Apa itu Layoff? Penyebab, Perbedaannya dengan Pemecatan, dan Cara Menyikapinya
Layoff adalah salah satu istilah yang penting untuk kamu ketahui. Yuk simak penjelasan lengkapnya.
—
Belakangan ini kamu mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah layoff. Pada saat awal masa pandemi, beberapa kali kata ini juga cukup sering terdengar. Namun, yang paling jelas dari semua itu, bahwa layoff ini umumnya berdampak negatif kepada karyawan karena tidak bisa lagi bekerja. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk memahami apa itu layoff? Nah, agar nantinya tidak salah paham, berikut adalah penjelasan beserta penyebabnya.
Apa itu layoff?
Layoff adalah tindakan perusahaan yang menangguhkan atau memberhentikan karyawannya, baik untuk sementara atau permanen. Adapun yang paling penting dalam hal ini adalah terjadinya layoff bukan disebabkan oleh kesalahan karyawan. Melainkan berdasarkan kondisi manajemen perusahaan itu sendiri seperti, masalah keuangan, pailit, atau pengerucutan jumlah karyawan.
Di samping itu, jika diartikan dalam bahasa indonesia, layoff memiliki arti yang sama dengan PHK. Seperti yang kita ketahui PHK biasanya bersifat pemutusan hubungan kerja yang lebih sering ditujukan ke pihak karyawan. Namun, pada layoff masih memungkinkan karyawan untuk kembali bekerja atau direkrut kembali oleh perusahaan. Tapi tidak menutup kemungkinan juga, bahwa karyawan yang mengalami layoff bisa berubah status menjadi PHK jika kondisi perusahaan makin memburuk.
Baca juga: Mengenal Apa itu PHK, Aturan, Jenis, dan Perhitungan Uang Pesangon
Penyebab terjadinya layoff
Karena terjadinya layoff berasal dari keputusan perusahaan, berikut adalah beberapa penyebabnya.
1. Pengurangan biaya
Penyebab pertama yang memungkinkan terjadinya layoff adalah pengurangan biaya. Hal ini biasanya terjadi karena perusahaan gagal untuk menghasilkan keuntungan, hutang, atau yang sering kita dengar akhir-akhir ini yaitu perusahaan tidak lagi memiliki dukungan keuangan dari investor. Sehingga salah satu cara perusahaan agar dapat menghemat uang adalah dengan memberhentikan karyawan dan mengalokasikan dana tersebut di tempat lain.
Namun, dikutip dari Corporate Finance Institute, ketika sebuah perusahaan memutuskan untuk memberhentikan karyawannya, mereka harus melakukannya dengan cara yang benar. Jika tidak, kemungkinan akan berurusan dengan hukum atau mendapatkan lebih banyak masalah seperti, biaya gugatan atau paket pesangon.
2. Penutupan bisnis
Jika sebelumnya lebih kepada pengurangan biaya, maka selanjutnya lebih kepada kondisi paling buruk yaitu perusahaan gulung tikar. Hal ini bisa disebabkan karena perusahaan yang terus merugi dan kegagalan manajemen dalam mengelola bisnis. Pada beberapa kasus, perusahaan mungkin akan mengawalinya dengan melakukan layoff dan hanya menyisakan karyawan inti untuk mempertahankan sisa operasional dari bisnis. Namun setelah pembubaran, karyawan yang tersisa mungkin mengalami PHK.
3. Pengoptimalan peran kepegawaian
Kelebihan staf, adanya pilihan outsourcing, atau perubahan pada beberapa peran manajerial juga merupakan penyebab terjadinya layoff. Hal ini mungkin dilakukan perusahaan agar aktivitas operasionalnya bisa menjadi lebih efektif. Di sisi lain, perusahaan juga melakukan hal ini untuk memperkuat kinerja di beberapa divisi misalnya saja, seperti marketing atau produk. Yang mana dengan kata lain, perusahaan mengurangi beberapa karyawan di satu divisi dan melakukan penambahan di divisi lainnya.
