7 Langkah Memulai Bisnis Ayam Geprek, Dijamin Laris Manis!
Simak tips memulai usaha ayam geprek mulai dari meracik bumbu, menghitung modal produksi, menentukan harga jual, dan memasarkan produk.
—
Siapa yang tak kenal dengan ayam geprek? Olahan ini menjadi menu andalan bagi semua kalangan. Dilansir dari katadata.com, ayam geprek termasuk salah satu menu yang paling sering dipesan di aplikasi ojek online. Peningkatan pesanan paling tinggi terjadi antara pukul 11 – 12 siang dan 6 – 7 malam. Tak heran, bisnis atau franchise ayam geprek pun semakin menjamur di beberapa kota. Omzetnya berkisar belasan hingga ratusan juta per bulan. Apakah kamu tertarik untuk menggeluti bidang kuliner ini? Ada 7 rahasia sukses membangun bisnis ayam geprek. Yuk, kita lihat!
1. Perhatikan Cara Mengolah Ayam Geprek
-
Siapkan Bahan dan Bumbu Dasar
Untuk 1 porsi ayam geprek, kamu memerlukan ayam segar, bumbu marinasi, dan bahan dasar untuk sambal. Lebih jelasnya, kamu bisa melihat resep ayam geprek di gambar berikut.
-
Memasak Ayam dengan Teknik yang Benar
Untuk membuat ayam geprek yang crispy dan lezat, kamu harus melakukan marinasi agar bumbu bisa menyerap dengan sempurna. Lumuri daging ayam yang sudah dicuci bersih ke dalam bumbu marinasi selama 30 menit. Kemudian, masukkan ayam ke adonan tepung terigu yang sudah dicampur dengan air es. Supaya lebih crispy, oleskan kocokan telur ke atas kulit ayam. Goreng dengan minyak panas sampai menghasilkan warna cokelat keemasan.
-
Membuat Sambal Ayam Geprek
Pilih bawang dan cabai yang segar. Kualitas cabai yang buruk mengakibatkan sambal terasa pahit dan berbau. Tekstur sambal geprek sebaiknya tidak terlalu kasar dan tidak terlalu halus. Tuangkan sedikit minyak panas untuk menambahkan rasa gurih. Geprek ayam bersama sambal lalu sajikan dengan nasi hangat dan lalapan.
2. Hitung Biaya Produksi
Biaya produksi adalah jumlah pengeluaran yang dikeluarkan secara langsung maupun tidak langsung untuk menghasilkan produk atau jasa. Biaya produksi digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead. Untuk bahan baku, kamu bisa mencari supplier supaya mendapatkan harga yang lebih murah. Terkadang, ada supplier yang menawarkan gratis ongkir jika kamu membeli bahan baku dalam jumlah yang banyak. Perihal gaji karyawan, perhatikan UMK/UMP di lokasi usaha. Jangan sampai kamu memberikan gaji yang terlalu rendah alias underpaid. Sedangkan biaya overhead meliputi pengeluaran air, listrik, gas, biaya promosi, dan WiFi.
Baca juga: 6 Cara Memulai Usaha Kedai Kopi dan Mempromosikannya
3. Riset Kompetitor
Hal yang tak kalah penting selanjutnya yaitu riset kompetitor. Bandingkan menu dan harga pesaing outlet ayam geprek di sekitar kamu. Varian menu apa saja yang mereka punya? Bagaimana kualitas pelayanannya? Apakah mereka gencar melakukan promo di hari tertentu? Melalui riset, kamu bisa menciptakan inovasi baru sehingga ayam geprek kamu terlihat berbeda. Contoh: menyediakan pilihan sambal yang beragam, paket hemat, atau promo berkah di hari Jum’at.
Baca juga: Wiraswasta dan Wirausaha, Ini Perbedaannya!
