Mengenal Pentingnya Self Healing dan Cara Melakukannya
Artikel ini membahas mengenai apa itu self healing dan cara melakukannya.
—
Kamu pasti akhir-akhir ini sudah tidak asing lagi dengan istilah healing. Kata ini biasa digunakan oleh anak-anak muda zaman sekarang untuk menunjukkan aktivitas, seperti liburan atau hal menyenangkan lainnya. Namun, sebenarnya apa itu self healing? Sesuai dengan namanya, self healing adalah aktivitas yang dilakukan untuk penyembuhan diri sendiri.
Lalu apa hubungannya dengan stres dan pergi liburan? Nah, bagi kamu yang penasaran, yuk mari kita cari tahu mengenai self healing, kenapa penting bagi kesehatan, dan cara melakukannya.
Pengertian self healing
Sederhananya self healing adalah upaya yang kamu lakukan sendiri untuk menyembuhkan luka batin dan emosional. Menurut Tchiki Davis, MA, PhD yang dikutip dari barkeleywellbeing.com, self healing artinya proses pemulihan dari luka batin yang yang buruk seperti, trauma, depresi, kecemasan, dan stres. Namun, self healing juga dapat mencakup masalah kesehatan fisik yang menyertainya. Adapun karena hubungan antara kesehatan emosional dan fisik sering dapat berjalan bersamaan.
Bagi orang-orang yang mengalami permasalahan ini khususnya emosional, juga dapat berdampak pada aktivitas sehari-hari. Mulai dari gampang lelah, tidak bersemangat, hingga terganggunya pekerjaan. Misalnya. jika kamu masih dibayang-bayangi pengalaman masa lalu hingga membuat keadaan emosimu tidak stabil, maka self healing dapat menjadi solusi untuk mengurangi dampak buruk dari hal tersebut. Tetapi, jika kamu sudah ada di tahapan yang sulit untuk mengendalikan emosimu, maka jangan tunda untuk pergi ke psikolog atau psikiater.
Pentingnya self healing
Pada dasarnya self healing dapat dilakukan dengan niatan yang berasal dari dirimu. Hal ini termasuk meyakini bahwa dirimu memang sudah berada di tahapan untuk lebih memperhatikan kesehatan mental dan juga fisik. Di samping itu, berikut adalah beberapa alasan kenapa kamu harus melakukan self healing.
1. Membuatmu dapat mengendalikan pikiran dan emosi
Ketika kamu melakukan aktivitas yang nyaman dengan tujuan untuk memberikan perhatian pada diri sendiri, dapat berdampak baik pada mental dan fisikmu. Mengontrol pikiran dan emosi adalah bagian penting dari setiap proses self healing. Adapun alasannya karena setiap tindakan, pikiran, dan perasaanmu semuanya terhubung.
2. Membuat perasaan menjadi lebih tenang
Ketika emosi dan pikiran diupayakan untuk tetap berada dalam hal yang baik, maka akan membuat dirimu menjadi lebih positif. Coba hindari hal-hal yang bersifat impulsif seperti berbelanja dan menghabiskan uang. Sebagai gantinya kamu bisa beristirahat, minum air dan makanan sehat agar perasaan lebih tenang dan mengurangi stres.
3. Membantumu untuk terhubung dengan orang lain
Kenyataannya tidak semua orang bisa menghadapi semua masalah secara sendiri. Terkadang ada kalanya kamu membutuhkan orang lain untuk mendengarkan keluh kesahmu. Menceritakan masalahmu kepada orang terdekat dapat membantu memulihkan rasa stres dan kesepian yang kamu alami. Adapun dengan hal tersebut tentunya dapat membantumu terhubung kembali dengan orang-orang yang kamu sayangi, sehingga bisa memperbaiki suasana hati dan mengembalikan kepercayaan diri.
