11 Cara Menjadi YouTuber untuk Pemula, Pasti Berhasil!
Artikel ini membahas 11 cara menjadi YouTuber pemula yang bisa kamu coba, modal HP juga bisa!
—
“Hey guys, welcome back to my channel” adalah kalimat yang sering kita dengar kalau nonton YouTube.
YouTube adalah media sosial untuk berbagi dan menemukan berbagai video. Dilansir dari laporan We Are Social, pada tahun 2021, 94% penduduk Indonesia yang menggunakan internet mengakses YouTube. Ini membuktikan kalau YouTube merupakan media yang sangat digandrungi banyak orang.
Nggak heran, sih, YouTube memang menyediakan berbagai konten yang kita butuhkan. Mulai dari konten yang informatif, edukatif, sampai menghibur juga ada. Semakin hari, content creator di YouTube atau yang akrab disapa YouTuber juga makin banyak.
Sudah jadi rahasia umum kalau membuat konten di YouTube memang bisa menghasilkan uang. Bahkan, banyak orang yang menjadikan penghasilan dari YouTube sebagai sumber penghasilan utama. Karena itu, ada banyak orang yang mulai belajar menjadi YouTuber.
Lalu, bagaimana cara menjadi YouTuber yang sukses? Berikut 11 tips yang bisa kamu coba. YouTuber pemula modal HP juga bisa!
Mau coba jadi YouTuber? Ini dia 11 cara yang bisa kamu coba. Simak sampai habis, ya!
1. Pilih niche atau ceruk konten
Cara jadi YouTuber yang pertama adalah, memilih niche konten. Niche adalah ceruk atau konten yang spesifik dan fokus. Ada banyak banget kategori konten yang bisa dibuat oleh seorang YouTuber. Kamu bisa memilih niche sesuai apa yang kamu sukai atau kuasai. Pilih juga niche yang topiknya bisa jadi beragam atau nggak ada habisnya untuk dibahas.
Beberapa contoh niche antara lain sebagai berikut:
1. fashion (haul, try on, mix and match);
2. musik, biasanya berisi video cover lagu;
3. gaming, membahas tentang game tertentu yang sedang ramai;
4. teknologi, seperti review HP, laptop, dan lainnya;
5. kecantikan, biasanya menampilkan konten video berisi review skincare, makeup, tutorial makeup untuk berbagai kegiatan, dan tips kecantikan lainnya;
6. pendidikan, biasanya berisi pengetahuan-pengetahuan akademis maupun umum, serta fakta seru lainnya; atau
7. kesehatan, DIY, gaya hidup, hiburan yang berisi daily vlog, humor, dan lainnya.
Tahu channel YouTube GadgetIn? Channel ini fokus ke niche teknologi lebih spesifik ke review gadget terbaru. Kalau kamu buka channel-nya, isinya tentang review HP, PC, laptop, dan gadget lainnya.
Contoh channel YouTube dengan niche teknologi. (Sumber: youtube.com)
Menentukan niche konten bikin kamu jadi lebih fokus pada suatu topik dan bisa menjaring audiens yang relevan. Selain itu, kamu jadi bisa fokus belajar lebih dalam lagi dan membuat konten yang menarik serta lebih berkualitas untuk para penonton.
2. Atur tujuan yang ingin dicapai
Sebagai seorang YouTuber, tentu ada tujuan yang ingin dicapai. Contohnya, mau punya banyak subscriber, banyak penonton, bisa monetisasi konten, dan lainnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, kamu bisa memulainya dengan mengatur target yang realistis.
Misalnya saja, dalam waktu 5 bulan, subscriber channel YouTube kamu harus mencapai 5000 orang. Atau video YouTube kamu mencapai 1000 viewers dalam 2 minggu, dan target lainnya.
Dengan begitu, kamu akan semakin semangat untuk membuat konten dan mempromosikannya, karena ada ‘sesuatu’ yang ingin dicapai. Kalau targetnya nggak kesampaian, bisa jadi bahan evaluasi. Mungkin ada yang kurang dari strategi promosinya, kontennya, penyampaian pesannya, atau aspek lainnya.
3. Membuat perencanaan ide konten
Setelah tahu niche konten yang mau digarap, selanjutnya adalah membuat perencanaan ide konten apa saja yang akan dibuat. Untuk membantu proses perencanaan konten, kamu bisa melakukannya dengan hal-hal sebagai berikut:
-
Mengenali target audiens
- Siapa yang akan menonton video ini?
- Berapa umurnya?
- Apa jenis pekerjaan mereka?
- Kenapa mereka menonton video ini?
- Jam berapa biasanya mereka menontonnya?
Dengan begitu, bisa mempermudah kamu mengetahui konten seperti apa yang disukai penonton, cara menyampaikannya, konsepnya, dan strategi promosinya.
-
Lihat kompetitor
Kamu bisa melihat kompetitor dengan niche serupa untuk mencari ide lalu terapkan prinsip ATM alias Amati, Tiru, dan Modifikasi. Meniru di sini maksudnya bukan plagiat, ya. Tapi membuat konten yang topiknya mungkin sama, tapi sudut pandang yang beda, dengan kualitas yang lebih baik, konsep yang lebih menarik, dan modifikasi lainnya yang membuat konten yang kamu buat menjadi sesuatu yang baru.
