5 Tips dan Langkah Dasar Membuat Copy yang Baik

5 Tips dan Langkah Dasar Membuat Copy yang Baik - Skill Academy

Membuat copy nggak seperti menulis biasa, lho! Berikut tips dan langkah yang bisa kamu ikuti.

Buat kamu yang hobi menulis, pasti sudah nggak asing dengan istilah copywriting. Mungkin kamu sering melihat di berbagai lowongan pekerjaan yang menawarkan posisi copywriter, yaitu orang yang bertugas untuk membuat tulisan-tulisan menarik agar barang/jasa tersebut dilirik. Akhirnya, kamu tertarik untuk masuk ke dunia copywriting. Namun, saat dijalani ternyata nggak seperti menulis biasa, ya?

Secara umum, copywriting adalah menulis kreatif untuk kegiatan pemasaran dengan tujuan meningkatkan penjualan (conversion). Lewat copywriting, penulis nggak bisa sembarang menulis. Soalnya, butuh kreativitas dalam menyusun copywriting agar target audiens bisa tertarik dengan produk yang kamu tawarkan.

 

Dalam menyusun sebuah copy (yang ditulis oleh seorang copywriter) yang menarik dan bikin target market naksir berat, ada cara mudahnya, kok! Menurut Dean Rieck, ada 5 langkah mudah yang bikin copy kamu berdaya kuat untuk memikat target audiens. Metode ini disebut dengan metode POWER (prepare, organize, write, edit, review).

1. Prepare

Menyusun copy yang baik ibarat kamu ingin memasak hidangan lezat untuk orang tersayang. Kamu harus menyiapkan segala bahan yang diperlukan. Kalau memasak butuh menyiapkan alat dan bahan, yang dipersiapkan saat ingin menyusun copy adalah segala informasi tentang produk yang ingin dipasarkan.

Apa saja sih informasi yang sekiranya kamu butuhkan sebelum menyusun copy? Informasi-informasi tersebut adalah sebagai berikut:

    1. deskripsi produk yang akan dipasarkan;
    2. tujuan produk tersebut hadir untuk konsumen;
    3. keunggulan yang ada pada produk;
    4. harga yang sesuai dengan kantong target audiens;
    5. manfaat yang bisa didapat dengan produk tersebut;
    6. keunggulan produk jika dibandingkan dengan berbagai produk kompetitor;
    7. hal-hal spesial dan unik dari bisnis kamu, misalnya penghargaan yang pernah diraih selama puluhan tahun dan sejarah bisnis turun-temurun yang masih bertahan hingga saat ini;
    8. garansi yang bisa dicoba target audiens, misalnya percobaan gratis selama 7 hari;
    9. prospek secara demografis (gender, usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, pendapatan, status ekonomi), geografis (perkotaan atau pedalaman), gaya hidup, minat, dan perilaku target audiens;
    10. objektif dari produk tersebut, seperti tahap pengenalan (awareness), interaksi (engagement), atau penjualan (conversion);
    11. media yang digunakan;
    12. penawaran produk di waktu tertentu, seperti diskon, buy 1 get 1, hadiah;
    13. deadline promo yang berlaku;
    14. poin-poin yang perlu dan tidak perlu untuk dicantumkan dalam iklan; dan
    15. metode pemesanan & pembayaran selama produk tersebut dijual.

Informasi di atas yang bersifat sebagai latar belakang biasanya akan tercantum dalam brief sebelum kamu menyusun copy. Nggak cuma itu, informasi bisa menjadi lebih lengkap dalam forum diskusi bersama tim.

Baca juga: Apa Bedanya Content Writer, Copywriter, dan UX Writer? Simak Penjelasan Ini!

 

2. Organize

Setelah menyusun berbagai informasi berdasarkan poin-poin yang ada di tahap prepare, kamu bisa mengelompokkan poin-poin tadi di tahap organize ini. Tujuannya adalah memilah informasi penting mana saja yang bisa disusun dalam bentuk copy.

Ikuti kelas: Menulis Naskah Iklan (Copywriting) dan Menerapkan SEO untuk Menjadi Spesialis Periklanan

 

3. Write

Jika poin-poin pada tahap organize sudah terkumpul lengkap, kamu bisa mulai untuk menyusun copy. Dalam menyusun copy, ada beberapa bagian penting yang harus kamu tulis:

a. Headline

Pada bagian ini, informasi seperti deskripsi produk, keunggulan, manfaat, harga, prospek, garansi, serta metode pembayaran dan pemesanan bisa kamu kembangkan menjadi lebih langsung dan menarik target audiens. Pasalnya, bagian headline akan dibaca pertama kali oleh audiens sehingga, copywriter umumnya membutuhkan waktu sekitar 50%–80% untuk fokus ke bagian ini.

Contoh headline dalam copy yang sering kamu temukan adalah seperti berikut:

“Sewa apartemen tahunan?”

“Spotify premium, lewati lagu sesukamu!”

“Kemasan ekonomis, isi lebih banyak!”

“COD di Shopee, bisa bayar di tempat!”

“5 Cara Simpel untuk Dapatkan Tubuh Ideal.”

