Apa Bedanya Content Writer, Copywriter, dan UX Writer? Simak Penjelasan Ini!

perbedaan-content-writer-copywriter-dan-ux-writer

Meskipun sama-sama penulis, tetapi pekerjaan Content Writer, Copywriter dan UX Writer jauh berbeda, lho! Yuk cari tahu perbedaannya di sini!

 

Pekerjaan Content Writer, Copywriter, dan UX Writer mungkin sudah tidak asing lagi bagi kamu. Ketiganya merupakan pekerjaan tulis-menulis. Seringkali pekerjaan ini dianggap sama. Padahal, ketiga pekerjaan ini berbeda, lho. Biar nggak bingung atau salah apply pekerjaan, yuk, ketahui perbedaannya dengan baca artikel ini sampai habis! 

 

Job desc content writer, copywriter, dan ux writer

Sebelum lebih jauh, pertama, dimulai dengan mengetahui definisi dari masing-masing pekerjaan ini dulu, ya. 

 

Content Writer

Di zaman yang serba canggih ini, kalau bingung tentang sesuatu, tinggal buka Google. Ketik keyword-nya, lalu muncul ribuan jawaban. Misalnya, tiba-tiba kepikiran Apa iya, ayam itu keturunan t-rex? Random banget, kan? Iya. Tapi di Google ada jawabannya.

writer

 

Nah, jawaban-jawaban yang kamu dapatkan ini, biasanya berupa artikel. Artikel-artikel ini ditulis oleh Content Writer. Jadi, secara sederhana, Content Writer adalah seseorang yang menghasilkan konten dalam bentuk tulisan yang bersifat informatif, edukatif, atau menghibur. Biasanya tulisan yang dibuat Content Writer berbentuk artikel yang panjang dan detail.

 

Copywriter

“Sari roti, roti sari roti” atau “Cintai ususmu, minum Yakult tiap hari”. Kalimat barusan tentu nggak asing lagi, kan? Nah, copywriter ada di balik kalimat yang membekas itu.

Ikuti kelas: Copywriting: Teknik Merangkai Kata untuk Tingkatkan Penjualan

Copywriter adalah seseorang yang menulis copy (teks) untuk kegiatan penjualan atau pemasaran. Tulisan ini membuat target market yang awalnya nggak tahu tentang produknya, jadi tahu. Nggak tertarik, jadi mencari tahu dan tertarik. Nggak mau beli, akhirnya jadi “Kayaknya aku butuh deh”, terus beli. Itulah ajaibnya copywriting.

 

UX Writer

Saat bosan terus mau Netflix-an tapi bingung mau nonton apa, pas buka aplikasinya ada kalimat “Populer di Netflix” yang ketika swipe, ternyata banyak rekomendasi film atau drama yang sedang populer. Akhirnya dari yang nggak tau mau nonton apa, jadi bisa milih mau nonton apa. Nah, kata-kata atau kalimat singkat itu adalah hasil kerja keras dari UX Writer.

UX Writer adalah seseorang yang menulis untuk pengalaman pengguna. UX Writer menulis kata-kata yang dapat dibaca atau didengar ketika seseorang menggunakan produk digital seperti aplikasi atau website.

Teks yang ditulis bersifat singkat, padat, jelas, dan berguna. Kalau tulisan yang dibuat copywriter singkat, tulisan UX Writer lebih singkat lagi. Sering disebut dengan micro copy. Baca penjelasan lengkap mengenai UX Writer di artikel Mengenal UX Writer, Ahlinya Microcopy di Website dan Aplikasi

 

Tujuan penulisan

Setelah tahu definisi dari masing-masing writer, sekarang coba kita intip tujuan penulisannya. Meskipun sama-sama menulis, ketiga profesi ini punya tujuan yang berbeda-beda lho, apa itu?

 

Content Writer 

Tujuan utama dari konten yang ditulis oleh Content Writer adalah menambah nilai bagi pembaca. Jadi, kamu membangun kepercayaan konsumen terhadap bisnis atau brand dengan memberikan informasi yang menarik dan berharga. Konsumen akan menggunakan produk atau jasa dari brand yang mereka percaya, kan? Jadi, tulisan yang dibuat Content Writer juga bisa meningkatkan penjualan tapi secara tidak langsung.

rangkuman-perbedaan-content-writer-copywriter-dan-ux-writer

 

Misalnya, perusahaan financial consultant yang memiliki blog. Konten-konten yang ditulis pasti berkaitan dengan keuangan, cara mengelola uang, pentingnya punya financial consultant, contoh-contoh pemecahan masalah keuangan, dan lainnya. Melalui konten-konten ini, bisnis tersebut membangun kepercayaan pembaca dengan memposisikan diri sebagai ahli keuangan. Sehingga, suatu saat apabila pembaca memerlukan financial consultant untuk konsultasi mengenai persiapan keuangan di hari tua, misalnya, mereka akan mempertimbangkan untuk menggunakan jasa financial consultant tersebut.