-
Riset kata kunci (keyword research)
Mencari ide juga bisa dilakukan dengan riset kata kunci atau melihat topik yang sedang banyak dicari saat ini. Kamu bisa pakai beberapa tools untuk riset kata kunci seperti Google Trend, Ubersuggest, Semrush, dan lainnya.
Belajar menjadi YouTuber bisa kamu lakukan dengan berbagai cara. Belajar dari teman, nonton video, atau mengikuti kursus yang sesuai. Nah, pas banget! Skill Academy punya kelas belajar bareng Gita Savitri untuk menjadi YouTuber sukses dan cara membuat konten berkualitas. Klik banner berikut ini!
4. Membuat channel dan akun YouTube
Langkah selanjutnya untuk menjadi YouTuber adalah dengan membuat channel dan akun YouTube. Cara membuat channel dan akun YouTube nggak susah, kok. Kamu bisa membuat akun YouTube menggunakan akun Gmail atau akun Google yang langsung tersambung ke YouTube. Cara lengkapnya sudah pernah dibahas sebelumnya, kamu bisa baca Cara Lengkap Membuat Akun dan Channel YouTube Bagi Pemula. Bahkan, kamu bisa bikin lewat HP, lho!
Kamu bisa menggunakan nama channel yang unik dan mudah diingat, seperti Nihongo Mantappu, atau nama pribadi juga boleh. Jangan lupa untuk melengkapi semua section yang perlu diisi di YouTube, ya, seperti, foto profil, gambar banner, deskripsi, info kontak, dan lainnya.
5. Menyiapkan alat-alat untuk membuat konten
Untuk membuat video yang berkualitas, tentu saja kamu perlu beberapa alat. Nggak harus langsung berinvestasi di peralatan yang mahal atau profesional di awal, kamu bisa memanfaatkan alat yang ada misalnya dengan HP dengan kualitas kamera yang bagus, ring light untuk pencahayaan, dan microphone.
ilustrasi kamera (freepik.com)
Selain itu, jangan lupa untuk mengatur tempat syutingnya terlebih dahulu. Pastikan tempatnya rapi, cukup cahaya, dan tidak berisik atau terlalu banyak noise di videonya.
Jangan lupa untuk meng-install dan mempelajari aplikasi edit video, seperti Adobe Premiere, Sony Vegas, dan lainnya. Aplikasi edit video di HP juga banyak, contohnya inShot, FilmoraGo, KineMaster, Adobe Premiere Clip, dan lainnya.
6. Buat jadwal upload video ke YouTube
Jadwal upload konten ke YouTube bisa membantu kamu jadi lebih konsisten dan teratur dalam memproduksi konten. Ada timeline jelas untuk mulai produksi, editing, dan mengunggah video. Selain itu, audiens juga jadi tahu kapan mereka akan mendapatkan konten baru dari kanal YouTube kamu. Usahakan untuk konsisten mengunggah konten, apabila kamu tidak mengunggah konten dalam waktu lama, bisa saja subscriber-mu akan meninggalkan channel YouTubemu.
ilustrasi membuat jadwal (freepik.com)
Jika di awal kamu masih memulainya sendirian, tidak perlu memaksakan untuk mengunggah video setiap hari. Itu sangat melelahkan karena mulai dari mencari ide, menyusun skrip, take video, editing, sampai promosi semuanya dikerjakan sendiri.
Kamu bisa coba jadwal mingguan, misalnya setiap minggu mengunggah 1 atau 2 video ke YouTube. Biar lebih teratur, kamu bisa membuat jadwalnya secara manual atau menggunakan tools, seperti Trello atau Notion. Kalau kamu sudah menemukan pola produksi yang nyaman, kamu bisa meningkatkan jumlah konten yang diunggah.
Baca juga: 5 Strategi Social Media Marketing bagi Pemula
7. Produksi konten & editing
Proses produksi ini bisa dibagi menjadi 3 tahap, yaitu praproduksi, produksi, dan postproduksi. Penjelasannya adalah sebagai berikut:
- tahap praproduksi terdiri dari menentukan ide, membuat skrip, outline video, mempersiapkan alat-alat untuk take video seperti kamera (kamera HP atau kamera profesional), lighting, mengatur tempat, microphone, dan lainnya;
- tahap produksi adalah proses syuting atau pengambilan video. Pastikan proses tersebut sesuai dengan outline yang dibuat. Boleh ada improvisasi, asal semua informasi yang harus disampaikan tidak terlewat. Selain itu, pastikan konten yang dibuat tidak mengandung unsur SARA atau unsur lain yang melanggar hukum; serta
- tahap postproduksi untuk meng-edit video dan quality control. Memastikan konten video sudah bagus untuk dibagikan, mulai dari audio, background music, footage, filter, dan lainnya.