4. Relokasi perusahaan
Hal ini biasanya berasal dari keputusan manajemen tingkat tinggi atau stakeholder yang memilih untuk memindahkan perusahaan ke daerah lain (kota). Penyebab umum dari keputusan ini yaitu perusahaan membutuhkan ruang (daerah) baru yang baik bagi industri dan lebih mampu menyokong aktivitas operasional. Sehingga karyawan yang dirasa kurang potensial atau yang tidak dapat pindah ke lokasi bisnis bisa diberhentikan.
5. Merger dan akuisisi
Sederhananya merger merupakan kondisi ketika dua perusahaan berbeda bergabung menjadi satu perusahaan baru. Hal ini biasanya terjadi karena beberapa alasan dan dapat menyebabkan perubahan arah bisnis. Yang mana salah satunya munculnya kepemimpinan baru. Sehingga berdampak pada beberapa keputusan manajerial seperti, penghematan anggaran, dan penghilangan beberapa posisi agar tidak terdapat 2 divisi yang sama dalam satu organisasi.
Sedangkan akuisisi adalah kondisi perusahaan diambil alih oleh perusahaan lain. Adapun dampaknya sama dengan merger yaitu terjadinya perubahan kebijakan perusahaan. Oleh sebab itu, hal ini dapat memungkinkan terjadinya pemberhentian karyawan memiliki tugas yang sama di perusahaan yang melakukan akuisisi.
6. Terjadi pembatalan proyek besar
Dikutip dari Indeed.com, sebuah perusahaan biasanya dapat melakukan perekrutan besar-besaran untuk mendukung kebutuhan proyek skala besar. Namun, jika proyek itu dibatalkan, perusahaan mungkin perlu memberhentikan karyawan yang dipekerjakannya. Meskipun ada beberapa perusahaan yang memindahkan posisi karyawan tersebut, tetapi nyatanya bagi karyawan yang dinilai tidak berpengalaman kemungkinan akan terkena layoff.
Perbedaan layoff dan pemecatan
Perbedaan yang paling jelas pada layoff dan pemecatan yaitu pada penyebabnya. Jika layoff disebabkan oleh kondisi perusahaan, maka pemecatan umumnya disebabkan oleh kinerja dari karyawan itu sendiri. Kondisi perusahaan yang melakukan layoff ini pun bermacam-macam. Mulai dari masalah keuangan, kebijakan manajemen, penggunaan outsourcing, hingga upaya pengoptimalan kinerja perusahaan (restrukturisasi perusahaan).
Sedangkan pemecatan terjadi karena kinerja atau performa dari karyawan itu sendiri. Selain itu, masih banyak lagi hal-hal yang menjadi penyebab seorang karyawan dipecat seperti:
- Kinerja yang buruk
- Pelanggaran kebijakan perusahaan
- Melakukan kejahatan keuangan (korupsi, penggelapan, dan lain-lain)
- Perilaku yang buruk
Cara menyikapi ketika mengalami layoff
Kita semua menyadari, tidak ada satupun dari kita yang ingin mengalami layoff karyawan. Namun, bagi kamu yang mungkin baru saja mengalami hal tersebut, berikut ada beberapa tips yang bisa dicoba untuk dapat membuat dirimu menjadi lebih baik.
1. Tidak apa-apa untuk bersedih
Ketika kamu mengalami layoff, maka tidak ada salahnya untuk bersedih. Lepaskan semua kesedihan dan amarahmu. Ingat! terjadinya layoff ini bukan karena dirimu. Tidak ada gunanya menyalahkan diri sendiri. Selain membuat kamu semakin tidak tenang, menyalahkan diri sendiri malah membuat stres meningkat. Alih-alih terus berpikiran negatif, alangkah baiknya menjadikan kejadian tersebut sebagai momen untuk mengenal dirimu dengan lebih baik. Sehingga pada nantinya dapat berdampak positif kepada kesehatan mentalmu.
2. Coba tenangkan diri
Setelah melepaskan semua emosimu, coba lah tenangkan diri sembari menceritakan keluh kesahmu kepada orang terdekat, seperti teman atau keluarga. Membicarakan perasaanmu bukanlah sesuatu yang buruk apalagi menunjukkan kelemahan. Melainkan menunjukkan bahwa kamu peduli terhadap dirimu. Dikutip dari mentalhealth.org.uk, membicarakan perasaan dapat membantumu tetap dalam kesehatan mental yang baik di saat kamu sedang merasa bermasalah.
