Apa itu Karir? Berikut Penjelasan, Jenjang, dan Cara Menyusun Perencanaanya
Ingin menyusun perencenaan karir tapi tidak tahu caranya? Yuk, sima artikel berikut untuk penjelasannya lengkapnya.
—
Kamu pasti sudah tidak asing lagi mendengar kata karier atau karir. Bagi kamu yang kini sedang di semester akhir atau baru lulus kuliah, mungkin sering mendapat pertanyaan mengenai perencanaan karir di masa depan. Tapi, apa itu karir? Kenapa penting memiliki perencanaan dan harus di kembangkan? Nah, agar kamu tidak kebingungan lagi, simak artikel berikut.
Apa itu karier?
Sederhananya karier atau karir adalah pengalaman dan hal-hal yang telah kamu lakukan sepanjang hidupmu untuk mencapai cita-citamu. Ketika kita membahas mengenai karir, maka tidak lepas dengan proses membangunnya. Usaha yang kamu lakukan untuk mendapatkan lebih banyak pengalaman di dunia kerja dan kehidupan adalah proses membangun karir. Selain itu, karir yang sedang kamu jalani tidak terlepas dari beberapa faktor, seperti pendidikan, pelatihan, dan pengalaman bekerja yang dibayar atau tidak.
Tentunya hal ini cukup berbeda dengan pekerjaan. Karena pekerjaan lebih pada konteks mengenai aktivitas yang kamu kerjakan sehari-hari dengan tujuan mendapatkan bayaran. Namun, secara tidak langsung pekerjaan ini merupakan bagian dari proses membangun karir.
Tahapan karir dalam kehidupan
Seperti yang kamu ketahui, bahwa karir yang dibangun akan berjalan beriringan dengan kehidupan kita. Dikutip dari Indeed.com terdapat 5 tahapan karir yang akan kita lewati sepanjang hidup,
1. Eksplorasi (21-25 tahun)
Fase pertama adalah eksplorasi yang mana pada tahapan ini kamu masih mencari-cari minat dan passion yang berhubungan dengan pekerjaanmu di masa depan. Kamu yang ada di tahapan ini mungkin sedang menyelesaikan tugas akhir atau baru saja menjadi fresh graduate. Pada masa ini, biasanya idealis yang kamu miliki sedang menggebu-gebu dan tentunya menjadi salah satu faktor yang menentukan pekerjaan yang ingin kamu pilih. Selain itu, kamu juga menyadari bagaimana tingkatan kemampuanmu. Sehingga mempengaruhi rencanamu selanjutnya, seperti mengikuti kelas pelatihan atau ikut kursus agar lulus ujian seleksi, misalnya CPNS.
2. Establishment (25-35 tahun)
Pada tahapan ini, kamu sudah memasukkan lamaran dan mendapatkan pekerjaan pertamamu. Kamu biasanya berada di posisi sebagai karyawan yang belum memiliki tanggung jawab yang besar. Jika pada tahapan eksplorasi kamu masih memikirkan rencana terkait pekerjaanmu, maka pada tahapan ini kamu mungkin mulai mengalami ketidakpastian dan kecemasan memasuki dunia kerja untuk pertama kalinya. Oleh sebab itu, kamu melakukan beberapa hal untuk menunjang kariermu seperti,
- Mempelajari pekerjaan baru
- Memperoleh penerimaan dari teman dan rekan kerja
- Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan
3. Pertengahan karir (35-45 Tahun)
Fase ini juga disebut sebagai masa-masa kamu berada di karier yang stabil. Hal ini ditandai dengan produktivitas yang meningkat dan kamu menunjukkan komitmen terhadap pekerjaanmu. Di sisi lain, kamu mulai mengharapkan kemajuan dalam karier, seperti promosi atau kenaikan gaji. Jika ini tidak terjadi, kamu dapat menilai kembali kinerjamu. Pada tahap ini, kamu juga dapat mempertimbangkan untuk mengevaluasi kembali tujuan, minat, dan keterampilan untuk menentukan langkah selanjutnya untuk karier.
(Giphy)
4. Akhir karir (45-55 tahun)
Jika digambarkan seperti grafik, maka pada tahapan ini grafik produktivitasmu mulai menurun. Kamu sudah tidak lagi mengerjakan pekerjaan yang terlalu menuntut. Kamu juga tidak memikirkan untuk meningkatkan kemampuan. Namun, kamu lebih menikmati tugas-tugas seperti membimbing karyawan yang lebih muda. Di samping itu, kamu mungkin akan memilih untuk tetap di pekerjaan sekarang daripada pindah dan mulai dari awal lagi. Selanjutnya, kamu akan mulai memikirkan rencana untuk pensiun dan bagaimana kehidupan setelahnya.