Cara melakukan self healing
1. Cobalah untuk menjadi diri sendiri
Terkadang memang terdengar mudah ketika kita mendengar nasihat untuk menjadi diri sendiri. Namun, hal ini bukanlah hal yang dapat dilakukan dengan cepat. Diperlukan proses kejujuran untuk menerima diri secara menyeluruh untuk dapat memahami diri sendiri secara tepat.
Menurut Eric R. Maisel Ph.D. dari psychologytoday.com, menjadi diri sendiri yaitu memiliki keyakinan dan pendapatmu sendiri, membela nilai-nilai kamu percayai, yang mana intinya adalah jujur terhadap dirimu dan bukan menjadi seseorang yang palsu. Di samping itu, kamu tidak harus sesegera mungkin untuk melakukan hal ini, cobalah untuk melakukan secara bertahap dan sesuai dengan tingkat kenyamananmu.
2. Cobalah berbelas kasih kepada diri sendiri (self-compassion)
Untuk dapat berbelas kasih kepada diri, kamu memerlukan sikap hangat dan pengertian kepada dirimu sendiri. Misalnya ketika kamu menderita, gagal, atau merasa tidak mampu. Jangan abaikan rasa sakit atau menyalahkan diri sendiri. Tidak ada salahnya untuk mencoba menerima apa yang terjadi.
Orang yang memiliki self-compassion atau yang berbelas kasih kepada diri mereka menyadari bahwa, menjadi tidak sempurna, gagal, dan mengalami kesulitan hidup adalah hal yang tak terelakkan. Sehingga mereka cenderung bersikap lembut pada diri sendiri ketika dihadapkan dengan pengalaman yang menyakitkan.
Tak jarang semua hal yang sudah kamu rencanakan dapat berjalan dengan baik. Ketika kenyataan tersebut disangkal, dengan sikap tidak terima, maka penderitaanmu dapat meningkat dalam bentuk stres, frustrasi, dan kritik diri secara terus menerus.
Ada kalanya kamu memang harus berdamai dan memaafkan diri sendiri. Dengan menerima kenyataan tersebut dengan lapang dada, simpati, serta kebaikan, maka keseimbangan emosional yang diinginkan bisa tercapai. Hal ini lah yang dapat membuat proses self healing-mu dapat berjalan dengan baik.
3. Tidur yang cukup
Tahukah kamu? ternyata tidur juga memiliki dampak terhadap tingkatan stres lho. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh American Psychological Association, Orang dewasa yang tidur kurang dari delapan jam semalam melaporkan tingkat stres yang lebih tinggi daripada mereka yang tidur setidaknya delapan jam semalam. Dengan meningkatnya stres yang dialami, tentunya dapat mengganggu proses healing yang sedang kamu lakukan.
Ketika kamu tidak tidur dengan waktu yang cukup, maka berbagai masalah dapat muncul, seperti susah untuk fokus, kurang bersemangat, hingga gampang burnout ketika bekerja. Sehingga proses self healing yang seharusnya dapat membuat keadaan mental dan fisikmu menjadi lebih baik, malah dapat terganggu karena kurangnya tidur.
Ikuti kelas: Emotional Intelligence Kelola Kecerdasan Emosi Dalam Karier
4. Lupakan pengalaman buruk di masa lalu
“Tidak ada gunanya mengingat-ingat masa lalu.”
Kalimat di atas mungkin sering kamu dengar. Tapi, kenyataannya tidak mudah untuk dapat melupakan berbagai pengalaman buruk yang pernah kita alami. Beberapa pengalaman tersebut kadang juga dapat mengganggu dan mengingatkan rasa sakit.
Dikutip dari Psychology Today, pengalaman buruk di masa lalu juga memiliki cara untuk mengganggumu seperti cemas, mimpi buruk, kesedihan tiba-tiba, dan gelombang kemarahan. Namun, walaupun tidak bisa hilang secara cepat, kamu tetap bisa kok mencoba membuang masa lalu tersebut. Adapun caranya dengan tidak terus mengingat dan tidak terlalu lama untuk berkubang di sana.
