Mengenal FOMO: Penyebab, Dampak Negatifnya bagi Diri Sendiri, dan Cara Mengatasinya
Jangan sampai kamu mengalami ketakutan akan ketinggalan sesuatu, baik itu tren maupun hal lainnya, atau FOMO. Apa itu FOMO? Yuk simak artikel ini biar kamu tahu artinya, sebabnya, dampaknya, serta cara mengatasinya!
FOMO adalah singkatan dari fear of missing out yang dapat diterjemahkan sebagai ‘rasa takut ketinggalan’. FOMO mengacu pada perasaan cemas atau ketidaknyamanan yang muncul ketika seseorang merasa bahwa mereka sedang melewatkan atau tidak terlibat dalam suatu pengalaman, kegiatan, atau peristiwa yang tampaknya menarik, seru, atau penting.
FOMO sering kali muncul dalam era media sosial dan konektivitas digital atau saat orang dapat dengan mudah melihat dan membandingkan kehidupan mereka dengan kehidupan orang lain. Misalnya seseorang yang melihat teman-teman mereka pergi berlibur, menghadiri acara khusus, atau memiliki pengalaman positif lainnya melalui postingan media sosial dapat merasa cemburu atau khawatir bahwa mereka sedang melewatkan momen-momen berharga tersebut.
Gejala FOMO dapat mencakup keinginan untuk selalu terhubung secara online, takut untuk melewatkan pembaruan atau aktivitas penting, serta kekhawatiran bahwa kehidupan seseorang tidak sebaik kehidupan orang lain. FOMO juga dapat memiliki dampak negatif pada kesejahteraan mental karena dapat menyebabkan stres, kecemasan, atau perasaan rendah diri.
Penting untuk diingat bahwa apa yang terlihat di media sosial tidak selalu mencerminkan kenyataan sepenuhnya dan banyak orang memilih untuk membagikan momen-momen terbaik mereka. Mengatasi FOMO harus melibatkan kesadaran diri, penghargaan terhadap kehidupan sendiri, dan kemampuan untuk fokus pada pengalaman dan kebahagiaan pribadi tanpa terlalu membandingkannya dengan orang lain.
Ikuti kelas: Emotional Intelligence: Kelola Kecerdasan Emosi dalam Karier
Penyebab Munculnya FOMO
FOMO dapat disebabkan oleh berbagai faktor, dan pengaruhnya dapat berasal dari berbagai aspek kehidupan seseorang. Beberapa penyebab umum FOMO adalah sebagai berikut:
1. Media Sosial
Platform media sosial seperti Instagram, Facebook, dan Twitter dapat menciptakan tekanan untuk terlibat dalam aktivitas atau pengalaman yang tampaknya menarik atau populer. Melihat postingan teman-teman atau selebritas tentang kehidupan yang aktif dan menarik di media sosial dapat memicu rasa takut ketinggalan.
2. Keterhubungan Digital
Ketersediaan teknologi dan konektivitas digital yang terus meningkat memungkinkan orang untuk selalu terhubung dan memantau aktivitas orang lain. Ketika seseorang merasa terputus dari arus informasi atau tidak dapat terlibat secara online, FOMO dapat muncul.
3. Perbandingan Sosial
Kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain dapat memicu FOMO. Melihat kesuksesan atau pengalaman positif orang lain bisa membuat seseorang merasa tidak puas dengan hidupnya sendiri.
4. Tren Kultur
Adanya tren atau kegiatan budaya yang sedang populer dapat menciptakan dorongan untuk ikut serta. Rasa takut kehilangan momen atau pengalaman yang dianggap sebagai bagian dari tren dapat memicu FOMO.
5. Tekanan Peer Group
Grup teman sebaya atau lingkungan sosial tertentu dapat menciptakan ekspektasi atau tekanan untuk ikut serta dalam aktivitas tertentu. Takut untuk dianggap terlewatkan oleh teman-teman dalam satu grup dapat memicu FOMO.
6. Kegiatan Sosial atau Acara Publik
Kegiatan atau acara yang sering dihadiri orang banyak, seperti pesta, konser, atau festival, dapat menjadi sumber FOMO jika seseorang merasa tidak dapat berpartisipasi.
FOMO bersifat subjektif dan faktor-faktor di atas dapat berinteraksi secara kompleks dalam membentuk perasaan tersebut.
Baca juga: Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2024, yuk, Liburan!
Dampak Negatif dari FOMO
FOMO dapat memiliki berbagai dampak negatif pada kesehatan mental dan emosional seseorang. Beberapa dampak tersebut melibatkan aspek-aspek sebagai berikut:
1. Stres dan Kecemasan
Rasa takut ketinggalan dapat menyebabkan stres dan kecemasan karena seseorang merasa perlu terus-menerus terlibat dalam berbagai aktivitas atau mengikuti tren agar tidak merasa diabaikan.