 

Copywriter

Berbeda dengan Content Writer, konten yang dibuat copywriter sifatnya persuasif atau membujuk target market untuk melakukan tindakan spesifik yang berhubungan dengan penjualan. Misalnya, mengeklik tautan, melakukan donasi, mengunduh aplikasi, atau tindakan lainnya. Pembuatan copy disesuaikan dengan tujuan komunikasi yang ingin dicapai, apakah untuk meningkatkan brand awareness, meningkatkan penjualan, atau menjaga loyalitas konsumen. 

Misalnya seperti iklan ini: “Spotify premium, memberikan skip tak terbatas. Jadi, kamu bisa melompati lagu sebanyak yang kamu mau. Pelajari lebih lanjut tentang premium sekarang saat kamu mengetuk banner.”

Sering dengar iklan ini saat menggunakan Spotify? Iklan ini merupakan ajakan untuk menggunakan layanan premium mereka dan juga mendorong pendengar untuk melakukan klik pada banner untuk informasi selengkapnya.

 

UX Writer

Tujuan utama dari UX Writing adalah agar pengguna merasa bahwa aplikasi atau website adalah teman, bukan mesin. Jadi aplikasi atau website tersebut memudahkan pengguna. Caranya dengan memastikan kata-kata yang digunakan dalam produk tidak membingungkan meskipun produk digunakan oleh pengguna baru atau kakek nenek sekalipun.

contoh-ux-writing-dalam-aplikasi-gojek

Contoh UX Writing pada aplikasi Gojek

 

Misalnya, saat menggunakan aplikasi, ternyata koneksi internet kurang mendukung dan muncul tampilan seperti ini. Terdapat kalimat “Yah, internetnya mati..” yang memberitahu pengguna bahwa aplikasi tidak dapat digunakan karena koneksi internet. Kalimatnya santai, membuat aplikasi tidak seperti mesin. Selain itu, terdapat saran untuk mengecek koneksi internet atau mencoba lagi. Jadi, pelanggan tahu apa yang harus dilakukan saat mengalami hal yang demikian.

 

Hasil dan media penempatan tulisan

Selanjutnya adalah hasil tulisan yang dibuat masing-masing writer dan juga media penempatan tulisan. Karena punya tujuan penulisan yang berbeda, jumlah kata yang berbeda, maka hasil tulisan dan media penempatannya juga pasti berbeda.

 

Content Writer

Tulisan yang dibuat content writer biasanya panjang dan detail. Karena panjang, tulisan Content Writer bisa dibaca dalam kondisi santai dan memerlukan waktu lebih untuk membacanya. Hasil tulisannya berupa artikel, FAQ, atau microblogging seperti caption. Penempatannya bisa di blog, website, deskripsi produk, dan sosial media.

Baca juga: 5 Tips Praktis Membuat Blog untuk Pemula

 

Copywriter

Konten yang biasa dibuat oleh seorang copywriter adalah iklan (online dan offline), slogan, tagline, skrip radio & TV, lirik jingle, dan konten sosial media. Biasanya, penempatan konten yang dibuat copywriter ada di billboard, brosur, baliho, spanduk, sosial media, YouTube, TV, radio, media audio streaming, koran, dan website.

hasil-tulisan-content-writer-copywroter-dan-ux-writer

UX Writer

Karena UX Writer menulis untuk produk digital seperti aplikasi atau website, maka hasilnya tentu berupa teks yang ada di menu-menu dalam sebuah aplikasi atau website.

Ikuti kelas: Belajar Menulis untuk Aplikasi, Awali Karier Sebagai UX Writer

Skill yang diperlukan

Setelah melihat perbedaan-perbedaan di atas, kamu jadi tahu kan, kalau skill yang dibutuhkan pasti juga berbeda. Yuk, intip satu-satu:

 

Content Writer

1. Memiliki keterampilan menulis

Ini mencakup jenis tulisan, struktur kalimat, ejaan, tata bahasa, dan lainnya.

