Mengenal Profesi Network Engineer: Tugas dan Skill yang Dibutuhkan
Artikel ini membahas tugas dan skill yang harus dimiliki untuk menjadi seorang Network Engineer.
—
Tahukah kamu? Di balik kenyamanan kita menggunakan internet untuk berbagai aktivitas, ada peran Network Engineer, lho. Terlebih saat ini, berbagai aktivitas dilakukan secara daring. Belajar, rapat, dan lainnya. Bahkan di masa kita harus saling menjaga jarak fisik, internet membantu kita untuk tetap terhubung dengan orang lain.
Apa itu Network Engineer?
Network Engineer (NE) adalah orang yang bertugas untuk membangun sebuah jaringan di suatu organisasi atau perusahaan. Selain itu, mereka juga bertugas mendesain, implementasi, dan melakukan pemeliharaan agar jaringan tidak mengalami masalah.
Biasanya, perusahaan-perusahaan besar memiliki Network Engineer sendiri untuk mendesain dan melakukan pemeliharaan jaringan lokal.
Tugas Network Engineer
Pekerjaan NE biasanya berkaitan dengan Router, Server, Switch, dan Firewall. Berikut ini adalah tugas-tugasnya:
1. Membuat desain jaringan
Membuat desain jaringan, biasanya dilakukan ketika perusahaan melakukan ekspansi jaringan baru. Ini bisa juga disebut network architecture. Jadi, NE merancang desain dan tahu spesifikasi dan rincian jaringan yang didesain. Misalnya, topologi yang digunakan, tipe router dan switch yang akan dipakai, panjang kabel, berapa dana yang diperlukan, dan lainnya. Biasanya mereka juga memimpin pengadaan peralatan jaringan.
2. Melakukan instalasi dan konfigurasi
Setelah perencanaan desain jaringan sudah jadi, NE juga bertugas untuk implementasi. Akan ada proses instalasi atau pemasangan perangkat jaringan sesuai dengan desain yang telah dibuat. Setelah itu akan dilakukan proses konfigurasi atau pengaturan awal untuk pemberian ID perangkat jaringan tersebut.
3. Monitoring jaringan
Setelah melakukan instalasi dan konfigurasi, bukan berarti tugas NE sudah selesai. Mereka masih harus memonitoring jaringan. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa jaringan tidak mengalami masalah. Misalnya, hilang sinyal, atau kasus lainnya.
Proses monitoring yang baik akan membantu NE menganalisis masalah yang terjadi pada suatu jaringan sehingga saat dibutuhkan troubleshooting, masalah akan dengan cepat selesai.
4. Troubleshooting
Troubleshooting dilakukan saat NE menemukan gangguan atau masalah pada suatu jaringan. Misalnya, perangkat mati atau sinyal hilang. Ini biasa ditemukan saat proses monitoring. Troubleshooter harus bisa mendiagnosis dan menyelesaikan masalah tersebut sehingga jaringan dapat berfungsi kembali dengan baik.
5. Dokumentasi
Setiap melakukan kegiatan seperti troubleshooting, penggantian perangkat dan lainnya. NE perlu mendokumentasikan hal itu. Dokumentasi ini berguna untuk laporan dan juga memudahkan proses troubleshooting selanjutnya.
Dokumentasi dilakukan saat proses before dan after troubleshooting atau instalasi perangkat. Ini seperti riwayat atau history yang dapat digunakan sebagai acuan jika kedepannya terjadi masalah serupa. Dengan melihat dokumentasi sebelumnya, NE dapat melakukan proses identifikasi dan troubleshooting dengan lebih cepat.
Ikuti kelas: Pengaplikasian Cisco CCNA untuk Analis Jaringan Komputer
Skill untuk menjadi Network Engineer
Setiap pekerjaan pasti punya skillet tersendiri. Begitu juga Network Engineer. Berikut merupakan hard skill dan soft skill yang harus dimiliki untuk jadi Network Engineer:
1. Memahami standarisasi jaringan komputer OSI Layer 7
OSI Layer dibuat oleh ISO agar perangkat jaringan dengan merek yang berbeda dapat berkomunikasi. Misalnya router Cisco dan Nokia. Dengan memahami OSI layer ini, seorang Network Engineer bisa membuat berbagai perangkat saling terhubung.
Seperti dibahas sebelumnya, tugas NE adalah melakukan instalasi kabel dan konfigurasi router serta switch. Nah, meskipun osi layer ini terdapat 7 lapisan, biasanya seorang NE lebih banyak bekerja pada layer 1 (physical), layer 2 (data link), dan layer 3 (network).
