Cara Menulis Skill di CV dengan Baik dan Benar Beserta Contohnya
Keahlian atau skill dalam CV penting untuk menunjukkan kepada perekrut tentang kemampuan yang kamu punya. Bagaimana cara menulisnya dengan baik? Simak tips dan contoh berikut ini!
Keahlian atau skill dalam CV penting karena bisa menunjukkan kepada HRD atau perekrut tentang kemampuan yang kita miliki. Kita semua sudah tahu bahwa di setiap iklan lowongan kerja, perusahaan mencantumkan skill atau keterampilan yang harus dimiliki pelamarnya. Oleh karena itu, menuliskan skill yang tepat di CV sangat penting agar HRD bisa tahu bahwa skill yang kamu punya sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan.
CV merupakan senjata utama untuk melamar kerja sehingga jangan lupa update CV-mu, ya! Sebelumnya, sudah pernah dibahas Cara Membuat CV Lengkap dengan Contoh dan Template Gratis, Kamu bisa baca untuk panduan lengkap membuat CV bahkan menggunakan templatenya, GRATIS! Di dalam CV terdapat beberapa hal, seperti deskripsi diri, pengalaman kerja, pendidikan, kontak, dan juga skill atau keahlian.
Nah, sekarang, kita akan membahas cara menulis skill di CV dengan baik. Yuk, simak penjelasan dan contohnya berikut ini!
Cara menulis skill di CV
Di dalam CV, ada dua jenis skill yang bisa kamu tulis, yaitu hard skill dan soft skill. Hard skill adalah keterampilan teknis untuk melakukan pekerjaan tertentu, sedangkan soft skill adalah keterampilan yang berhubungan dengan kepribadian seseorang. Perbedaan keduanya sudah pernah dibahas lengkap, kamu bisa baca Perbedaan Hard Skill dan Soft Skill Beserta Contohnya agar lebih paham dan tidak tertukar ketika menulisnya di CV. Sekarang, yuk, simak cara menulis skill di CV!
1. Tulis dengan jujur
Menuliskan banyak keahlian mungkin bisa membuat CV kamu terlihat sempurna dan menarik perhatian perekrut. Namun, kamu tidak perlu berbohong. Tuliskan skill yang kamu punya dengan jujur. Tidak perlu menuliskan skill yang sebenarnya kamu tidak kuasai. Apabila HRD mengetahui bahwa kamu berbohong, kamu bisa kehilangan kesempatan untuk diterima dan merusak reputasi kamu di mata HRD atau perekrut.
Misalnya, kamu menuliskan bahwa kamu dapat berbahasa Mandarin, namun ketika HRD meminta kamu untuk berbicara dalam bahasa Mandarin, ternyata kamu tidak bisa. Oleh karena itu, tuliskan dengan jujur, ya!
Ikuti kelas: Bedah CV untuk Sekolah ke Luar Negeri, Beasiswa, dan Lamaran Kerja
2. Tuliskan skill yang relevan
Selanjutnya adalah tuliskan skill yang relevan dengan posisi yang kamu lamar. Apabila kamu memiliki banyak skill, mungkin kamu berpikir untuk menulis semuanya agar peluang diterima semakin besar. Namun, sebenarnya kamu cukup menuliskan skill yang sesuai dengan posisi yang kamu apply.
Kamu bisa melihat kembali iklan lowongan pekerjaan dan kualifikasi atau skill yang diminta. Lalu, sesuaikan skill yang kamu miliki dengan kualifikasi yang diminta oleh perusahaan.
Contoh lowongan kerja Content Writer. (linkedin.com/company/ruangguru-com)
Misalnya pada lowongan Content Writer di atas, bisa kita lihat deskripsi pekerjaan dan juga requirement-nya. Dari situ kita bisa melihat skill yang dibutuhkan adalah content writing, content editing, content research, pengetahuan tentang SEO, manajemen waktu, keyword research, dan perhatian ke detail. Nah dari deretan skill itu, mungkin ada yang kamu punya, tapi ada juga yang tidak. Cantumkan semua skill yang relevan dengan yang diminta oleh perusahaan. Tapi, ingat, ya, hanya cantumkan keahlian yang kamu punya dan paling sesuai. Menuliskan terlalu banyak keahlian di CV dapat membuat CV-mu terlalu penuh.
