Apa itu Etos Kerja? Pengertian, Ciri-ciri, dan Cara Menumbuhkannya

Apa itu Etos Kerja? Pengertian, Ciri-ciri, dan Cara Menumbuhkannya - Skill Academy

Setiap pekerja harus memiliki etos kerja yang baik. Namun, bagaimana cara menumbuhkan etos kerja yang baik? Yuk, simak pembahasannya di artikel ini!

Memiliki etos kerja yang baik

Mungkin kamu pernah melihat kalimat di atas sebagai salah satu syarat kualifikasi sebuah lowongan kerja. Apa itu? Etos kerja adalah salah satu istilah yang sering digunakan dalam menilai kinerja seseorang.

Namun, etos kerja bukan hanya itu, melainkan juga sesuatu yang sangat berpengaruh terhadap kesuksesan seseorang. Jika kamu ingin mengembangkan karier, sangat penting untuk memahami salah satu soft skill ini. Oleh sebab itu, berikut adalah penjelasan mengenai etos kerja dan juga cara menumbuhkannya.

Apa itu Etos Kerja?

Etos kerja adalah sebuah keyakinan yang dimiliki oleh seseorang dalam melakukan sesuatu hal dengan tekad untuk bekerja keras dan memberikan yang terbaik. Berdasarkan KBBI, etos kerja merupakan semangat kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang atau suatu kelompok. Dalam dunia kerja, sikap ini sangat penting karena mencerminkan kualitas diri dari seseorang.

Orang yang memiliki etos kerja biasanya akan lebih dihargai karena bertanggung jawab dalam setiap pekerjaan yang dilakukannya. Di samping itu, tekad dan dedikasi terhadap pekerjaan yang dilakukan membuat mereka mendapatkan nilai lebih dari yang lain. Hal ini dapat meningkatkan kesempatan untuk sukses dalam karier seseorang.

Pentingnya Memiliki Etos Kerja

Berdasarkan beberapa pendapat, bukan hal yang mustahil ketika orang yang memiliki etos kerja dapat mencapai kesuksesannya. Menurut Dana Brownlee yang merupakan corporate trainer profesional, walaupun kecerdasan, bakat, hingga tingkat keterampilan merupakan penentu utama keberhasilan, seringkali tekad dan ketabahan dapat menjadi lebih penting.

Dia juga menambahkan bahwa etos kerja adalah hal dapat dikendalikan. Kamu mungkin menganggap bahwa gelar yang tinggi, sertifikasi, atau bahkan pengalaman merupakan segalanya. Namun, semuanya akan kembali pada dirimu sendiri, seperti seberapa keras kamu bekerja, sejauh mana tingkat kreativitas yang kamu gunakan untuk memecahkan masalah, dan seberapa besar tekadmu untuk mencapai tujuan.

Selain itu, ketika kamu memiliki etos kerja yang baik, bukan hanya dirimu yang mendapatkan manfaatnya, melainkan juga orang lain. Hal ini disebabkan etos kerja dapat menciptakan lingkungan kerja yang positif. Kerja keras dan rasa bertanggung jawab yang kamu tunjukkan dapat memengaruhi kinerja rekan kerja, bahkan atasanmu.

Contohnya ketika kamu selalu menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu. Hal tersebut akan mengubah cara pandang mereka terhadap dirimu. Mereka akan menilai dirimu sebagai seorang yang disiplin dan bertanggung jawab sehingga tanpa sadar mereka juga akan sungkan untuk menunda-nunda pekerjaan.

Ikuti kelas: Tingkatkan Kemampuan Komunikasi untuk Menunjang Karir

 

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Etos Kerja

Etos kerja dapat meningkat atau menurun karena dipengaruhi oleh berbagai faktor. Berikut beberapa di antaranya:

1. Motivasi

Terdapat dua jenis motivasi, yaitu internal dan eksternal. Motivasi internal adalah faktor pendorong yang berasal dari diri sendiri, seperti kepuasan pribadi, prestasi, dan sebagainya. Sementara itu, motivasi eksternal bersumber dari luar kemampuan seorang individu, misalnya besaran gaji, peluang promosi, dan lain-lain.

