Zeigarnik Effect: Terus Teringat Pekerjaan yang Belum Selesai

zeigarnik effect

Artikel ini membahas tentang apa itu Zeigarnik effect dan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari.

Jam kerjanya sudah selesai, tapi daftar pekerjaan yang belum selesai terus berputar-putar di kepala. Bergentayangan.  Padahal hari ini sudah menyelesaikan banyak pekerjaan. Tapi, yang belum selesai ternyata teringat sampai pulang.

Mau mengerjakan hal lain, tapi masih ada pekerjaan yang belum selesai seolah nggak mau ditinggal. “Hei, ingat, aku kan belum selesai.” Kurang lebih begitu bisikan di kepala. Akhirnya malah nggak bisa fokus. Pernah nggak kamu mengalami hal serupa?

Nah, kecenderungan mengingat masa lalu pekerjaan yang belum selesai ini disebut Zeigarnik effect.

Apa itu Zeigarnik Effect?

Zeigarnik effect adalah kecenderungan mengingat tugas atau pekerjaan yang belum selesai. Maksudnya, kita cenderung mengingat pekerjaan yang belum selesai lebih baik daripada yang sudah. Sama seperti kamu lagi nonton series Hospital Playlist di Netflix, misalnya. Sampai di episode 3 dan bersambung. Nah, kamu akan lebih mudah mengingat detail cerita series ini daripada series lain yang kamu tonton dan sudah tamat.

Bluma Zeigarnik, psikiater dan psikolog asal Rusia, adalah orang yang memperkenalkan Zeigarnik effect. Pada tahun 1920-an, Zeigarnik makan di sebuah restoran. Ia mengamati pelayan restoran dapat mengingat detail pesanan yang belum dibayar. Tapi, setelah pesanan dibayar, pelayan kesulitan mengingat detail pesanan itu lagi.

fakta zeigarnik effect

Dilansir dari goodteraphy.org, kecenderungan ini disebabkan adanya ketegangan kognitif ketika ada tugas yang belum selesai. Nah, ketegangan ini membuat otak terus mengingat tugas itu dan mendorong kamu untuk segera menyelesaikannya agar bisa menghilangkan ketegangan kognitif tadi.

Ikuti kelas: Teknik Mengelola Stress Agar Kerja Tetap Produktif

Terus-terusan teringat pekerjaan yang belum selesai mungkin bisa merusak mood atau mengganggu fokus. Ini juga bisa menyebabkan stres, meningkatkan gangguan kecemasan, gangguan tidur, dan lainnya.

“Berarti Zeigarnik effect ini dampaknya buruk, ya?”

Eits, nggak selalu buruk, kok. Kalau kamu bisa memanfaatkan teori ini dengan benar, maka ada beberapa manfaat yang bisa kamu dapat. Apa saja itu? Simak penjelasan berikut.

Manfaat Zeigarnik Effect dalam kehidupan sehari-hari

1. Mencegah procrastination 

Sebagian dari kita, pasti sering banget menunda-nunda kerjaan. Apalagi saat WFH, kasur dan handphone punya godaan yang kuat biar kita kerjanya nanti aja. Ingat kan kalau Zeigarnik effect membuat kita kepikiran terus dengan tugas yang belum selesai? Nah, kamu bisa menerapkan ini.

Caranya adalah dengan mulai kerja. Ketika kamu berani mulai, meskipun 10-30 menit ini bisa memunculkan ketegangan kognitif. Setelahnya, kamu akan kepikiran terus sama tugas yang kamu mulai ini. Akhirnya kalau mau menunda, otak akan terus mendorong kamu agar menyelesaikan pekerjaan yang sudah dimulai tadi.

Baca juga: Menjadi Seorang Perfeksionis itu Baik atau Buruk Sih?

2. Meningkatkan kebiasaan belajar

Sistem kebut semalam alias SKS kayaknya nggak asing lagi buat sebagian dari kita. Meskipun ada waktu luang untuk belajar, kita lebih sering belajar h-1 dari ujian atau presentasi. Karena terlalu banyak informasi yang masuk bersamaan, malah jadi gampang lupa.