8. Mempromosikan video YouTube
Menjadi seorang YouTuber, berarti kamu juga harus menjadi marketer dari kontenmu. Promosi konten bisa dilakukan lewat media sosial yang kamu punya seperti Instagram, Tiktok, grup WhatsApp, dan teman-teman terdekat. Ajak mereka untuk menonton dan membagikan video YouTube tersebut kepada teman-teman yang lain.
Mempromosikan konten memang nggak gampang, butuh konsistensi dan terus belajar agar orang-orang tahu kalau video YouTube yang kamu buat oke banget untuk ditonton. Kamu juga bisa belajar tools analytics untuk menganalisis performa promosi yang sudah kamu lakukan.
Baca juga: 6 Cara Mempromosikan Video YouTube, Efektif Tingkatkan Jumlah Penonton
9. Bangun engagement dengan penonton
Nggak beda jauh sama media sosial lainnya, engagement dengan penonton di YouTube juga perlu dijaga. Beberapa caranya seperti konsisten upload video dan berinteraksi lewat kolom komentar. Respons yang kamu berikan untuk komentar penonton di channel YouTube juga bisa meningkatkan engagement.
Kamu juga bisa mempertimbangkan untuk membuat video yang banyak direquest penonton, misalnya penonton meminta kamu untuk berkolaborasi dengan rekan YouTuber lainnya atau ketika kamu mengunggah video baru. Coba lakukan premiere atau live streaming agar bisa berinteraksi dengan penonton melalui video tersebut.
10. Optimasi dengan SEO YouTube
Search Engine Optimization atau SEO YouTube adalah proses optimasi video dan channel YouTube untuk meningkatkan peringkatnya. Dengan SEO, audiens bisa dengan mudah menemukan video atau channel YouTube kamu di mesin pencarian YouTube, Google, dan mesin pencarian lainnya.
Dilansir dari brightedge.com, berikut beberapa tips optimasi SEO YouTube:
- optimalkan meta deskripsi dan deskripsi video;
- tambahkan CTA untuk mempromosikan video YouTube kamu yang lainnya;
- riset keyword untuk menentukan ide konten yang sedang banyak dicari audiens; dan
- masukkan kata kunci di beberapa bagian, seperti judul, thumbnail, deskripsi, transkip, link, CTA, dan tag.
11. Analisis dan evaluasi
Setelah semua tahapan sudah kamu lewati dan video pertama berhasil diunggah, coba lakukan pengamatan dari video pertama tersebut.
Perhatikan bagaimana orang-orang merespons video kamu, lihat masukan atau saran dari penonton yang memberi komentar, atau minta feedback dari teman dekatmu. Lihat apakah target views, like, dan peningkatan jumlah subscriber sudah tercapai atau belum. Setelah itu, coba amati kira-kira apa yang harus diperbaiki dan ditingkatkan. Mungkin dari sisi editing-nya, penyampaian kontennya, atau promosinya.
ilustrasi traffic YouTube (pexels.com)
Langkah pertama tentu jarang sempurna sehingga perlu adanya proses belajar dan evaluasi. Kalau ada satu atau dua komentar jahat yang menjatuhkan, nggak apa-apa, jangan sampai mematahkan semangat kamu. Jadikan itu sebagai motivasi untuk membuat konten yang semakin baik lagi kedepannya. Semangat, ya!
—
Itu dia 11 cara menjadi YouTuber untuk pemula yang bisa kamu coba. Semoga membantu dan bermanfaat, ya! Membangun channel dan karier sebagai YouTuber memang tidak mudah. Tapi, dengan keinginan yang kuat dan konsisten membuat konten video yang menarik dan berkualitas, pelan-pelan kamu pasti bisa! Dengan menjadi YouTuber, akan ada banyak hal yang dapat kamu pelajari, jangan lupa untuk membangun relasi dengan para YouTuber lain ya. Siapa tahu kamu bisa membuat video kolaborasi, cara ini juga bisa membuat penonton setia dari rekan YouTuber kamu ikut menonton aksi kalian juga.
Untuk belajar lebih dalam lagi menjadi seorang Content Creator profesional, kamu bisa banget kepoin kelas-kelas yang ada di Skill Academy. Kamu bisa belajar cara membuat konten video, storytelling, podcast, dan masih banyak lagi. Yuk, belajar jadi Content Creator masa kini bersama Skill Academy!
Referensi:
Manners, Jodie. 2021. ‘How to Become a YouTuber and Get Paid: 10 Steps to Success’ [daring]. Tautan: https://blog.hootsuite.com/how-to-become-a-YouTuber/
Geyser, Werner. 2021. ‘How to Become a YouTuber – The Ultimate Checklist’ [daring]. Tautan: https://influencermarketinghub.com/how-to-become-a-YouTuber/
Bright Edge. ‘YouTube SEO Tips” Rank for Video Content in 2021’ [daring]. Tautan: https://www.brightedge.com/glossary/youtube-seo-and-search-trends
Kemp, Simon. 2021. ‘Digital 2021: Indonesia’ [daring]. Tautan: https://datareportal.com/reports/digital-2021-indonesia (Diakses 14-16 Desember 2021)