3. Gunakan bullet point
Kamu bisa menuliskan skill di CV satu per satu menggunakan bullet point. Ini merupakan cara yang banyak digunakan pelamar kerja karena mudah dan simple. Selain itu, HRD atau perekrut juga bisa langsung melihat kemampuan yang kamu punya dengan lebih mudah.
Berikut adalah contoh skill untuk posisi Content Writer:
- Content Writing
- Basic SEO
- Keyword Research
- Content Research
- Content Management System (CMS)
- Manajemen waktu
Kamu tidak perlu memberikan bar persentase atau penilaian untuk setiap skill terutama, soft skill karena memang sulit diukur dan dibuktikan. Selain itu, bar persentase membuat CV kita menjadi subjektif, tidak memiliki standar yang jelas, dan kalau format CV kamu adalah ATS, bar persentase tidak ATS-friendly.
4. Ditulis berdasarkan kategori
Selain ditulis dalam bullet point, kamu juga bisa menulisnya berdasarkan kategori. Misalnya, memisahkan hard skill, soft skill, dan bahasa atau tools yang kamu kuasai. Contohnya adalah seperti berikut ini. Kamu melamar sebagai Content Writer dan membagi skill yang kamu punya menjadi 3 kategori sebagai berikut:
Cara menulis ini cocok apabila kamu memiliki banyak keterampilan yang sesuai agar terlihat lebih rapi.
5. Berikan deskripsi singkat
Kamu juga bisa menuliskan skill dengan memberikan deskripsi singkat pada tiap-tiap skill yang ada. Deskripsi ini bisa berupa penjelasan tentang skill yang kamu punya lebih detail atau menjelaskan pencapaian yang kamu dapat dengan skill tersebut. Contohnya adalah sebagai berkut:
- Content Writing
Menulis artikel SEO-friendly dan meningkatkan organic traffic sebesar 25% dalam waktu 5 bulan.
- Keyword research
Melakukan keyword research menggunakan SEO Tools seperti Ubersuggest, Semrush, Google Keyword Planner, Google Trend.
- Copywriting
Membuat copy untuk konten media sosial dengan formula AIDA/AIDCA, FAB, dan PAS.
6. Kaitkan dengan pengalaman kerja
Selain beberapa cara di atas, kamu juga bisa menyebutkan skill yang kamu punya di pengalaman kerja. Jadi, di setiap tugas atau pengalaman kamu, sebutkan hard skill atau soft skill yang mendukung kamu menyelesaikan pekerjaan tersebut. Menuliskan skill di pengalaman kerja bisa menunjukkan bagaimana skill yang kamu punya berperan dalam penyelesaian tugas dan pekerjaan.
Contoh:
Pengalaman kerja dan skill:
PT Kita Pasti Bisa
Content Writer
- Menulis 20 artikel SEO-friendly setiap bulan
- Melakukan keyword research menggunakan Ubersuggest dan Semrush
- Menganalisis traffic menggunakan Google Analytics
- Mengunggah dan mengedit konten menggunakan Hubspot dan WordPress
- Bekerja sama dengan tim creative untuk pembuatan visual assets di dalam artikel
Baca juga: 10 Contoh CV untuk Melamar Pekerjaan berbagai Bidang
Contoh keahlian dalam CV
Berikut adalah contoh hard skill dan soft skill yang bisa kamu tuliskan di dalam CV.
Contoh hard skill dalam CV
1. Digital marketing
Saat ini, banyak perusahaan memasarkan produk atau brand-nya melalui media digital. Oleh karena itu, apabila kamu memiliki pengalaman atau skill ini, jangan lupa untuk dicantumkan di CV, ya.
2. Microsoft Office
Ada banyak posisi pekerjaan yang memerlukan keterampilan menggunakan Microsoft Office, seperti untuk mengolah data, membuat berbagai dokumen, laporan, presentasi, atau keperluan lainnya. Jadi, apabila kamu menguasai keterampilan ini, kamu bisa mencantumkannya di CV. Agar lebih menarik, mungkin kamu bisa menambahkan beberapa detail, seperti Microsoft Excel (Pivot tables, formula functions, formatting) agar memberi sedikit gambaran tentang hal yang kamu kuasai dari Microsoft Office.