5. Pensiun (55-65 tahun)
Setelah melewati karier yang telah direncanakan, kamu akan menikmati masa-masa pensiun sambil mengingat-ingat kembali bagaimana perjuanganmu. Kamu juga akan lebih sering menghabiskan waktu bersama keluarga dan tidak lagi terlalu memikirkan urusan pekerjaan.
Pentingnya memiliki perencanaan karir
Mungkin sebagian kamu masih ada yang belum mengetahui apa itu jenjang karir dan bagaimana keterkaitannya dengan perencanaan karir. Career path atau jenjang karir adalah serangkaian jabatan struktual yang membantu kamu maju mencapai pekerjaan yang dicita-citakan. Biasanya jabatan yang nantinya akan kamu tempati masih dalam ruang lingkup kerja yang sama. Contohnya,
Kamu bercita-cita menjadi seorang VP of Product, maka ada beberapa posisi yang harus dilalui agar dapat mencapai pekerjaan tersebut. Contohnya,
Associate Product Manager > Product Manager > Senior Product Manager > Director of Product > VP of Product.
Posisi-posisi tersebutlah yang biasa disebut sebagai jenjang karir. Namun, tidak menutup kemungkinan kamu bisa berasal dari fokus pekerjaan yang berbeda. Tetapi untuk hal tersebut sangat jarang, karena dipengaruhi banyak aspek, salah satunya pengalaman kerja. Oleh karena itu, agar kamu dapat menentukan bagaimana perjalanan karir yang diinginkan, kamu harus memiliki jenjang karir yang jelas.
Kemudian, dikutip dari TalentLyft, perencanaan karir adalah proses memilih karir, menetapkan tujuan, dan memutuskan aktivitas untuk meningkatkan keterampilan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan karir. Adapun pentingnya memiliki perencanaan bagi karir yaitu karena untuk dapat mencapai jenjang karir yang dicita-citakan, kamu harus memiliki rencana yang jelas.
Rencana karir akan membantumu menentukan arah yang ingin diambil, apa yang perlu kamu lakukan, dan untuk memastikan kamu terlibat dalam pekerjaan yang tepat yang memenuhi tujuan karir.
Misalnya, jika kamu bercita-cita sebagai seorang sales manager, maka kamu harus mengetahui apa saja yang dibutuhkan untuk dapat menjadi seorang sales manager. Mulai dari pekerjaan awal, skill yang harus dimiliki untuk setiap posisi, hingga apa saja yang harus dilakukan agar dapat naik jabatan yang lebih tinggi.
Cara menyusun perencanaan karir
1. Tentukan tujuan (Goals)
Bukan hal yang baru lagi untuk setiap aktivitas yang ingin kamu lakukan harus memiliki tujuan. Hal ini tentunya berlaku untuk menyusun perancangan karir. Dalam menyusun tujuan tersebut, kamu dapat menggunakan konsep SMART agar menjadi lebih mudah.
- Spesifik: Apa yang ingin kamu capai, mengapa dan di mana?
- Measurable (Terukur): Pastikan bahwa tujuanmu terukur, sehingga dapat dievaluasi. Misalnya seperti, mendapatkan promosi dalam waktu kurang 2 tahun.
- Achievable: Tanyakan pada diri sendiri, apakah tujuanmu realistis untuk dicapai? Kemudian tentukan langkah-langkah untuk mencapainya.
- Relevan: Pastikan bahwa tujuanmu tersebut relevan dengan cita-cita dan karier yang ingin kamu capai.
- Time-base: Tetapkan batas waktu untuk mencapai tujuanmu agar dapat menjadi motivasi tambahan.
2 Pelajari tentang karier potensial
Selanjutnya yang harus kamu lakukan adalah mempelajari mengenai karier yang cocok dengan dirimu dan juga memiliki industri yang potensial. Kamu dapat mengawalinya dengan mengamati prospek kerja dari jurusan kuliah yang kamu pilih. Kemudian bisa juga mencari informasi mengenai pekerjaan tersebut dengan melakukan riset dan bertanya kepada senior, ataupun rekan kerja.
Misalnya seperti, bagaimana kondisi pekerjaan dan industrinya di masa depan. Apakah berkembang pesat atau malah mengalami kemunduran. Selain itu, coba cari tahu keterampilan yang dibutuhkan, apa yang mereka gunakan, dan kualifikasi apa yang harus dimiliki. Dan jangan sampai lupa, mengenai pengalaman apa yang mereka peroleh sebelum berada posisi mereka saat ini.