4. Patuhi Regulasi
Jika ingin membuka outlet di ruko atau di luar tempat tinggalmu, jangan lupa untuk mematuhi peraturan yang berlaku. Pastikan kamu mengantongi izin mendirikan usaha sekaligus izin mendirikan bangunan (IMB) untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Selain itu, bisnis kuliner biasanya memerlukan logo halal sebagai bahan pertimbangan konsumen sebelum membeli produk. Untuk mendapatkannya, kamu bisa mengikuti pelatihan sertifikasi halal dari MUI. Jadwal pelatihan dapat dilihat di situs LPPOM MUI. Terakhir, kamu dapat mendaftarkan merek bisnis ayam geprek yang meliputi logo dan nama usaha agar tidak terjadi plagiarisme melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual.
5. Menentukan Harga Jual
Harga ayam geprek di Solo mulai dari 10 – 15 ribu rupiah per porsi. Sedangkan harga ayam geprek di Jabodetabek dibanderol sekitar 20 – 30 ribu rupiah. Kira-kira apa yang menyebabkan perbedaan harga di kedua kota tersebut? Yup, jawabannya adalah UMK/UMP yang berlaku di tiap wilayah. Pendapatan masyarakat mempengaruhi harga produk dan daya beli. Kalau kamu menjual ayam geprek seharga 25 ribu di Solo, masyarakat di sana bisa saja menganggap makanan tersebut terlalu mahal.
Ikuti Kelas: Sukses Membangun Bisnis Kuliner Ayam Geprek
Perhatikan juga level bisnis dengan target pasar. Ada 3 kategori level bisnis, yaitu: level bawah, level menengah, dan level eksekutif. Level bawah adalah usaha rumahan yang memiliki target konsumen masyarakat sekitar dengan ekonomi menengah ke bawah. Level menengah merupakan usaha yang dibangun di sebuah ruko yang didominasi konsumen kelas menengah. Terakhir, level eksekutif yang menawarkan pelayanan dan kualitas produk eksklusif dengan target pasar kelas atas.
6. Melakukan Pemasaran Online
Media sosial memberikan peluang besar bagi pelaku usaha. Informasi yang terdapat di media sosial tersebar lebih cepat karena hadirnya fitur mention, share, atau DM. Calon pembeli bisa melihat menu, lokasi, hingga suasana outlet melalui akun media sosial usahamu. Kamu juga bisa mendaftarkan usaha ayam geprek ke aplikasi ojek online. Fitur review di aplikasi ojek online memungkinkan pembeli untuk menilai kualitas makanan yang kamu jual. Semakin tinggi nilainya, semakin banyak orang yang tertarik untuk membeli.
Baca Juga: Cara Menerapkan Digital Marketing untuk UMKM
7. Manfaatkan Promo dan Diskon
Banyak orang yang awalnya ragu untuk mencoba brand makanan baru. Untuk mengatasinya, kamu dapat menggunakan gimmick diskon atau promo pada saat pembukaan outlet. Misalnya, harga khusus 10 ribu bagi 100 pemesan pertama, beli 2 gratis 1, dan sebagainya. Nah, di hari-hari perayaan seperti 17 Agustus, Harbolnas, atau Natal, kamu dapat memberikan diskon lebih besar. Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan penjualan, mempercepat penghabisan stok barang, dan menarik pelanggan baru.
—
Ingat, tak ada proses yang instan dalam membuka usaha. Pikirkan secara matang sebelum terjun ke bidang kuliner. Jika sedang mencari kursus pelatihan wirausaha, kamu bisa lho mampir ke Skill Academy. Ada berbagai kelas yang membahas tips dan trik memulai bisnis. Diajarkan dengan instruktur profesional dan dapat ditonton melalui PC, laptop, tablet, maupun HP. Semangat!
Referensi:
Transaksi Pembelian Makanan Online [Daring]. Tautan: https://katadata.co.id/desysetyowati/digital/610cee239ba4f/transaksi-rp-135-triliun-grab-ungkap-makanan-laris-di-grabfood-asean (diakses 16 Desember 2022)