang memiliki banyak followers agar bisa menjangkau lebih banyak audiens. Tapi, jangan lupa untuk menyesuaikan dengan modal atau dana yang kamu punya. Bekerja sama dengan nano atau micro influencer juga menguntungkan kok. Berikut beberapa keuntungan bekerja sama dengan nano influencer:

  • Biaya yang terjangkau
  • Memiliki engagement rate yang tinggi
  • Target audiensnya lebih spesifik

orang sedang mengatur uang

Foto orang sedang mengatur budget. (Sumber: Pexels.com)

Jadi, jika budget kamu masih kurang untuk bekerja sama dengan macro atau mega influencer, nano influencer juga bagus selama kamu memilih influencer yang tepat.

5. Pilih media yang akan digunakan

Mengetahui target audiens bisa membantu kamu menentukan media yang tepat untuk menjangkau audiens yang relevan. Bisa Instagram, Facebook, Twitter, YouTube, atau TikTok. Beberapa influencer membangun reputasi pada satu channel atau media yang spesifik. Bisa jadi, seorang influencer memiliki banyak followers di Instagram, tapi tidak memiliki banyak followers di TikTok atau Twitter. Tidak hanya itu, influencer yang menggunakan beberapa media sosial, audiens-nya juga bisa berbeda-beda. Oleh karena itu, tentukan media yang tepat dan sesuai dengan target audiens kamu.

Itulah pembahasan mengenai influencer, mulai dari pengertian, contoh influencer di Indonesia, manfaatnya bagi bisnis, jenis-jenis, hingga tips memilih influencer yang tepat untuk bisnis kamu. Semoga membantu, ya! Ada banyak strategi lainnya yang bisa kamu gunakan untuk mengembangkan bisnis, kamu bisa belajar berbagai kelasnya di Skill Academy. Mulai dari riset produk, riset pasar, hingga berbagai strategi pemasaran yang bisa kamu terapkan untuk bisnismu. Klik banner di bawah ini untuk kepoin kelasnya! Lagi banyak promo menari, lho. Yuk serbu!

SKill Academy - CTA

Referensi:

Geyser, Werner. 2022. ‘What is an Influencer? – Social Media Influencer Defined’ [daring]. Tautan: https://influencermarketinghub.com/what-is-an-influencer/ (Diakses: 15 Agustus 2022)

Huff, Travis. 2017. ‘6 Big Benefits of Using Influencer Marketing in Your Social Strategy’ [daring]. Tautan: https://www.socialmediatoday.com/social-networks/6-big-benefits-using-influencer-marketing-your-social-strategy (Diakses: 15 Agustus 2022)

Influencer Marketing Hub. ‘9 Factors to Consider to Pick the Right Instagram Influencer for Your Brand’ [daring]. Tautan: https://influencermarketinghub.com/pick-the-right-instagram-influencer/ (Diakses 15 Agustus 2022)

Indeed Editorial Team. 2021. ‘What Are Influencers?’ [daring]. Tautan: https://www.indeed.com/career-advice/career-development/what-are-influencers (Diakses: 14 Agustus 2022)

Sumber foto:

Foto orang sedang mengambil video untuk YouTube, by Artem Podrez. Tautan: https://www.pexels.com/photo/person-holding-a-smartphone-recording-a-man-playing-guitar-4680106/

 Foto orang sedang mengetik di laptop, by Corinne Kutz. Tautan: https://unsplash.com/photos/tMI2_-r5Nfo 

Foto orang mengatur uang, by Karolina Grabowska. Tautan: https://www.pexels.com/photo/a-man-sitting-on-the-couch-while-touching-his-phone-on-the-table-6328971/

Devi Lianovanda