3. Identifikasi keterampilan dan pilihan pekerjaan
Setelah mengetahui pekerjaan mana yang menurutmu memiliki potensi yang baik, berikutnya yaitu mengidentifikasi kecocokan antara keterampilan yang kamu miliki dengan pekerjaan yang akan kamu pilih. Misalnya, kamu memiliki kemampuan web developing, maka coba cari pekerjaan yang cocok dengan kemampuan tersebut. Misalnya, seperti front-end, back-end, hingga UI/UX designer.
Nah, agar kamu tidak kebingungan ketika memiliki banyak pilihan pekerjaan, coba buat daftar mengenai pilihan pekerjaan tersebut yang sesuai dengan skill yang kamu miliki. Kemudian urutkan berdasarkan minatmu. Dengan melakukan hal ini, kamu tidak hanya bisa menentukan pekerjaan yang sesuai, tetapi juga cocok dengan jenjang karier yang ingin kamu capai.
Setelah itu, coba luangkan waktu untuk mencari tahu mengenai lowongan, persyaratan masuk, tingkat gaji, dan kesempatan untuk mengembangkan karir. Karena dengan meneliti hal tersebut, akan membantumu untuk membangun rencana pengembangan karier yang profesional.
4. Cari tahu kelebihan dan kelemahan
Setelah mengetahui kemampuan yang kamu miliki. Coba cari tahu kelebihan dan kekuranganmu. Hal ini sangat dapat membantumu untuk mengevaluasi diri. Kamu akan mengetahui apa saja yang harus ditingkatkan dari dirimu. Misalnya, kemampuanmu hard-skill (technical)-mu masih kurang untuk dapat berkarier dengan baik di industri saat ini. Sehingga dengan begitu, kamu dapat menentukan langkah-langkah untuk mengembangkan dirimu kedepannya.
5. Tentukan hal-hal penunjang karier
Jika sebelumnya kamu sudah mengetahui hal yang menjadi kekuranganmu, maka selanjutnya melakukan hal yang dapat mengatasi kekurangan tersebut. Misalnya, kamu masih kurang dalam soft-skill seperti kemampuan komunikasi, maka kamu dapat melatihnya atau mengikuti kelas yang dapat meningkatkan kemampuan tersebut.
Baca juga: 8 Cara Berkomunikasi yang Baik di Tempat Kerja
Namun, kamu juga bisa melakukan hal lainnya untuk menunjang kariemu seperti,
- Memperbarui portofolio
- Membangun networking
- Melatih soft-skill dan hard-skill
Adapun dengan melakukan hal ini, tentunya tidak hanya membantumu dalam untuk membangun karier, tetapi juga dapat membuatmu tetap menjadi pribadi yang memiliki nilai yang lebih dari yang lain.
6. Kembangkan rencana selanjutnya
Langkah selanjutnya yaitu, mengembangkan rencana kariermu kedepannya. Tidak ada salahnya merencanakan sesuatu yang mungkin bisa kamu perkirakan. Misalnya jika, rencana kariermu untuk 2 tahun kedepan adalah mendapatkan posisi yang lebih baik, maka coba juga untuk tentukan hal-hal yang ingin kamu capai setelah 2 tahun tersebut. Dengan terus mengembangkan rencana karier, kamu tetap bisa memiliki tujuan yang jelas serta motivasi yang terus tumbuh.
Itulah penjelasan singkat mengenai apa itu karir, contoh, dan cara menyusun perencanaannya. Bagi kamu yang masih ingin mengembangkan karier, bisa langsung ke Skill Academy. Karena di Skill Academy tersedia kelas mentoring dan pengembangan skill yang tentunya sangat berguna bagi kariermu. Jadi tunggu apa lagi, yuk upgrade skill-mu.
Referensi
Indeed.com. (2020). How to Make a Career Plan in 8 Steps. https://www.indeed.com/career-advice/career-development/make-a-career-plan [Daring] (Diakses 17 Mei 2022)
Indeed.com (2021). The Five Career Stages and How to Succeed in Each. https://www.indeed.com/career-advice/career-development/career-stages [Daring] (Diakses 17 Mei 2022)
Shanley, Heather. (2021). 12 Smart Tips to Develop a Personalised Career Plan. https://www.careeraddict.com/building-career-plan [Daring] (Diakses 17 Mei 2022)
Talentlyft.com. (2022). What is Career planning? https://www.talentlyft.com/en/resources/what-is-career-planning [Daring] (Diakses 17 Mei 2022)