Masih WFH? Ikuti 6 Tips Ini Agar Kerja tetap Produktif

tips wfh tetap produktif

Artikel ini membahas 6 tips agar kerja tetap produktif saat work from home (WFH).

Pernahkah kamu merasa, selama work from home (WFH) kok kurang produktif, ya? Kerja seharian tapi kerjaan yang selesai cuma sedikit.

Distraksi memang sulit dihindari kalau kerja dari rumah. Tiba-tiba disuruh ke warung beli kecap, kasur manggil kita untuk rebahan, handphone selalu minta diperhatikan. Hm, akhirnya malah procrastination. Lalu menyelesaikan pekerjaan di luar jam kerja. Makanya kerasa kalau saat WFH kita seperti bekerja seharian penuh.

Kerja dari rumah memang enak. Bisa bangun lebih siang, nggak perlu macet-macetan, hemat uang jajan. Tapi, kalau kerja dari rumah, kita cenderung susah memisahkan kehidupan kerja sama kehidupan pribadi. Berdasarkan data dari IrishJobs, 22% karyawan yang disurvei merasa kesulitan membagi waktu antara pekerjaan dan mengurus anak yang sekolah dari rumah.

Lalu, gimana, sih biar kita bisa lebih produktif saat work from home? Nah, kamu baca artikel yang tepat. Berikut ini ada beberapa tips agar WFH tetap produktif. Keep scrolling, ya!

1. Buat to-do list dan time blocking 

To-do list dan time blocking bisa bantu kamu untuk mengatur waktu kerja dan bantu kamu agar nggak hilang arah. Dengan membuat to-do list, jadi lebih jelas pekerjaan apa aja, sih, yang harus selesai hari itu. Biar lebih jelas lagi, kamu bisa bikin urutan pekerjaan dengan matriks Eisenhower. Ini gunanya untuk membuat to-do list berdasarkan skala prioritas.

matriks eisenhower

Jadi kamu bisa membagi kira-kira pekerjaan mana yang harus diselesaikan duluan dan mana yang bisa dihilangkan dari list. To-do list ini bagusnya dibikin sebelum tidur. Kenapa? Biar besok paginya kamu bisa langsung mulai kerja tanpa bingung “hari ini harus ngapain ya.”

Nah, setelah listnya sudah ada, selanjutnya lakukan time blocking. Ini bentuknya sama seperti kalendernya Google, jadi kamu bisa menandai waktu-waktu tertentu untuk menyelesaikan tugas spesifik.

Gabungan dari to-do list dan time blocking ini bikin kamu punya rencana kerja yang lebih jelas dan detail untuk setiap harinya.

Ikuti kelas: Manajemen Waktu Agar Kerja Lebih Produktif

2. Pisahkan kehidupan kerja dan pribadi

Salah satu yang bikin WFH terasa lama, karena memang susah memisahkan kehidupan kerja dan pribadi. Kalau kerja dari kantor, urusan pekerjaan diselesaikan di kantor dan urusan rumah diselesaikan di rumah. Tapi kalau kerja dari rumah, kedua urusan ini ada di satu tempat yang sama.

Solusinya adalah atur jadwal dan waktu dengan lebih baik dan jelas. Agar kehidupan kerja dan kehidupan pribadi tetap ada di dua kotak yang terpisah.

Misalnya, waktu pagi sebelum jam kerja dimulai kamu gunakan untuk membereskan urusan rumah. Masak dan bersih-bersih, misalnya. Jadi saat sudah masuk jam kerja, urusan rumah nggak mengganggu lagi.

Selain itu, kalau kamu suka berkumpul dengan keluarga di malam hari, bantuin anak mengerjakan PR, nonton TV bareng, dan lainnya. Komunikasikan dengan rekan kerjamu. Misalnya, kamu nggak bisa mengecek dan membalas email di atas jam 7 malam. Kecuali urgent banget dan nggak bisa ditunda sampai besok.

Jadi ada batasan waktu yang dibuat antara urusan rumah dan juga urusan pekerjaan.

Baca juga: Kerja WFH Terasa Lebih Lama? Ini 5 Penyebabnya

3. Batasi distraksi

Kerja dari rumah, distraksi-nya ada aja. Nggak cuma kasur atau handphone, orang-orang rumah juga bisa jadi distraksi. Jadi kalau memang lagi butuh waktu yang fokus buat kerja, bilang aja.

Misalnya “Ma, aku ada kerjaan sampai jam 12 ya. Jangan ganggu dulu, soalnya ada meeting penting.”

Jadi pas ada meeting, nggak ada yang tiba-tiba keluar masuk kamar, nggak disuruh beli kecap ke warung, dan lainnya. Bisa juga kamu pasang tanda di depan pintu kamar atau tempat kerja. Misalnya “lagi meeting” atau “do not disturb” dan lainnya. Sekarang banyak, kok yang jualan tanda seperti itu.

tips agar wfh tetap produktif

Untuk menghindari distraksi media sosial dan handphone, hindari membuka tab yang kurang perlu di laptop ya. Biar fokus. Kalau handphone, disimpan agak jauh aja biar nggak tergoda.