 

2. Lingkungan kerja

Semua orang tentu akan setuju bahwa lingkungan kerja yang sehat dan kondusif dapat meningkatkan etos kerja seseorang. Maka dari itu, etos kerja karyawan di kantor yang memiliki lingkungan toxic biasanya akan cenderung rendah.

 

3. Kepemimpinan

Pernahkah kamu bekerja di bawah pimpinan seorang atasan yang tidak supportive? Duh, jangan sampai! Soalnya, kepemimpinan yang buruk akan menurunkan etos kerja para karyawan. Sebaliknya, jika kita berada di bawah leadership yang baik, eager untuk menumbuhkan etos kerja pun bisa semakin meningkat.

 

4. Budaya organisasi

Setiap organisasi atau perusahaan umumnya memiliki nilai atau value yang menjadi pedoman setiap karyawan saat bekerja. Budaya organisasi yang kuat dan terintegrasi dengan nilai-nilai etos kerja dapat meningkatkan etos kerja seseorang.

 

5. Pendidikan dan pelatihan

Faktor lain yang dapat memicu perubahan etos kerja adalah melalui program training. Pasalnya, pelatihan dapat memberi wawasan pada seseorang untuk mengetahui keterampilan dan skill apa yang harus mereka asah agar dapat bekerja dengan lebih baik.

 

6. Kompensasi dan imbalan

Ketika usaha, kerja keras, dan pencapaian kita dihargai oleh perusahaan, tentu akan muncul keinginan untuk bekerja dengan lebih baik. Dalam hal ini, perusahaan bisa memberi kompensasi dan imbalan yang adil dan sesuai sehingga etos kerja pun akan lebih meningkat.

 

7. Jenjang karier

Siapa, sih, yang ingin merasakan career stuck? Ketika masuk sebuah perusahaan, salah satu benefit yang dicari seorang karyawan adalah jenjang karier. Nah, peluang karier yang terbuka dapat meningkatkan etos kerja seorang karyawan untuk mencapai career path yang diinginkan.

 

Karakteristik Orang yang Memiliki Etos Kerja

Coba untuk self-review, yuk! Kira-kira, apakah kamu termasuk orang yang memiliki etos kerja tinggi? Lihat ciri-ciri etos kerja berikut ini:

1. Disiplin

Disiplin adalah hal yang tak terlepas dari sebuah keberhasilan. Disiplin dalam hal ini bukan hanya terbatas pada ketepatan waktu atau sebagainya, melainkan bagaimana seseorang mampu berkomitmen pada hal-hal yang sudah direncanakan. Orang yang memiliki etos kerja akan tetap fokus pada tujuan jangka panjang mereka dan tidak akan teralihkan oleh kepuasan yang bersifat sementara.

 

2. Menghargai waktu

Sejalan dengan disiplin, orang-orang yang memiliki etos kerja sangat menghargai waktu. Mereka biasanya enggan untuk melakukan kegiatan yang kurang penting. Mungkin istilah “waktu adalah uang” termasuk nilai yang mereka pegang.

 

3. Inisiatif

Ini merupakan poin yang cukup penting. Orang yang memiliki etos kerja tidak akan ragu untuk mengemukakan pendapatnya ketika memiliki sebuah ide. Mereka cenderung merasa kurang puas ketika tidak ikut terlibat dalam sebuah aktivitas seperti team project.

 

4. Jujur dan Bertanggung jawab

Seperti yang kamu ketahui, rasa tanggung jawab merupakan dasar dari timbulnya kepercayaan. Orang dengan etos kerja yang baik, selalu menepati janji mereka. Mereka akan selalu memprioritaskan pekerjaan yang telah mereka ambil agar dapat menyelesaikannya.