2. Kemampuan research

Riset akan menghasilkan data dan fakta yang bisa memperkuat kredibilitas dan nilai tulisan yang dibuat. Untuk itu, penting untuk bisa menemukan sumber informasi yang dapat dipercaya. 

3. Memahami SEO

SEO penting agar tulisan yang kamu buat mudah ditemukan pembaca di mesin pencarian. Sebaik apapun tulisan yang kamu buat, jika sulit ditemukan, maka tidak akan terbaca oleh audiens. 

4. Kemampuan editing tulisan

Memeriksa ulang ejaan, kesalahan penulisan, pengulangan kata, penggunaan tanda baca, tata bahasa, dan lainnya.

5. Komunikatif

Komunikasikan jika ada hal yang kurang jelas, baik dengan tim atau klien.

 

Copywriter

1. Keterampilan menulis

Mencakup tata bahasa, ejaan, tanda baca, kata sifat, dan punya banyak kosakata. Bisa menulis copy secara singkat, spesifik, dan fokus pada audiens.

2. Punya rasa ingin tahu yang tinggi

Selalu ingin mencari tahu hal-hal baru yang menarik dan bisa dijadikan konten untuk dibagikan dengan audiens.

3. Kemampuan research

Tahu di mana mendapatkan data yang terpercaya. Mulai dari internet, majalah, novel, film, orang, buku, dan lainnya.

4. Memahami audiens

Mulai dari perilaku konsumen, selera humor, usia, demografi, pendekatan yang sesuai, dan lainnya.

5. Kreatif

Mampu menghasilkan sesuatu yang baru dan beda dari kompetitor. Pandai memilih kata-kata, menggunakan imajinasi, dan membangun perspektif yang berbeda dengan yang lainnya.

 

UX Writer

1. Pola pikir desainer

Kamu akan bersinggungan langsung dengan desain produk. Kata-kata yang kamu pilih adalah bagian dari desain. Karena itu kamu harus punya pola pikir desainer.

2. Pendengar yang aktif

Menjadi pendengar aktif yang mau menerima kritik dan saran dari rekan kerja dan juga konsumen. Karena tujuan utamanya adalah membuat produk nyaman digunakan.

3. Menjaga networking

Karena bekerja sama dengan beberapa pihak, penting untuk menjaga hubungan dan komunikasi. Agar penyelesaian desain dan penulisan produk berjalan baik. 

4. Mau belajar

Dunia digital terus berubah. Kamu harus terus mengikuti perkembangan dunia digital agar produk yang kamu handle tidak tertinggal.

 

Perkembangan dan persaingan industri kreatif tidak bisa dihindari. Upgrade terus kualitas dirimu untuk terus bisa mengikuti perkembangan dan persaingan kerja yang ada. Di Skill Academy, kamu bisa meningkatkan berbagai keterampilan mulai dari soft skill sampai technical skill

SKill Academy - CTA

Referensi:

Dan Lok. ‘What Is The Difference Between Copywriting and Content Writing’ [daring]. Tautan: https://danlok.com/what-is-the-difference-between-copywriting-and-content-writing/ 

Keshtcher, Yuval. 2021. ‘What Does A UX Writer Actually Do’ [daring]. Tautan: https://careerfoundry.com/en/blog/ux-design/ux-writing-what-does-a-ux-writer-actually-do/

Dwinawan. 2018. ‘Ngobrol Tentang UX Writer Bareng Edwin Mohammad Lead UX Writer di Gojek’ [daring]. Tautan: https://medium.com/insightdesign/ngobrol-tentang-ux-writer-bareng-edwin-mohammad-lead-ux-writer-di-go-jek 

Alburger, Jenna. 2020. ‘Copywriter vs. Content Writer : 7 Keys Differences’ [daring]. Tautan: https://www.outliercreative.com/copywriter-vs-content-writer-7-key-differences/ 

McCoy, Julia. ‘6 Copywriter Skills Needed for Success’ [daring]. Tautan: https://expresswriters.com/6-basic-skills-and-qualities-every-copywriter-should-have/ 

Justesen, Isaac. 2019. ‘10 Skills Every Great Content Writer Needs’ [daring]. Tautan: https://www.constant-content.com/content-writing-service/2019/01/skills-content-writer/

Devi Lianovanda