Mengenal Psikotes dalam Seleksi Kerja dan Tips Menghadapinya!

psikotes adalah

Besok ada psikotes? Yuk, ketahui terlebih dahulu pengertian, tujuan, jenis-jenis, dan tips menghadapinya!

Seleksi pekerjaan di setiap perusahaan tentu berbeda-beda. Selain wawancara kerja dan juga technical tes sesuai bidang yang dilamar, beberapa perusahaan juga menerapkan psikotes sebagai salah satu tahap rekrutmen. Psikotes merupakan salah satu tes yang kerap digunakan untuk merekrut karyawan baru. Bahkan, psikotes juga digunakan sebagai tahap tes untuk masuk sebuah kampus atau universitas bagi calon mahasiswa.

Bagi yang sedang aktif mencari kerja, mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah ini. Bahkan mungkin sudah pernah mengikuti tesnya saat seleksi karyawan baru di perusahaan tertentu. Namun, sebagian lagi mungkin masih asing dengan istilah ini. Psikotes adalah tes yang digunakan untuk mengetahui sisi psikologis calon kandidatnya. Yuk, ketahui apa tujuan, jenis-jenis psikotes, dan tips menghadapinya!

Apa itu psikotes kerja?

Sebelum membahas terkait tujuan dan persiapan psikotes, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu pengertian psikotes. Psikotes adalah evaluasi atau tes yang memungkinkan untuk mengidentifikasi keterampilan yang tidak dapat diukur melalui interview atau CV. Psikotes dilakukan oleh ahli psikologi atau psikolog untuk menilai fungsi kognitif dan emosional calon kandidat. 

Bagi perusahaan, psikotes merupakan tahapan yang penting untuk mengetahui lebih jelas tentang tingkat kecerdasan dan kepribadian calon kandidat. Tes ini juga dapat membantu perusahaan menentukan kandidat yang paling sesuai dengan lingkungan dan rutinitas kerja.

Hasil psikotes tidak dapat dinilai oleh sembarang orang, harus diperiksa oleh profesional yang sudah terlatih, misalnya psikolog atau psikiater.

Dilansir dari Harvard Business Review, sebanyak 76% perusahaan menggunakan psikotes seperti tes bakat dan kepribadian untuk perekrutan. Artinya, lumayan banyak perusahaan yang menggunakan tes ini dalam proses rekrutmen.

psikotes online

(Sumber: freepik.com)

Terdapat beberapa jenis psikotes yang masing-masing digunakan untuk menganalisis karakteristik tertentu. Oleh karena itu, mungkin kamu akan menemukan jenis tes yang berbeda di psikotes rekrutmen perusahaan A dan psikotes pada rekrutmen perusahaan B. Beberapa jenis psikotes yang sering digunakan adalah:

  1. Logika aritmatika, tes ini berhubungan dengan kemampuan berhitung. Umumnya bentuk soal untuk tes berupa deret angka yang perlu dipahami polanya.
  2. Tes wartegg, bentuk soal tes wartegg biasanya berupa gambar. Peserta diminta untuk melengkapi gambar pada kotak dengan titik atau garis yang sudah ada.
  3. Tes koran (pauli/kraepelin), berisi angka-angka 0-9 yang harus dijumlahkan secara vertikal.
  4. Tes kemampuan verbal, biasanya tes ini berisi soal mengenai sinonim, antonim, atau hubungan kata.
  5. Logika penalaran, bentuk soalnya berupa deret gambar yang memiliki pola. Biasanya kamu diminta melengkapi pola selanjutnya dengan memilih pilihan yang ada.
  6. Tes EPPS (Edwards Personal Preference Schedule), tes untuk menggambarkan kepribadian dengan memilih pernyataan A atau B yang diulang beberapa kali untuk melihat kejujuran dan konsistensi. 
  7. MBTI, menggambar pohon, dan jenis psikotes lainnya. 