4. Punya ruang kerja sendiri

Punya ruang kerja sendiri ini maksudnya kamu nggak harus membangun ruangan khusus, kok. Kamu bisa memanfaatkan ruangan yang ada di rumah. Yang nyaman, cahayanya bagus, nggak berisik, dan jauh dari distraksi.

Kamar tidur, misalnya. Atur meja kerja sederhana dan kursi. Jadi meskipun di rumah, kamu bisa membangun suasana kerja sendiri.

Kasur dan sofa nyaman, sih buat kerja. Tapi hindari ya. Karena ini terlalu nyaman, takutnya nanti malah ketiduran, ngantuk, dan maunya santai-santai aja. Nggak fokus kerja.

5. Pakai teknik pomodoro

Simple-nya, pomodoro ini teknik biar kerja lebih produktif dengan fokus untuk melakukan suatu pekerjaan dalam kurun waktu tertentu. Misalnya 25 menit kerja, 5 menit istirahat. Nah, di 25 menit kerja ini, kamu harus benar-benar fokus pada pekerjaan. Setelahnya istirahat selama 5 menit.

Di waktu istirahat ini bisa kamu pakai untuk hal-hal yang bisa meningkatkan semangat. Misalnya, makan cemilan, menonton video singkat, main sosial media, dan lainnya. Tapi ingat, jangan sampai melebihi batas waktu istirahat ya. Nanti malah keasyikan istirahat jadi lupa kerja. :”)

Kalau kamu susah untuk fokus dalam waktu yang lama, teknik ini cocok buat kamu. Jadi fokusnya sebentar-sebentar dan diselingi dengan istirahat. Untuk waktunya, kamu bisa menyesuaikan ya. Nggak harus 25 menit dan 5 menit, kok.

6. Hindari prokrastinasi

Kebiasaan menunda-nunda (procrastination) memang enak, ya. “Nanti aja lah. Deadline-nya masih lama” atau “Gampang inimah, 10 menit juga selesai. Kerjain nanti aja lah.” Merasa deadline masih lama dan bisa menyelesaikan pekerjaan dengan cepat, jadi kalau bisa nanti kenapa harus sekarang?

Menunda-nunda ini kalau jadi kebiasaan akhirnya malah menumpuk pekerjaan. Menyelesaikan pekerjaan disaat deadline sudah dekat bikin kamu jadi buru-buru dan nggak fokus. Bisa menurunkan kualitas pekerjaanmu juga.

Meskipun deadline-nya masih lama atau pekerjaannya mudah, lebih baik dicicil dari sekarang. Jadi kamu bisa mengerjakan lebih santai dan kualitasnya juga bisa dijaga.

Kerja dicicil ini juga bisa mengaktifkan Zeigarnik effect. Ini akan masuk ke otak sebagai ‘tugas yang belum selesai’, akhirnya timbul ketegangan kognitif. Karena terbayang-bayang terus akhirnya keinginan buat segera menyelesaikan pekerjaan ini meningkat. Karena kalau tugasnya sudah selesai baru kamu merasa tenang.

Itulah 6 tips Work From Home (WFH) tetap produktif. Pandemi covid-19 memang belum terlihat titik terang kapan akan selesai. Beberapa dari kamu mungkin ada yang sudah bekerja dari rumah sejak tahun 2020, tapi mungkin ada juga yang baru-baru ini saat PPKM dilaksanakan. Memang agak berbeda di awal, tapi lama-lama akan terbiasa, kok. Tetap semangat yaa!

Kamu, bisa mempelajari berbagai kelas pengembangan diri untuk menunjang produktivitas kerja di Skill Academy. Makin grow up saat pandemi bersama Skill Academy!

SKill Academy - CTA

Referensi:

Robinson, Bryan. 2020. ‘9 Tips to be Productive When Working at Home During Covid-19’ [daring]. Tautan: https://www.forbes.com/sites/bryanrobinson/2020/03/14/9-tips-to-be-productive-when-working-at-home-during-covid-19 (Diakses pada: 22 Juli 2021)

Lotz, Andrea. 2021. ‘How to Work From Home: 10 Tips to Stay Productive’ [daring]. Tautan: https://www.lifehack.org/articles/productivity/10-tips-help-you-more-efficient-working-from-home.html (Diakses pada: 22 Juli 2021)

McCormick, Julie. ‘7 Tips for Productively Working from Home’ [daring]. Tautan: https://www.lifehack.org/articles/productivity/7-tips-for-productively-working-from-home.html (Diakses pada: 22 Juli 2021)

Devi Lianovanda