Dighosting HRD? Yuk, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya!
Ghosting merupakan fenomena menghilangnya HRD setelah proses rekrutmen. Hal ini sering dialami oleh jobseeker. Yuk, ketahui penyebab dan cara mengatasinya!
—
“Terima kasih atas ketertarikannya, silahkan menunggu 2 minggu untuk tahap selanjutnya,”
Kalimat ini jadi makanan sehari-hari para jobseeker setelah melamar kerja atau interview. Biasanya, HRD memang memerlukan waktu sebelum menginformasikan kembali apakah kandidat tersebut sesuai dengan kualifikasi yang diminta atau tidak. Namun kenyataannya, ada beberapa HRD yang justru menghilang berbulan-bulan tanpa memberi kejelasan status jobseeker.
Fenomena “hilangnya” HRD ini disebut sebagai ghosting.
Sebelum membahas penyebab dan cara mengatasinya, mari kita lihat asal mula istilah ini diciptakan. Menurut Urban Dictionary, ghosting adalah mengakhiri sebuah hubungan tanpa memberi peringatan terlebih dahulu. Penggunaan kata ghosting muncul akibat tren aplikasi kencan online yang memungkinkan seseorang dapat berkenalan dengan orang lain dalam waktu singkat.
Sebagai contoh, A berkenalan dengan B lewat aplikasi kencan online. Namun saat proses PDKT, A merasa kurang cocok dengan gebetannya. Karena takut menyakiti perasaan B, akhirnya A menghilang dan memblokir akun media sosial B. Menurut A, hal itu lebih baik daripada menolak B terang-terangan.
Padahal, apa yang dilakukan A itu berbahaya, lho! Mungkin saja B merasa frustasi karena kehilangan akses untuk menghubungi A. Ghosting menyebabkan seseorang merasa dipermainkan dan tidak dihargai atas usahanya selama ini.
Kini, ghosting tak hanya berlaku dalam kehidupan percintaan saja. Istilah tadi juga menggambarkan situasi di dunia kerja. Banyak kandidat yang mengeluh karena usaha yang dikeluarkan untuk melamar kerja tak sebanding dengan perlakuan HRD. “Apa susahnya sih ngabarin kalau kita lolos atau enggak?” ujar seorang teman saat berbagi pengalaman di-ghosting HRD.
Setelah mengetahui fenomena ghosting di dunia kerja, yuk ketahui penyebab dan cara mengatasinya!
Penyebab HRD sering ghosting
Menghadapi ketidakpastian memang tidak enak, apalagi jika berhubungan dengan pekerjaan. Tentu kamu penasaran, kira-kira apa sih yang menjadi alasan HRD suka ghosting calon karyawan baru? Ini dia penjelasannya!
1. Kandidat yang terlalu banyak
Tahukah kamu? Setiap harinya, portal job Glassdoor menerima 250 CV (Curriculum Vitae) dari satu lowongan pekerjaan yang di-posting. Angka ini meningkat jika lowongan tersebut disebarluaskan ke media sosial Linkedin. Bayangkan, berapa lembar CV yang harus dilihat sama Mas dan Mbak HRD? Semakin banyak lamaran kerja yang masuk, tentu semakin banyak juga waktu yang dibutuhkan HR untuk melihat semua lamaran tersebut.
Hal ini menjadi salah satu alasan lamaran pekerjaanmu tidak digubris oleh HRD. Atau mungkin mereka sudah menemukan kandidat lain sehingga lupa untuk mengabari kamu bahwa posisi tersebut telah terisi. Banyaknya lamaran yang masuk juga membuat HRD kewalahan mengabari kandidat yang tidak diterima satu per satu.
2. Keinginan User
User adalah atasan di tempat kita bekerja nanti. Dialah yang menyusun persyaratan dan jobdesk di sebuah lowongan pekerjaan. User sendiri yang menentukan apakah seorang kandidat memenuhi kualifikasi yang mereka butuhkan atau justru sebaliknya.
HR dituntut untuk mendapatkan karyawan dengan soft skills dan hard skills sesuai yang diminta User. Kita tahu bahwa setiap orang nggak sempurna. Barangkali user menginginkan kandidat yang lebih berpengalaman di bidang yang kamu lamar. Meskipun kamu tidak sesuai keinginan user, hal ini bukan berarti bahwa kamu kurang, ini hanya masalah kecocokan.
Baca juga: Interview HR dan User, Ini Perbedaan Keduanya!
3. Masalah internal perusahaan
Sebelum nge-judge kenapa HRD tiba-tiba menghilang tanpa kabar, kamu harus tahu kalau perusahaan punya banyak urusan yang harus dibenahi. Kantor yang kamu lamar mungkin sedang mengalami penurunan omzet, anggaran yang kurang, peresmian cabang baru, pergantian posisi head, dan sebagainya.
Urusan di atas bisa jadi lebih mendesak dibanding perekrutan pegawai baru. Sebagai jobseeker, kamu tak perlu khawatir memikirkan hal-hal tadi. Jika waktunya sudah tepat, mereka dengan senang hati menghubungimu kembali.
4. Sulit Menolak
Setiap harinya, HRD bertemu banyak pelamar dari penjuru daerah. Ada yang datang dari pagi, bahkan rela menginap di rumah kerabat agar tidak telat ke tempat interview. Situasi ini mengharuskan HRD untuk bersikap sopan dan menghargai perjuangan para kandidat untuk melamar.
