Ingin Masa Tua Lebih Tenang? Ini 7 Tips Kelola Dana Pensiun Sejak Dini

SA_-_Tips_Mengelola_Dana_Pensiun-01

Apakah kamu sudah mulai mempersiapkan dana pensiun? Ini tips kelola dana pensiun sejak dini agar masa tua lebih tenang.

Saat menginjak usia senja, idealnya kita hanya tinggal menikmati sisa hidup tanpa mengkhawatirkan masalah keuangan. Dilansir dari hasil survei HSBC bertajuk “Future of Retirement, Bridging the Gap”, diketahui bahwa 9 dari 10 orang Indonesia tidak sepenuhnya siap menghadapi situasi finansial saat pensiun kelak, dan 75% responden mengatakan bahwa mereka mengharapkan sokongan dana dari anak saat pensiun nanti. 

Nah apakah kamu sudah mulai mempersiapkan dana pensiun? Apakah terlalu dini untuk memikirkan masa depan di hari tua nanti? Jika kamu masih masuk dalam kategori usia produktif, yaitu 25-55 tahun, maka ini merupakan waktu yang tepat untuk mulai mempersiapkan dana pensiun karena semakin dini persiapan kamu, maka semakin banyak waktu yang kamu miliki untuk mencicil jaminan hari tua kamu agar tidak tergantung pada generasi berikutnya. Mari kita simak tips untuk menyiapkan dana pensiun sejak dini yang dirangkum dari Skill Academy by Ruangguru berikut ini!

Baca juga: Milenial Wajib Tau, Tips Menabung Meski Gaji Pas-pasan!

1. Tentukan jumlah dana pensiun

Tentukan kapan kamu ingin pensiun dan pahami kebutuhan apa saja yang akan kamu butuhkan di masa senja nanti, sehingga kamu dapat menentukan estimasi jumlah dana pensiun yang kamu inginkan. Saran yang umum diberikan adalah untuk menyisihkan 10-15% penghasilan bulanan untuk dana pensiun kamu. Jumlah ini masih dapat berubah, tergantung dari kebutuhan dan hal apa yang kamu inginkan di masa pensiun nanti. Saat ini, ada banyak laman web yang menyediakan jasa kalkulator perhitungan estimasi dana pensiun yang sehat dan bisa kamu gunakan sebagai langkah awal. 

Retirement-scaledTentukan jumlah dana yang dibutuhkan (Sumber: pefcu.blog)

2. Mulai berinvestasi dan terapkan diversifikasi

Ada beragam cara yang dapat kamu jadikan pilihan untuk menyisihkan dana pensiun kamu. Mulai dari menabung, hingga investasi. Diversifikasi adalah kuncinya. Jangan sisihkan semua dana kamu ke dalam 1 pundi saja, tetapi justru dipecah ke dalam beberapa pundi. Pilihannya ada dari tabungan yang cenderung lebih konvensional dengan bunga yang relatif kecil, hingga pilihan investasi dengan tingkat risiko dan pengembalian dari yang paling moderat hingga ambisius. Ingat, sesuaikan profil risiko kamu saat berinvestasi, kenali risiko dengan baik, dan bijaklah dalam berinvestasi.  Kalau kamu tertarik untuk mulai melirik opsi investasi yang mudah, mulailah pelajari reksa dana sebagai salah satu pilihan investasi yang mudah diakses secara daring. 

3. Membangun pendapatan pasif melalui aset produktif

Saat memasuki usia pensiun, penghasilan tetap akan berhenti atau menurun. Inilah mengapa membangun pendapatan pasif menjadi salah satu opsi di hari tua nanti. Bagaimana caranya? Miliki aset produktif yang dapat menghasilkan pemasukan. Salah satu contoh aset produktif adalah penyewaan properti. Bila kamu memiliki aset properti, kamu bisa menyewakan aset tersebut, dan mendapatkan pendapatan secara rutin. 

old-people-home-invest-1160x773Pendapatan pasif melalui investasi (Sumber: propertyupdate.com.au)

4. Mengurangi pengeluaran konsumtif

Jika penghasilan bulanan kamu sudah habis terlebih dahulu akibat pengeluaran konsumtif, maka tidak akan ada sisa penghasilan yang dapat disisihkan untuk mempersiapkan dana pensiun. Prinsipnya, utamakan kebutuhan utama dan sisihkan sebagian penghasilan untuk dana pensiun terlebih dahulu, baru sisanya dapat dipakai untuk pengeluaran konsumtif. 

5. Siapkan dana darurat

Selain dana pensiun, jangan lupa untuk mempersiapkan dana darurat yang dapat digunakan saat masa tak terduga, seperti misalnya saat kehilangan pekerjaan karena pandemi. Jumlah dana darurat yang disarankan berbeda – beda, tergantung pada kondisi kamu. Rumus pada umumnya yang sering disarankan oleh para ahli keuangan seperti berikut ini:

  • Bila kamu lajang, jumlah dana darurat kamu senilai 6 kali pengeluaran bulanan

  • Bila kamu sudah menikah, namun belum memiliki anak, jumlah dana darurat kamu senilai 9 kali pengeluaran bulanan

  • Dan jika kamu sudah menikah dan memiliki anak, jumlah dana darurat kamu senilai 12 kali pengeluaran bulanan

Dana darurat dapat disimpan di tempat yang aman, bersifat likuid, atau non likuid namun mudah dicairkan, seperti rekening tabungan, deposito, logam mulia emas, dan reksa dana pasar uang. 

old-people-planningMerencanakan keuangan dengan matang (Sumber: openagent.com.au)

6. Melunasi hutang yang konsumtif

Jika kamu memiliki hutang atau cicilan yang masih berjalan, prioritaskan untuk melunasinya terlebih dahulu karena hutang akan mengganggu kelancaran cash flow kamu. Semakin cepat hutang lunas, maka kamu akan semakin mudah dan nyaman dalam mempersiapkan dana pensiun. 

7. Memiliki asuransi hari tua

Saat ini beberapa penyedia layanan asuransi menawarkan berbagai macam layanan asuransi hari tua yang dapat membantu memberikan pendapatan bulanan saat kamu memasuki usia pensiun nanti. Mulai pelajari produk-produk yang ada dan rancanglah program pensiun kamu. Selain itu, jangan lupa juga mengenai pentingnya asuransi kesehatan dan asuransi jiwa ya. 

Masa pensiun idealnya menjadi masa bagi kamu untuk bersantai dan menikmati hasil kerja keras selama usia produktif. Untuk mencapai masa senja yang aman dan tenang, tentu perlu perencanaan yang matang. Pelajari lebih lanjut mengenai cara mempersiapkan dana pensiun secara rinci dan perencanaan finansial lainnya bersama para pakar di Skill Academy by Ruangguru. 

SKill Academy - CTA

Sumber foto:

Foto Tentukan jumlah dana yang dibutuhkan [daring]. Tautan: https://www.pefcu.blog/2021/01/19/make-your-retirement-money-now/ (Diakses: 8 Maret 2021)

Foto Pendapatan pasif melalui investasi [daring]. Tautan: https://propertyupdate.com.au/am-i-too-old-to-invest-in-property/ (Diakses: 8 Maret 2021)

Foto Merencanakan keuangan dengan matang [daring]. Tautan: https://www.openagent.com.au/blog/ultimate-beginners-guide-to-property-investing (Diakses: 8 Maret 2021)

Ruangguru