3. Kemampuan menulis
Kemampuan menulis juga banyak dibutuhkan di dunia kerja. Tulisan juga merupakan bentuk komunikasi. Dengan kemampuan ini, kita bisa memberikan informasi dengan jelas. Selain itu, banyak pekerjaan yang membutuhkan kemampuan ini, misalnya Staff Administrasi, Content Writer, Public Relations, Jurnalis, dan lainnya.
4. Bahasa pemrograman (Python, CSS, HTML, Swift, Go(golang), PHP, dan lainnya)
Bahasa pemrograman ada sangat banyak dengan kegunaan yang berbeda-beda. Jika kamu menguasai salah satunya, jelaskan dengan detail pada CV kamu, seperti kamu menguasai bahasa pemrograman Javascript, Java, C++, Kotlin, PHP, atau bahasa lainnya agar lebih rinci sehingga HRD tahu kemampuan kamu.
5. Content Management System (CMS)
Content Management System merupakan software yang digunakan untuk membuat, mengatur, atau mengubah konten yang ada di sebuah website. Apabila kamu menguasai salah satu CMS, sebutkan dengan jelas. Misalnya, kamu menguasai penggunaan Hubspot, WordPress, Wix, Joomla!, atau lainnya. Sebutkan secara jelas agar HRD bisa tahu CMS apa yang kamu kuasai.
6. Meracik kopi
Kemampuan ini penting untuk dimiliki apabila kamu ingin melamar kerja sebagai barista. Saat ini ada banyak kursus yang mengajarkan tentang cara meracik kopi. Jadi, kalau kamu belum memiliki keterampilan ini, tenang, ada banyak tempat yang bisa membantu kamu belajar. Skill Academy juga punya kelas Meracik Kopi dan Membuat Latte Art lho, langsung kepoin aja ya kelasnya.
- SEO
- Product management
- Accounting
- Data entry
- Copywriting
- UI/UX Design
- UX Writing
- Instagram Ads
- Google Ads
- Facebook Ads
- Twitter Ads
- Desain grafis (photoshop, corel)
- Quality control
- Analisis data
- Sales
- Video editing
- Data entry
- CRM Software
- Web development
- Data mining
- Big data
- Machine Learning
- Troubleshooting
- A/B Testing
- Fotografi
- Prototyping.
Contoh soft skill dalam CV:
1. Komunikasi
Komunikasi merupakan skill penting yang dapat kamu cantumkan dalam CV. Pasalnya, pekerjaan apa pun rasanya memerlukan keterampilan ini. Meskipun kamu lebih banyak bekerja secara mandiri atau individu, kamu akan tetap berkomunikasi dengan berbagai pihak, seperti rekan kerja, atasan, vendor, klien, media, atau konsumen. Kemampuan komunikasi yang baik meminimalisasi terjadinya miskomunikasi dan membuat kerja tim menjadi lebih baik.
2. Manajemen waktu
Manajemen waktu adalah kemampuan untuk mengelola waktu yang kita punya untuk bisa menyelesaikan berbagai aktivitas atau pekerjaan dengan baik. Dengan manajemen waktu yang baik, kamu bisa menyelesaikan semua pekerjaan sesuai dengan prioritas dan tenggat waktunya. Dengan kemampuan ini, kamu dapat bekerja dengan produktif dan membantu perusahaan mencapai tujuan atau goalsnya dengan baik.
3. Mendengarkan
Mendengarkan merupakan bagian dari kemampuan komunikasi. Dengan kemampuan ini, kamu dapat mendengarkan pendapat, kritik, saran, arahan, atau informasi lain dari orang lain. Kemampuan mendengarkan juga memengaruhi terjadinya komunikasi yang efektif, kamu bisa memahami apa yang lawan bicaramu sampaikan dengan baik dan memberi respons yang sesuai. Hal ini juga dapat meminimalisir terjadinya miskomunikasi dalam bekerja.