Namun, jika kamu merasa masih belum tenang. Maka ada baiknya kamu mencoba menghubungi dokter. Karena beberapa kondisi mental yang dirasa buruk, lebih baik dikonsultasikan ke ahlinya.
Baca juga: Memahami Apa itu Self Healing dan Cara Melakukannya
3. Coba pikirkan kembali tujuanmu
Setelah semuanya terasa lebih baik, saatnya semangat kembali dan atur ulang tujuanmu. Memang benar, rencana karier mu mungkin terganggu karena mengalami layoff. Namun, hal tersebut bukan menjadi alasan untuk terus berdiam diri tanpa berjuang. Coba pikirkan kembali, apa sebenarnya yang ingin kamu capai dalam hidup. Jangan lupa juga, bahwa sudah berapa banyak masalah yang kamu hadapi hingga sampai di titik ini.
Di samping itu, setelah menentukan kembali tujuan, buatlah daftar aktivitas yang kemungkinan bisa kamu lakukan untuk mencapainya, seperti memperbarui cv dan portofolio, melamar pekerjaan, atau mencari kelas untuk meningkatkan kemampuanmu.
4. Luangkan waktu sejenak untuk menentukan apa yang kamu inginkan di perusahaan selanjutnya
Kondisi dunia kerja pada saat ini mungkin akan sedikit berbeda dengan kondisi pada saat kamu masih bekerja. Mungkin saja ada banyak lowongan pekerjaan yang sesuai dengan kamampuanmu, tetapi tentunya mungkin untuk level yang berbeda. Oleh sebab itu, sebelum kamu ingin melamar pekerjaan kembali, coba tentukan apa saja yang kamu harapkan dari perusahaan selanjutnya. Apakah seperti peluang karier? Atau pekerjaan dengan posisi yang stabil.
Namun, sebaiknya tetaplah untuk menjadi sosok yang fleksibel dan tidak terlalu terpaku dengan hal yang diinginkan. Kamu bisa membuat daftar hal-hal yang bisa dinegosiasikan di perusahaan selanjutnya, seperti gaji, tunjangan, kesempatan untuk meningkatkan kemampuan, dan lain-lain. Sehingga kamu dapat menemukan pekerjaan yang cocok dengan dirimu.
5. Persiapkan dirimu untuk mencari pekerjaan selanjutnya
Saatnya menatap kedepan dan bergerak maju. Rapikan cv dan portofolio, kemudian masukan lamaran pekerjaan di berbagai lowongan yang kamu inginkan. Persiapkan segala hal yang berhubungan dengan lamaran pekerjaanmu, termasuk fisik dan mental. Karena proses perekrutan cukup memakan energi. Sehingga nantinya proses tersebut dapat kamu jalani dengan baik.
Baca juga: Sistem Payroll: Cara Kerja dan Hal Penting yang Harus Diketahui Karyawan
Itulah penjelasan mengenai apa itu layoff dan beberapa penyebabnya. Jangan menyerah guys, ayo semangat dan tetap buat dirimu berkembang. Jika kamu ingin mengetahui lebih banyak lagi mengenai tips-tips seputar dunia kerja, kamu bisa cek artikel lainnya di Blog Skill Academy. Di samping itu, kalau kamu sedang berniat untuk meningkatkan kemampuan, langsung saja intip berbagai kelasnya dengan klik banner di bawah ini.
Referensi
Corporatefinanceinstitute.com. (2019. Laidoff. https://corporatefinanceinstitute.com/resources/careers/jobs/laid-off/ [Daring] (Diakses 20 Juni 2022).
Indeed.com. (2021). 13 Reasons for Layoffs Within an Organization. https://www.indeed.com/career-advice/career-development/reasons-for-layoffs [Daring] (Diakses 20 Juni 2022).
Kenton, Will. (2022). Layoff. https://www.investopedia.com/terms/l/layoff.asp [Daring] (Diakses 20 Juni 2022).
Mentalhealth.org.uk. (2016). How to Look After Your Mental Health. https://www.mentalhealth.org.uk/publications/how-to-mental-health [Daring] (Diakses 20 Juni 2022).