Jika kamu masih kesulitan lepas dari masa lalu tersebut, cobalah melihatnya dari sudut pandang yang berbeda. Dari pada melihat dari sisi yang buruk secara terus menerus, memaknai dengan sisi yang baik dapat menjadi salah satu cara untuk tidak terperangkap dari penyesalan yang telah berlalu. Selain itu, kamu juga bisa mengatakan kepada dirimu sendiri untuk terus maju dan bersungguh-sungguh. Sebisa mungkin dengan energi yang nyata, coba lepaskan dan relakan masa lalu tersebut.
5. Meditasi
Dengan melakukan meditasi, kamu dapat mengistirahatkan pikiranmu dalam ketenangan dan memberikan waktu untuk memulihkan dirimu. Meditasi tidak berarti duduk dalam keadaan kosong tanpa pikiran. Melainkan mengarahkan pikiran dan suasana hatimu kamu ke arah yang lebih damai.
Menenangkan diri dengan gerakan yang rileks dan mengatur pernapasan membuatmu menjadi lebih tenang. Sehingga proses dalam memahami pikiran dapat berjalan dengan lancar. Berdasarkan pembahasan mengenai meditasi yang ada di drweil.com, dalam beberapa tahun terakhir, aktivitas ini dapat menjadi self healing bagi kesehatan fisik dan mental.
Baca juga: Pentingnya Self Reward, Contoh dan Manfaatnya Bagi Diri Sendiri
6. Me time
Coba pergunakan waktumu untuk melakukan hal-hal yang kamu sukai. Ini bukan berarti meninggalkan hal yang penting, seperti pekerjaan atau sekolah. Namun, ketika kamu memiliki waktu kosong, maka lakukan aktivitas yang dapat membuat perasaanmu menjadi lebih baik.
Liburan, melakukan hobi, atau sekedar santai dirumah dapat menjadi me time yang bisa kamu manfaatkan untuk lebih dekat dengan dirimu sendiri. Saat kamu melakukan hal tersebut, kamu akan dapat menyadari seberapa pentingnya dirimu. Kamu tidak harus melakukan sesuatu untuk orang lain secara terus menerus. Kamu juga harus bisa menyadari bahwa kehidupanmu juga merupakan hal yang harus diperjuangkan. Oleh karena itu, jika kamu sedang membangun karier, tidak ada salahnya untuk rehat sebentar untuk melepaskan stres dan mengisi kembali tenagamu. Sehingga dengan berkurangnya stres dapat membuat kesehatan mental menjadi lebih baik.
Gimana guys? Sekarang kamu sudah tau kan, self healing ternyata sangat berpengaruh terhadap kesehatan mental. Nah bagi kamu yang mungkin masih mengalami kelelahan baik secara mental atau fisik, sepertinya cara-cara di atas bisa dicoba. Di samping itu, jika kamu tertarik untuk meningkatkan kemampuan dalam berkarier, langsung saja ke Skill Academy. Karena di Skill Academy tersedia berbagai kelas pelatihan yang menarik dengan materi yang mendalam.
Referensi
Davis, Tchiki.(2022). Self-Healing: Definition & Tips for Healing Yourself. https://www.berkeleywellbeing.com/self-healing.html [Daring] (Diakses 28 Maret 2022)
Maisel, Eric. (2013). 10 Tips for Emotional Healing. https://www.psychologytoday.com/intl/blog/rethinking-mental-health/201309/10-tips-emotional-healing [Daring] (Diakses 28 Maret 2022)
Martin, Hannah. (2020). Five reasons to promote self-healing of your body. https://www.talentedladiesclub.com/articles/five-reasons-to-promote-self-healing-of-your-body/ [Daring] (Diakses 21 Oktober 2022)
Piver, Susan. (2019). The Self-Healing Benefits Of Meditation. https://www.drweil.com/experts/the-self-healing-benefits-of-meditation/ [Daring] (Diakses 28 Maret 2022)