4. Problem solving
Problem solving menjadi skill paling penting dan dicari oleh perekrut menurut National Association of Colleges and Employers. Kemampuan memecahkan masalah memang penting karena dalam bekerja, akan ada situasi dan masalah tak terduga. Dengan kemampuan ini, HRD berharap bahwa kamu dapat menemukan akar masalah dan memberikan solusi terbaik.
5. Kerja sama tim
Sama pentingnya dengan kemampuan problem solving, kerja tim atau teamwork juga menjadi kemampuan yang banyak dicari oleh perekrut menurut National Association of Colleges and Employers. Dalam dunia kerja, kamu perlu bekerja dengan orang lain secara efektif. Dengan kerja tim yang baik, kamu dan rekan kerja yang lain dapat memberikan hasil kerja yang baik pula.
6. Kepemimpinan
Leadership atau kepemimpinan juga dapat kamu cantumkan di dalam CV kamu. Apalagi bila kamu memiliki pengalaman yang berhubungan sebelumnya. Misalnya, pernah memimpin projek, menjadi ketua BEM, atau lainnya.
- Kemampuan berbicara di depan umum (Public speaking)
- Presentasi
- Negosiasi
- Empati
- Berpikir kreatif
- Berpikir kritis
- Networking (membangun hubungan positif)
- Teliti
- Perhatian terhadap detail
- Pengambilan keputusan (decision making)
- Kemampuan beradaptasi
- Perencanaan
- Budgeting
- Kecerdasan emosional
- Rasa ingin tahu
- Motivasi diri
- Customer service skills
- Manajemen konflik
- Interpersonal skills
Contoh skill dalam CV untuk beberapa profesi
Berikut adalah beberapa contoh skill untuk beberapa profesi.
1. Contoh skill Network engineer dalam CV
- Memahami OSI Layer 7
- Routing
- Subnetting IP
- Komunikasi
- Problem solving
- Kerja sama tim
2. Contoh skill Staff administrasi dalam CV
- Mengoperasikan Microsoft Office (Ms Excel, Word, PPT, Outlook)
- Manajemen waktu
- Komunikasi yang efektif
- Skill organisasi
- Kemampuan menulis
- Detail oriented dan teliti
3. Contoh skill pekerjaan Quality Assurance dalam CV
- SDLC (Software Development Life Cycle)
- Bahasa Pemrograman (Javascript, Java)
- Testing Tools
- Problem solving
- Komunikasi yang efektif
- Berpikir kritis
- Memperhatikan detail
4. Contoh skill Sales dalam CV
- Pitching
- Menggunakan tools CRM
- Riset pasar
- Komunikasi
- Mendengarkan secara aktif
- Persuasi dan negosiasi
5. Contoh skill Data analyst dalam CV
- Microsoft Excel
- Bahasa Pemrograman (SQL, Phyton, Oracle)
- Visualisasi data
- Data mining
- Statistika
- Menulis laporan
Baca Juga: Contoh Soft Skill dan Hard Skill yang Dibutuhkan di Dunia Kerja
Bagaimana? Semoga membantu, ya. Jangan lupa untuk update CV-mu agar makin baik dan menarik perhatian HRD. Sambil update CV, yuk, update keahlian yang dibutuhkan pekerjaan impian kamu. Skill Academy punya ratusan kelas bersertifikat yang siap bantu kamu belajar berbagai skill baru. Mulai dari soft skill, technical skill, sampai persiapan tes juga ada, lho. Nggak cuma itu, di Skill Academy kamu akan belajar bersama instruktur yang kompeten dan berpengalaman di bidangnya. Yuk, kepoin kelasnya dan tingkatkan kualitas diri bareng Skill Academy!
Referensi:
Tomaszewski, Michael. 2022. ‘Key Skills for a Resume (List of 99+ Examples for All Jobs)’ [daring]. Tautan: https://zety.com/blog/what-skills-to-put-on-a-resume
Indeed Editorial Team. 2021. ‘How to Show Skill Levels on Your Resume’ [daring]. Tautan: https://www.indeed.com/career-advice/resumes-cover-letters/best-resume-skills
Doyle, Alison. 2021. ‘How to Write a Resume Skills Section’ [daring[. Tautan: https://www.thebalancecareers.com/what-to-include-in-a-resume-skills-section-2063321
(Diakses pada 21 & 22 Juni 2022)