 

5. Memiliki dedikasi yang tinggi

Tidak hanya sekadar menggugurkan kewajiban untuk bekerja, seseorang dengan etos kerja yang baik akan selalu memberikan 100% kemampuan yang mereka miliki. Mereka jarang terlihat ragu, karena hal tersebut dapat berdampak pada kualitas yang dihasilkan sehingga. Dengan kata lain, pencapaian mereka pun tentu bisa lebih memuaskan.

 

6. Attention to detail

Seseorang yang memiliki etos kerja tinggi dalam perusahaan biasanya terbiasa untuk menyelesaikan pekerjaan secara detail. Mereka yang memiliki kelebihan ini tentu tidak pernah mengabaikan hal-hal kecil yang dapat mempengaruhi hasil akhir sebuah pekerjaan.

 

7. Terbuka terhadap saran dan masukan

Terbuka dengan saran dan masukan dari orang lain adalah salah satu cara untuk menunjukkan bahwa kamu merupakan karyawan yang memiliki work ethic tinggi. Dengan begitu, kamu tidak akan merasa egois dan bersedia untuk menerima concern yang membangun.

 

8. Memperhatikan keamanan dan keselamatan kerja

Karyawan dengan etos kerja tinggi akan selalu memperhatikan keamanan dan keselamatan saat  bekerja. Mereka tidak pernah mengabaikan aturan dan prosedur yang telah ditetapkan untuk mendapatkan hasil yang efektif dan efisien.

 

Manfaat Memiliki Etos Kerja

Selain berdampak pada kemajuan karir, etos kerja juga memiliki berbagai manfaat lain sebagai berikut:

1. Membangun citra diri yang baik

Dedikasi dan kerja keras yang selalu kamu tunjukkan dapat meningkatkan kepercayaan rekan kerjamu. Mereka tidak ragu akan berbagai ide yang kamu ajukan atau ketika kamu ditunjuk sebagai ketua dari team project. Selain itu, kamu juga akan dikenal sebagai sosok pekerja keras dan dapat diandalkan. Hal ini tentunya bisa menjadi langkah yang tepat bagi kamu yang sedang membangun personal branding (citra diri) yang baik.

 

2. Meningkatkan produktivitas

Hal ini tidak terlepas dari kedisiplinan dan menghargai waktu. Orang yang terus meningkatkan etos kerjanya akan berpikir dua kali ketika melakukan hal-hal yang dirasa tidak penting. Mereka akan lebih menghargai waktu yang mereka miliki untuk menyelesaikan pekerjaan mereka sehingga hal tersebut juga berdampak kepada kualitas yang baik dari pekerjaannya.

 

3. Kepuasan kerja

Ketika pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan apa yang direncanakan, tentunya berdampak pada kepuasaan kerja. Pekerjaan yang diselesaikan dengan tepat waktu dan hasil yang baik tidak terlepas dari etos kerja sehingga perasaan bangga akan hal yang telah dilakukan tersebut menjadi modal yang baik di masa depan.

Baca juga: Pentingnya Kemampuan Public Speaking dan Cara Meningkatkannya

 

Cara Menumbuhkan Etos Kerja

Walapun terlihat cukup sulit, ternyata kamu dapat melatih dirimu agar memiliki etos kerja, lho. Berikut adalah beberapa cara yang bisa diterapkan untuk menumbuhkan etos kerja.

cara-menumbuhkan-etos-kerja

1. Awali dari diri sendiri

Ini merupakan bagian  yang paling dasar. Setiap hal yang ingin kamu capai pasti berawal dari diri sendiri. Ketika kamu ingin menumbuhkan etos kerja, kamu harus menyakinkan dirimu untuk melakukan segala hal untuk mencapainya. Ketika kamu tidak memiliki pemicu yang kuat, kamu dapat menjadikan orang-orang terdekat sebagai sumber inspirasi. Ini bisa dari keluarga atau rekan kerja. Yang terpenting, kembali kepada dirimu sendiri.

Kamu bisa memulainya dengan hal sederhana, seperti tidur yang cukup dan bangun pada pagi hari. Pasalnya, dengan kondisi tubuh yang fit, kamu dapat melakukan pekerjaan dengan semangat.