Selain bersifat langsung, headline pada copy kamu menjadi lebih menarik lagi jika mengandung unsur testimoni atau review produk dari konsumen atau influencer tentang manfaat dan keunggulan produkmu.

b. Sub-headline

Masuk ke tahap sub-headline dengan mengembangkan informasi pendukung dari headline sudah kamu susun. Sama seperti headline, informasi pada bagian sub-headline bersifat langsung yang menjelaskan deskripsi produk, keunggulan, manfaat, harga, prospek, garansi, serta metode pembayaran dan pemesanan. 

Dari headline di atas, berikut sub-headline yang bisa kamu sontek.

“COD di Shopee, bisa bayar di tempat. Khusus pelanggan baru.

“Kemasan ekonomis, isi lebih banyak! Cuma Rp2.000,00!

Sub-headline dalam copy bisa kamu lewatkan jika informasi dalam headline sudah jelas atau informasi yang ingin dikembangkan menjadi lebih deskriptif pada bagian body copy.

c. Body Copy

Bagian body copy dalam menyusun copy bersifat deskriptif yang artinya menjelaskan lebih lanjut dari poin-poin yang ada di bagian headline atau sub-headline. Masih dengan contoh yang ada sebelumnya, berikut contoh body copy:

“COD Shopee, bisa bayar di tempat. Khusus pelanggan baru. Gratis ongkir Rp0, dijamin aman!

“Sewa apartemen tahunan? Di Travelio, sewa apartemen bisa dicicil tanpa kartu kredit.”

d. Call to Action (CTA)

Saat kamu nggak sengaja ketemu iklan produk lain, pasti pernah lihat atau dengar deh kalimat seperti ini.

“Download aplikasinya sekarang!”

“Daftar sekarang!”

“Coba gratis selama 30 hari!”

“Tersedia di minimarket terdekat!”

Nah, ini nih yang namanya call to action (CTA). Informasi ini tujuannya agar target audiens langsung mencoba atau membeli produk kamu.

Langkah dasar menyusun copywriting

4. Edit

Sudah beres dengan copy kamu, jangan langsung puas! Masih ada proses penyuntingan atau editing nih. Pasalnya, copy yang baik adalah copy mengandung pesan yang  nyambung dengan sudut pandang target audiens sehingga mereka makin kenal atau terpacu untuk membeli produk kamu.

Dalam proses ini, coba, deh, minta pendapat rekan bisnismu dengan menggunakan sudut pandang target audiens.

Headline-nya sudah cukup oke buat mereka untuk membacanya sampai CTA nggak ya?”

Headline-nya memungkinkan bikin mereka takut atau khawatir?”

“Pesannya promo atau produknya jelas nggak nih?”

Sub-headline apakah nyambung dengan headline-nya?”

copy mengandung fakta atau cuma basa-basi berlebihan ya?”

Kalau rekan bisnismu sudah bisa kasih pendapat untuk memperbaiki, proses penyuntingan bisa kamu lakukan dengan membuat beberapa alternatif dengan menggunakan kata atau gaya bahasa lain yang memikat hati target audiens.

 

5. Review

Terakhir, beberapa copy yang berhasil kamu susun dalam berbagai alternatif bisa diulas kembali untuk dipilih pesan mana yang cocok untuk target audiens kamu atau perlu disunting kembali seperti proses edit. Di tahap review ini, ada beberapa tips untuk menyusun copy yang baik dan bikin target audiens naksir berat dengan produk kamu:

  1. coba pakai 5 seconds test” untuk menguji apakah copy kamu langsung membuat audiens tertarik. Kalau mereka sulit tertarik, kamu bisa kaji bagaimana copy yang lebih jelas dan langsung tepat sasaran;
  2. jauhkan copy kamu dari hal-hal negatif karena audiens selalu ingin melihat dan mendengar sisi positif dari produk kamu. Ditambah lagi, copy berpengaruh pada citra produk kamu juga;
  3. sebisa mungkin buat berbagai alternatif saat menyusun copy. Semakin banyak alternatif, semakin mudah nantinya copy untuk dipilih yang nyambung dengan target audiens kamu;
  4. wajib banget cari banyak referensi supaya pengetahuan copywriting kamu makin kaya, baik dari copy kompetitor maupun iklan yang lain; dan
  5. copy yang baik menggunakan sudut pandang orang kedua yang mengarah kepada target audiens, seperti menggunakan subjek “kamu”. Misalnya, “Kamu bisa nikmati hidangan sepuasnya!”, “Kamu harus coba!”.

Jadi, copy adalah menulis kreatif dan persuasif untuk meningkatkan penjualan pada produk. Untuk menyusun copy yang baik, kamu bisa mengikuti berbagai tips dan langkah seperti tadi supaya target audiens naksir berat dengan produk kamu hanya lewat tulisan.

Supaya skill menyusun copy kamu makin naik level, yuk belajar copywriting di bootcamp Skill Academy. Belajar dari 0 sampai paham langsung bareng ahlinya! Klik banner berikut untuk cek info selengkapnya!

[IDN] CTA Blog - SA CAMP

Referensi:

Rieck, Dean. ‘The 5-Step POWER Copywriting Method’. [daring]. Tautan: https://copyblogger.com/power-copywriting/

Kusariani Adinda