HRD kadang nggak tega untuk memberikan informasi bahwa kamu ditolak atau tidak diterima. Mereka juga manusia yang punya rasa iba. Kurang etis rasanya menyampaikan berita buruk di hari H setelah wawancara atau pengumpulan berkas. Selain itu, HRD juga perlu berdiskusi dengan user sebelum akhirnya mengambil keputusan.
Cara mengatasi di-ghosting HRD
Pertanyaannya, cara apa yang harus dilakukan jika setelah 2 minggu kamu belum menerima kabar dari HRD? Jangan panik, berikut beberapa tips yang bisa kamu coba!
1. Mengganti Format CV
Masih ingat ‘kan alasan pertama HRD ghosting lamaran kamu? Ya, betul sekali! Jumlah CV yang diterima recruiter yang sangat banyak dari setiap iklan lowongan pekerjaan, apalagi jika kamu melamar di perusahaan besar yang memiliki banyak peminat. Ada kemungkinan jika CV-mu tidak dibaca. Lalu, harus bagaimana ya?
Beberapa perusahaan menggunakan aplikasi ATS (Applicant Tracking System) untuk menyeleksi CV yang cocok dengan kualifikasi. Application Tracking System adalah aplikasi penyaring kandidat berdasarkan persamaan kata kunci yang tertera di CV dan lowongan pekerjaan. Setelah CV diterima, ATS mengirimkan balasan otomatis ke email kandidat untuk memberi tahu bahwa lamaran sedang diseleksi.
Jika CV kamu lolos seleksi ATS, peluang untuk lanjut ke tahap wawancara menjadi lebih besar. CV yang ATS friendly itu kayak apa, sih? Yuk, lihat di gambar berikut ini!
Baca juga: Contoh CV yang Baik dan Cara Membuatnya!
2. Follow up hasil interview ke HRD
HRD akan maklum jika kamu menanyakan status kejelasan kepada mereka setelah 2 minggu berlalu. Jadi, tidak perlu merasa sungkan atau takut untuk menghubungi duluan, ya. Sebelum bertanya, pastikan kamu menyusun kalimat dengan baik dan sopan. Di bawah ini contoh cara follow up hasil interview atau lamaran kerja.
Menanyakan status lamaran kerja menunjukkan tanda bahwa kamu benar-benar serius dan tertarik dengan posisi tersebut. Kirim pesan di hari kerja melalui email atau WhatsApp. Tetapi, jangan mengirim pesan secara terus-menerus. Kamu bisa memberi jeda 2-3 hari untuk menunggu HRD membalas pesanmu. Ingat, attitude is a must!
3. Introspeksi diri
Bagaimana jika HRD tak kunjung membalas pesan padahal status WhatsApp-nya online? Apakah ini tanda-tanda ghosting? Mungkin jawabannya iya. Namun, yang perlu kamu lakukan adalah introspeksi diri. Apakah kamu benar-benar memenuhi kualifikasi?
Terkadang, ada kandidat yang asal melempar jala. Mereka sebenarnya tidak tahu posisi apa yang sedang dilamar. Tidak peduli apakah background pendidikan atau pengalamannya cocok dengan jobdesc yang dicantumkan. Kalau sudah begini, bisa jadi HRD benar-benar nge-ghosting kamu.
Jika demikian, maka selanjutnya kamu perlu melamar pekerjaan dengan lebih sungguh-sungguh. Baca dan pahami job description serta requirements yang diminta. Jika sesuai dengan kemampuan dan background kamu, maka kamu bisa melamar posisi tersebut.
4. Move on!
Banyak ikan di laut, tapi setiap ikan punya umpan yang berbeda. Artinya, kamu harus sadar bahwa masih banyak pekerjaan di luar sana, tetapi dengan persyaratan yang bermacam-macam. Siapkan dirimu dengan skill yang dibutuhkan industri saat ini. Mulai rombak CV, berlatih wawancara, dan move on!
Mencari pekerjaan sama seperti mencari pasangan hidup. Tak terhitung lika-liku dan proses panjang yang harus dihadapi. Semoga artikel ini bisa menjawab kegundahanmu tentang HRD yang suka ghosting. Kalau kamu punya pengalaman di-ghosting, bisa banget lho cerita di kolom komentar di bawah ini!
—
Itu dia pembahasan tentang ghosting di dunia kerja. Mulai dari pengertian, penyebab, serta cara mengatasinya. Semoga membantu, ya. Ghosting merupakan fenomena yang dialami banyak pencari kerja saat ini. Jadi, jangan ragu untuk follow up hasil interview agar bisa tahu hasil dari proses rekrutmen kamu!
Kamu bisa belajar berbagai skill yang dibutuhkan dunia kerja saat ini dengan mengikuti bootcamp dari Skill Academy. Di Skill Academy CAMP, kamu akan belajar secara live online bersama mentor yang kompeten dan berpengalaman. Klik banner di bawah ini untuk lihat program dan ikutan bootcampnya!
Referensi:
Alasan HRD Ghosting [Daring]. Tautan:
https://www.expertemployee.com/reasons-why-recruiters-ghost-candidates/ (diakses 03 April 2021)
CV ATS [Daring]. Tautan:
https://resources.urbanhire.com/yang-perlu-diketahui-tentang-ats/ (diakses 04 April 2021)
Follow up Lamaran Kerja [Daring]. Tautan:
https://zety.com/blog/how-to-follow-up-on-a-job-application (diakses 04 April 2021)