2. Rendah Diri
Membandingkan diri dengan orang lain yang tampaknya memiliki pengalaman yang lebih menarik atau sukses dapat merendahkan harga diri dan memicu perasaan rendah diri.
3. Gangguan Konsentrasi
Terus-menerus memeriksa media sosial atau merasa tergantung pada aktivitas online untuk tidak ketinggalan informasi dapat mengganggu konsentrasi dan produktivitas dalam kehidupan sehari-hari.
4. Isolasi Sosial
Meskipun paradoks, FOMO dapat menyebabkan isolasi sosial. Seseorang mungkin merasa sulit terlibat secara nyata dalam kehidupan sosial karena terlalu fokus pada apa yang terjadi di dunia digital.
5. Ketidakpuasan Hidup
Rasa takut ketinggalan dapat membuat seseorang merasa tidak puas dengan hidupnya sendiri. Ini dapat menghambat kemampuan untuk menikmati momen sekarang dan bersyukur atas apa yang dimiliki.
6. Gangguan Tidur
Kecemasan yang muncul akibat FOMO dapat mengganggu tidur, menyebabkan kesulitan tidur atau gangguan tidur lainnya.
7. Kesulitan Pengambilan Keputusan
FOMO dapat membuat seseorang kesulitan mengambil keputusan karena takut memilih opsi yang “salah” dan melewatkan sesuatu yang lebih baik.
8. Overcommitment
Rasa takut ketinggalan dapat mendorong seseorang untuk terlalu banyak berkomitmen pada aktivitas atau acara, yang dapat menyebabkan kelelahan dan stres.
Untuk mengatasi dampak negatif FOMO, penting untuk mengembangkan kesadaran diri, membatasi eksposur media sosial, menghargai momen-momen kecil, dan fokus pada kebahagiaan dan kepuasan pribadi. Jika FOMO memiliki dampak yang signifikan pada kesejahteraan mental, konsultasi dengan profesional kesehatan mental mungkin diperlukan.
Baca juga: Mengenal Sifat Perfeksionis serta Dampak Positif dan Negatifnya
Cara Mengatasi FOMO
FOMO merupakan hal yang memiliki banyak dampak negatif sehingga perlu kita atasi. Bagaimana cara mengatasi FOMO? Berikut adalah lima cara untuk mengatasi FOMO dalam diri:
1. Berfokus pada Saat Ini (Mindfulness)
Praktik mindfulness dapat membantu kamu untuk lebih menghargai momen saat ini dan mengurangi kecenderungan untuk terlalu fokus pada apa yang mungkin kamu lewatkan di tempat lain.
2. Buat Prioritas dan Tujuan Pribadi
Tentukan prioritas dan tujuan pribadi kamu. Dengan memiliki tujuan yang jelas, kamu dapat lebih fokus pada pencapaian pribadi tanpa terlalu khawatir tentang apa yang sedang terjadi di kehidupan orang lain.
3. Batas Waktu Penggunaan Media Sosial
Tentukan batas waktu untuk penggunaan media sosial. Terlalu banyak melibatkan diri dalam platform ini dapat meningkatkan FOMO. Dengan membatasi waktu online di media sosial, kamu dapat lebih fokus pada kehidupan nyata dan mengurangi perasaan ketinggalan.
4. Hargai Diri Sendiri dan Prestasi Pribadi
Ingatlah pencapaian dan kebahagiaan pribadi kamu sendiri. Fokus pada perjalanan dan prestasi kamu sendiri dapat membantu mengurangi perasaan kurang percaya diri yang sering muncul dengan FOMO.
5. Jalin Hubungan yang Bermakna
Bangun hubungan yang bermakna dengan orang-orang di sekitar kamu. Dengan memiliki jaringan sosial yang solid, kamu dapat merasa lebih terhubung dan puas dengan kehidupan sendiri sehingga mengurangi kecenderungan untuk merasa terpinggirkan atau ketinggalan.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini, kamu dapat mengurangi dampak FOMO dan menciptakan kehidupan yang lebih memuaskan secara pribadi.
Baca juga: Kembangkan 5 Interpersonal Skill Ini untuk Sukseskan Bisnismu!
Kamu merasa mengalami FOMO? Yuk, terapkan poin-poin cara mengatasi FOMO di atas agar kamu bisa terhindar dari FOMO. Jangan sampai hidupmu menjadi kurang tenang karena mengalami FOMO, ya!
Daripada FOMO, mending kamu nambah skill kamu atau memperkuat skill yang sudah kamu miliki dengan mengikuti kelas di SKill Academy! Di Skill Academy, ada banyak kelas yang bisa kamu ikuti. Di Skill Academy, kamu akan dibimbing oleh instruktur yang berpengalaman dan expert di bidangnya. Yuk, kepoin kelasnya dengan klik banner di bawah ini!