2. Subnetting IP
Subnetting IP diperlukan untuk membagi jaringan menjadi beberapa sub jaringan yang lebih kecil sesuai kebutuhan perusahaan agar penggunaan IP lebih efisien. Seorang NE harus memahami cara melakukan subnetting IP sebagai penyedia layanan jaringan pada suatu perusahaan agar kebutuhan internet dalam perusahaan tersebut dapat terpenuhi.
3. Teknik Switching
Switching digunakan untuk menghubungkan lebih banyak host atau perangkat di dalam satu jaringan. Satu perangkat switch memiliki beberapa port untuk koneksi fisik yang dapat membuat banyak host dalam satu jaringan saling terhubung. Terdapat 2 teknik switching, yaitu VLAN dan Trunking. VLAN dan Trunking saling berhubungan, VLAN digunakan untuk mengelompokkan host dalam satu jaringan agar dapat berkomunikasi. Trunking digunakan untuk menghubungkan host antar VLAN atau berbeda jaringan.
4. Routing
Routing adalah proses pembuatan jalur pengiriman data dalam bentuk paket untuk masing-masing router. Terdapat 2 jenis routing yang sering digunakan, static dan dynamic routing.
Static routing yaitu proses membuat jalur jaringan secara manual sesuai yang diinginkan Network Engineer. Dynamic routing adalah proses membuat jalur jaringan secara otomatis sesuai pengaturan routing dinamis yang akan digunakan berdasarkan link state dan distance vector.
5. Kerjasama tim
Sama dengan banyak pekerjaan lainnya, seorang Network Engineer juga nggak bekerja sendirian. Biasanya, mereka akan bekerjasama dengan tim lain, supervisor, vendor, Network Operating Center (NOC), dan lainnya. Karena itu, agar pekerjaan dapat berjalan dengan baik, kerjasama tim sangat diperlukan.
6. Komunikasi
Berhubungan dengan jaringan, router, dan switch, seorang NE juga harus punya skill komunikasi yang baik. Misalnya, saat melakukan monitoring, ternyata terdapat gangguan namun bukan ranah NE. Maka, NE harus dapat berkomunikasi dengan pihak terkait agar masalah jaringan segera terselesaikan. Saat monitoring, biasanya NE bekerjasama dengan NOC, karena itu perlu juga komunikasi yang baik agar tidak terjadi salah informasi dan lainnya.
7. Time management
Bisa dikatakan, seorang Network Engineer bekerja 24/7. Karena masalah pada jaringan terjadi pada waktu-waktu yang nggak bisa diprediksi. Bisa saja jam 12 malam, bisa di hari Sabtu atau Minggu, dan lainnya. Karena itu, manajemen waktu sangat penting. Kamu harus bisa membagi waktu untuk istirahat, untuk onsite, dan untuk kegiatan lainnya.
Baca juga: 5 Tips Manajemen Waktu agar Kerja Lebih Produktif
Selain skill-skill di atas, kalau kamu ingin berkarier jadi NE, sertifikasi juga penting banget. Salah satu sertifikasi yang paling terkenal untuk profesi ini adalah Cisco CCNA. Bahkan sertifikat ini sering dijadikan sebagai requirement di lowongan kerja. Ini karena perangkat yang paling umum digunakan di perusahaan di Indonesia adalah Cisco. Itu kenapa sertifikasi dasar Cisco yaitu CCNA sangat diperlukan.
Nah, itu tadi pembahasan tentang Network Engineer mulai dari pengertian, tugas, dan juga skill yang dibutuhkan. Kalau kamu mau berkarier jadi NE dan masih bingung mencari kursus Cisco CCNA, Skill Academy bisa jadi jawabannya.
Kursus Cisco CCNA adalah Kelas Sukses Kerja, materi pembelajarannya telah disesuaikan dengan standar kompetensi yang berlaku dan diverifikasi secara optimal. Tunggu apa lagi? Yuk upgrade kualitas diri menuju Network Engineer andal di masa depan bersama Skill Academy!
Referensi:
Ali, Mustafa. 2018. ‘Network Engineer Description & Career’ [daring]. Tautan: https://www.fieldengineer.com/blogs/what-is-network-engineer-definition (Diakses pada: 09 Juli 2021)
Robert Half. ‘Network Engineer Job Description Guide’ [daring]. Tautan: https://www.roberthalf.com.au/employers/it-technology/network-engineer-jobs (Diakses pada: 09 Juli 2021)
Lutkevich, Ben. ‘Definition Network Engineer’ [daring]. Tautan: https://searchnetworking.techtarget.com/definition/network-engineer (Diakses pada: 09 Juli 2021)
Avinetworks. ‘OSI Layer 7 Definition’ [daring]. Tautan: https://avinetworks.com/glossary/layer-7/ (Diakses pada: 09 Juli 2021)