 

— Tertarik tahu lebih banyak seputar seleksi dunia kerja? Yuk, ikuti kelas berikut ini! Di kelas ini, kamu akan belajar tentang rahasia melamar kerja dari Kak Iman Usman. Dapetin banyak tips dan trik langsung dari ahlinya! Klik banner berikut untuk beli kelasnya! —

[IDN] CTA Blog - Kelas Sukses Melamar Kerja - Skill Academy

Tes psikotes untuk apa?

Tujuan psikotes adalah untuk membuat keputusan perekrutan yang lebih tepat. Perusahaan dapat mengetahui hal-hal yang tidak dapat dilihat melalui CV dan interview kerja. Dilansir dari Harvard Business Review, psikotes membantu perusahaan mengukur 3 elemen utama dalam keberhasilan bekerja, yaitu kompetensi, etos kerja, dan kecerdasan emosional.

1. Kompetensi

Kompetensi biasanya diukur melalui tes yang terdiri dari pertanyaan atau masalah yang dibuat untuk menilai kemampuan penalaran seseorang. Jenis paling umum untuk mengukur ini adalah kemampuan verbal, numerik, dan logika. Dapat berupa soal hitungan, deret angka, atau deret gambar.

2. Etos kerja

Etos kerja adalah keyakinan dalam melakukan suatu hal dengan kerja keras dan memberikan yang terbaik. Etos kerja bukan hanya menentukan apakah seseorang bisa menyelesaikan pekerjaan dengan baik, tapi juga melihat apakah mereka cocok dengan budaya perusahaan dan dapat berkolaborasi dengan baik. Perusahaan tentu mencari karyawan yang ambisius, dapat dipercaya, dan dapat diandalkan. Bentuk soal seperti tes kepribadian biasanya digunakan untuk mengetahui etos kerja.

Baca juga: Apa Itu Etos Kerja? Pengertian, Karakteristik, Manfaat, dan Cara Menumbuhkannya

3. Kecerdasan emosional

Kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk mengenali, menata, dan mengekspresikan emosi. Selain kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional juga penting untuk dimiliki seseorang. Konsep ini dikembangkan oleh Daniel Goleman, dalam bukunya bahkan Goleman menjelaskan bahwa kecerdasan emosional menyumbang 80% keberhasilan seseorang. Semenjak dipopulerkan, banyak perusahaan atau pengusaha yang juga memperhatikan kecerdasan emosional, bukan hanya IQ. 

Tips menghadapi psikotes

Berikut adalah tips yang bisa kamu persiapkan untuk menghadapi psikotes:

1. Latihan mengerjakan soal psikotes

Kamu tidak dapat menebak jenis soal atau pertanyaan apa yang akan diujikan pada psikotes. Namun, dengan belajar mengerjakan latihan soal, kamu sudah melatih otak untuk terbiasa mengerjakan berbagai bentuk soal psikotes. Kamu bisa mengerjakan latihan soal psikotes dimana saja. Bisa melalui buku bank soal psikotes, atau melalui website yang menyediakan latihan psikotes online dan jawabannya. Pilih metode belajar yang paling nyaman dan kamu sukai.

latihan psikotes kerja

(Sumber: pexels.com)

Psikotes biasanya dilakukan dengan batas waktu tertentu. Untuk itu, ketika mengerjakan latihan soal, gunakan stopwatch untuk mengukur kecepatan mengerjakan soal. Kamu bisa menganggap seperti sedang mengerjakan psikotes sungguhan.

2. Istirahat yang cukup

Jumlah soal yang diujikan dalam psikotes umumnya sangat banyak. Untuk bisa menjawab semuanya dengan baik, kamu perlu beristirahat cukup agar siap secara fisik dan mental. Dengan istirahat yang cukup, kamu bisa fokus dan mengerjakan soal dengan lebih optimal. Apabila kamu kelelahan atau kurang tidur, kamu akan sulit fokus bahkan mengantuk saat mengerjakan psikotes.