Zeigarnik effect bisa digunakan untuk meningkatkan kebiasaan belajar juga. Caranya dengan belajar bertahap. Jadi belajarnya dicicil dan ada jedanya. Jeda ini bisa kamu gunakan untuk hal lain. Menonton atau membaca topik lain, misalnya.

kucing baca buku

(Sumber: giphy.com)

Saat sedang berhenti, ketegangan kognitif akan muncul karena materinya belum selesai, nanggung. Otak terus me-recall materi yang belum selesai tadi, jadi kamu akan semakin ingat sama materi itu.

Ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Universitas Missouri di Columbia menjelaskan: siswa yang memberi jeda belajar dan melakukan kegiatan lain, dapat mengingat materi lebih baik daripada yang belajar tanpa istirahat. Tapi jedanya jangan kelamaan, ya. Nanti malah lupa semua materinya.

3. Meningkatkan produktivitas

Penelitian yang dilakukan oleh Roy Baumeister tentang Zeigarnik effect, menyebutkan bahwa Zeigarnik effect dapat meningkatkan produktivitas. Karena memberi kita dorongan untuk segera menyelesaikan pekerjaan.

Tapi kalau berlebihan ini bisa berdampak negatif ke psikologis kita. Bawaannya nggak tenang. Nggak mungkin semua waktu yang kita punya dipakai untuk bekerja, kan?

Cara mengurangi dampak negatif dari efek ini adalah membuat rincian rencana kerja dan to-do-list. Dengan to-do-list ini, kamu jadi tahu urutan yang harus dikerjakan. Kalau ternyata ada yang tersisa, kamu bisa memasukkan ini ke to-do-list untuk besok di urutan pertama.

Tulis secara rinci kapan kamu akan menyelesaikan pekerjaan itu. Menurut sebuah penelitian, menuliskan rencana spesifik tentang pekerjaan di hari esok, dapat mengurangi pikiran tentang pekerjaan yang belum selesai. Ini bisa mengurangi ketegangan kognitif. Jadi kamu tetap produktif dalam batas yang wajar.

4. Meningkatkan kesehatan mental

Zeigarnik effect mungkin mengganggu hari-hari dan ketenanganmu. Terus-terusan mengingat pekerjaan yang belum selesai bisa menyebabkan stres, kecemasan, susah tidur, kelelahan, dan gangguan lainnya.

Tapi, dengan memanfaatkan Zeigarnik effect dengan baik, ini justru bisa meningkatkan kesehatan mental dan membangun motivasi. Dorongan untuk mencapai tujuan dengan baik. Menyelesaikan masalah yang tersisa dan juga tugas. Ketika tugas sudah selesai, ini bisa meningkatkan rasa percaya diri, penghargaan terhadap diri sendiri, dan meningkatkan kesejahteraan psikologis.

 

Nah, itu tadi pembahasan tentang Zeigarnik Effect. Ternyata, kecenderungan mengingat pekerjaan yang belum selesai itu wajar, kok. Ini bisa mendorong kita untuk semangat lagi buat menyelesaikan pekerjaan tanpa menunda-nunda. Kalau kamu tertarik untuk belajar seputar pengembangan diri, kamu bisa mengikuti beragam kelas di Skill Academy!

SKill Academy - CTA

Referensi: 

Good Therapy. ‘Zeigarnik Effect’ [daring]. Tautan: https://www.goodtherapy.org/blog/psychpedia/zeigarnik-effect (Diakses pada: 13 Juli 2021)

Cherry, Kendra. 2021. ‘The Zeigarnik Effect and Thoughts About Unfinished Work’ [daring]. Tautan: https://www.verywellmind.com/zeigarnik-effect-memory-overview-4175150 (Diakses pada: 13 Juli 2021)

Vinney, Cynthia. 2019. ‘What Is the Zeigarnik Effect? Definition and Examples’ [daring]. Tautan: https://www.thoughtco.com/zeigarnik-effect-4771725 (Diakses pada: 13 Juli 2021)

Memory. 2020. ‘4 Ways to Use the Zeigarnik Effect to Boost Your Productivity’ [daring]. Tautan:  https://memory.ai/timely-blog/zeigarnik-effect-productivity (Diakses pada: 14 Juli 2021)

Devi Lianovanda