2. Tanamkan sikap disiplin

Untuk menumbuhkan rasa disiplin, kamu bisa mengawalinya dengan menghindari kebiasaan menunda-nunda. Ketika ada sesuatu hal yang bisa diselesaikan sekarang, cobalah untuk menyelesaikannya. Memang tidak mudah untuk menjadi disiplin, apalagi ketika banyaknya godaan yang membuat kamu lalai. Namun, kamu dapat melewatinya dengan tetap fokus dengan apa yang sedang kamu kerjakan.

 

3. Gunakan waktu dengan bijak

Cobalah membiasakan menggunakan waktu untuk hal-hal yang penting. Memang benar, terkadang kita butuh hiburan. Namun, jika kebablasan, pekerjaan yang seharusnya selesai malah harus diundur. Oleh karena itu, upayakanlah untuk selalu menyelesaikan tugas apa pun tepat waktu sehingga ketika kamu sudah terbiasa, niatan untuk menunda-nunda dapat dihindari.

 

4. Hindari segala gangguan sebanyak mungkin

Gangguan akan selalu mengalihkan perhatianmu dari hal-hal yang penting. Pasalnya, setiap orang pasti memiliki fokus terbatas pada tugas-tugas yang mereka lakukan. Agar kamu dapat meningkatkan fokus, khususnya dalam melakukan aktivitas kerja, cobalah untuk menghindari hal-hal yang mengganggu, seperti penggunaan media sosial di waktu kerja.

 

5. Jangan biarkan kesalahan mematahkan semangat

Dikutip dari nautralhr.com, ketika kamu melakukan sebuah kesalahan, jangan biarkan kamu tenggelam dalam kekecewaan. Pasalnya, hal tersebut dapat memengaruhi semangat kerja. Coba biasakan untuk mengubah kesalahan yang dilakukan menjadi sumber evaluasi diri. Dengan melakukan hal tersebut, kamu dapat terus bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik ke depannya.

 

6. Tetap seimbangkan waktu bekerja

Dikutip dari saintleo.edu, memiliki etos kerja yang baik tidak berarti matamu harus selalu terpaku pada monitor komputer. Kamu harus mengetahui sejauh mana batasan dirimu dalam bekerja. Hal Ini termasuk menyediakan waktu istirahat yang cukup, mendapatkan tidur yang tepat, dan pola makan yang benar. Tidak ada yang salah ketika kamu meluangkan waktu untuk bersantai. Hal ini dapat menjadi momen untuk mengisi ulang energimu. Tetap merasa bahagia dapat membantu menciptakan perspektif positif di tempat kerja.

Itulah penjelasan mengenai pentingnya etos kerja dan cara menumbuhkannya. Bagi kamu yang ingin meningkatkan kemampuan seperti hard skill dan soft skill, langsung saja ke Skill Academy. Di Skill Academy, tersedia berbagai kelas pelatihan dengan materi yang menarik. Yuk upgrade skill-mu untuk mencapai karier yang diimpikan.

SKill Academy - CTA

Referensi

Brownlee, Dana. (2020). The Dirty Little Secret Of Career Success: Work Ethic May Trump Raw Talent. https://www.forbes.com/sites/danabrownlee/2020/03/19/the-dirty-little-secret-of-career-success-work-ethic-may-trump-raw-talent/?sh=3cb9a46b30f8 [Daring] (Diakses 6 Desember 2021)

Erskine, Mary. (2013). Work Ethic: 5 Easy Steps for Developing a Good Work Ethic. https://www.saintleo.edu/blog/how-to-develop-a-good-work-ethic-in-5-easy-steps [Daring] (Diakses 6 Desember 2021)

Naturalhr.com. (2017). 8 tips for improving your work ethic. https://www.naturalhr.com/2017/04/25/8-tips-improving-work-ethic/ [Daring] (Diakses 6 Desember 2021)

Artikel ini telah diperbarui oleh Intan Aulia Husnunnisa pada tanggal 05 Januari 2023.

Gulman Azkiya