3. Persiapkan alat yang diperlukan

Psikotes kini dapat dilakukan secara offline maupun online. Jika psikotes dilakukan secara offline, maka kamu perlu mempersiapkan alat tulis seperti ballpoint, pensil, dan kertas kosong. Setiap perusahaan menentukan alat yang digunakan, ada yang menggunakan pensil, ada juga yang menggunakan ballpoint. Karena itu, persiapkan keduanya. Jangan lupa untuk membawa kertas kosong untuk mengerjakan soal hitungan.

alat tulis untuk psikotes

(Sumber: freepik.com)

Beberapa perusahaan ada yang menyediakan alat tulis untuk tes, tapi ada juga yang tidak menyediakan. Untuk berjaga-jaga, kamu bisa membawanya sendiri. Jika psikotes dilakukan secara online, kamu juga perlu mempersiapkan alat tulis didekatmu untuk mengerjakan soal hitungan. 

 

4. Baca instruksi setiap kategori soal

Dalam psikotes, akan ada beberapa jenis soal yang diujikan. Untuk itu, kamu perlu membaca dan memahami setiap instruksi dengan baik. Beberapa psikotes juga menyediakan contoh soal dan jawabannya, kamu bisa memahami contoh tersebut sebelum mulai mengerjakan tes. Jika ada yang tidak kamu pahami, jangan ragu untuk bertanya kepada penyelenggara. Jika kamu tidak memahami instruksi, kamu dapat menjawab soal dengan salah.

5. Jawab dengan jujur

Terdapat jenis soal tentang kepribadian dalam psikotes. Biasanya berupa pernyataan-pernyataan dan kamu diminta untuk memilih satu pernyataan paling sesuai atau yang paling tidak sesuai. Untuk menjawab soal jenis ini, kamu perlu menjawabnya dengan jujur. Tidak perlu melebih-lebihkan atau menjawab dengan jawaban yang tidak sesuai kepribadian kamu. Tes ini digunakan untuk menggambarkan kepribadian, oleh karena itu jawab dengan jujur.

Nah, itulah pembahasannya. Sudah mulai tahu ya apa itu psikotes? Jangan lupa untuk latihan mengerjakan soal dan istirahat cukup sebelum menghadapi psikotes, ya! Kamu bisa belajar banyak hal lainnya seputar seleksi kerja atau dunia kerja dengan mengikuti kelas di Skill Academy. Ada mentoring dengan praktisi HR juga, lho. Kamu bisa belajar langsung dari ahlinya dengan video belajar menarik yang bisa diakses selamanya. Klik banner berikut untuk beli kelasnya! Selamat belajar~

[IDN] CTA Blog - Kelas Sukses Melamar Kerja - Skill Academy

Referensi: 

Chamorro-Premuzic, Thomas. 2015. ‘Ace the Assessment’ [daring]. Tautan: https://hbr.org/2015/07/ace-the-assessment (Diakses 20 September 2022)

Hose, Carl. ‘The Use of Psychological Tests in Employment Recruitment Processes’ [daring]. Tautan: https://smallbusiness.chron.com/use-psychological-tests-employment-recruitment-processes-22461.html (Diakses 20 September 2022)

Nigel Wright. ‘Psychological Testing in Recruitment’ [daring]. Tautan: https://www.nigelwright.com/uk/psychological-testing-in-recruitment (Diakses 20 September 2022) 

Cherry, Kendra. 2020. ‘5 Psychological Test Taking Strategies and Tips’ [daring]. Tautan: https://www.verywellmind.com/psychology-test-taking-strategies-2795711 (Diakses 21 September 2022)

Sumber foto: 

Foto orang sedang di depan laptop. By tirachardz. Tautan: https://www.freepik.com/free-photo/beautiful-asian-muslim-lady-casual-wear-working-using-laptop-modern-new-normal-office_15113026.htm#query=online%20test&position=0&from_view=search

Foto orang sedang menulis di buku di depan laptop. Photo by Tirachard Kumtanom. Tautan: https://www.pexels.com/photo/woman-about-to-write-on-paper-574285/

Foto pensil dan kertas. By KamranAydinov. Tautan: https://www.freepik.com/free-photo/side-view-white-notebook-with-pen-white-yellow-background_17130236.htm#query=pen%20and%20paper&position=9&from_view=search 

Devi Lianovanda