Mengenal Pitching dalam Bisnis, Bedanya dengan Presentasi, dan Cara Melakukannya

pitching adalah

Artikel ini membahas mengenai apa itu pitching dalam bisnis dan cara melakukannya agar bisa mendapatkan investor.

Apakah kamu pernah melihat orang sedang mempresentasikan ide bisnis mereka di hadapan orang-orang penting, seperti CEO dan Investor? Jika pernah, maka hal tersebut biasa disebut dengan pitching. Sebagai gambaran awalnya, pitching ini mudah ditemukan di berbagai film yang bertema bisnis. Sederhananya pitching adalah aktivitas mempresentasikan ide bisnis kepada pihak lain. Namun, hal ini bukan sekedar itu saja. Keep scrolling ya untuk penjelasan lengkapnya. 

Apa itu pitching?

Pitching adalah proses mempresentasikan ide bisnis kepada berbagai pihak, seperti investor dengan tujuan untuk mendapatkan pendanaan. Pendanaan ini biasanya digunakan untuk menjalankan sebuah bisnis baru atau biasa dikenal juga dengan startup. Secara umum pitching ini membantu untuk menjelaskan tentang rencana bisnismu kepada atasan ataupun investor, untuk mendapatkan dukungan dan memungkinkan mereka membuat keputusan yang tepat.

Walaupun terlihat seperti presentasi biasa, nyatanya pitching bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Hal ini karena terkait dengan proses meyakinkan beberapa pihak dengan ide-ide yang kamu ajukan. Selain meyakinkan, aktivitas ini juga bertujuan untuk mendapatkan dukungan. 

Oleh karena itu, untuk dapat melakukan pitching dibutuhkan berbagai proses, seperti riset, mengumpulkan berbagai penelitian dan data yang relevan, hingga membuat pitch deck yang menarik. Adapun dengan melakukan ini tidak lepas dari upaya untuk menyampaikan visi dan misi yang meyakinkan para pihak investor.

Pentingnya pitching dalam bisnis

Jika kamu bertanya, untuk apa pitching ini dilakukan? Maka jawaban paling sederhananya adalah untuk mendapatkan dana. 

Namun, untuk dapat sukses dalam melakukan pitching yaitu dengan memiliki tujuan yang jelas. Tanpa adanya tujuan yang jelas, kamu bisa kehilangan satu-satunya kesempatan untuk mengajukan ide dan mendapatkan investor. Dikutip dari enterpriseleague.com, ada beberapa hal yang membuat pitching ini sangat penting dalam bisnis. 

1. Mengamankan sumber daya

Bisa kita sepakati bersama bahwa pitching sangat berkaitan dengan upaya mendapatkan sumber daya, seperti dana awal. Ketika kamu melakukan pitching, penting untuk dapat memiliki pitch deck yang meyakinkan. Hal ini tidak lepas untuk bisa menemukan investor yang cocok dan bisa menjadi pemodal ventura atau biasa disebut malaikat bisnis. 

Baca juga: 11 Bagian Penting dalam Pitch Deck untuk Menarik Investor

2. Tunjukkan kemampuanmu dalam membangun sebuah bisnis

Pitching dapat menjadi salah satu cara untuk menunjukkan kemampuanmu kepada banyak orang. Hal ini tentunya sangat berguna dalam membangun sebuah bisnis. Sebuah pitching yang sukses setidaknya menampilkan lebih dari 3 keterampilan penting yaitu, komunikasi, kemampuan riset, kemampuan pemecahan masalah, kreativitas, dan berbicara di depan umum. Ketika kamu dapat menunjukkan kemampuan tersebut dengan baik, maka peluang untuk meyakinkan para investor akan semakin terbuka lebar. 

3. Meningkatkan relasi (networking)

Umumnya pada saat ini, ada banyak berbagai acara yang mewadahi para pengusaha untuk dapat bertemu dengan investor. Inti dari acara tersebut adalah ketika para pengusaha melakukan pitching di hadapan para investor. Di saat bersamaan ini lah kamu bisa memperluas networking-mu. 

Selain itu, kamu juga bisa lebih memahami siapa saja calon audience-mu. Hal ini mungkin lebih pada aktivitas riset lapangan. Seperti menggunakan kesempatan pitching untuk bisa mengundang lebih banyak pelanggan. Karena tidak menutup kemungkinan pelanggan yang kamu temui bisa menjadi mitra masa depan atau bahkan investor.

Nah, jika kamu ingin mempelajari mengenai bagaimana proses pitching untuk bisa mendapatkan investor, langsung saja klik banner di bawah ini. 

CTA_teknik pitching (Oct 4, 2021 5:22 PM)

Perbedaan antara pitching dan presentasi biasa

Pada dasarnya pitching bertujuan untuk menjual baik itu ide, produk, dan sebuah gagasan. Sedangkan presentasi lebih pada memberi informasi. Dikutip dari forbes.com, berikut adalah beberapa perbedaan antara pitching dan presentasi.

1. Pitching bukan hanya tentang dirimu, tapi tentang koneksi

Pitching tidak sekedar memaparkan ide bisnis kepada orang lain. Adanya tujuan untuk mendapatkan dukungan, menunjukkan ini bukan hanya tentang dirimu atau bisnismu saja. Jika presentasi adalah tentang memberi informasi, maka pitching adalah tentang koneksi.

perbedaan pitching dengan presentasi

Berfokus pada informasi mengenai bisnismu akan terkesan seperti presentasi biasa. Namun, nyatanya setiap pesan yang kamu sampaikan harus dapat terhubung dengan orang yang ingin kamu pengaruhi, seperti investor, audience, dan calon pelanggan. Oleh karena itu, cara berbicara, kejelasan pemaparan visi-misi, dan cara mempengaruhi audience membuat pitching berbeda dengan presentasi. 

2. Pitching bersifat persuasif dan inspiratif

Adanya usaha untuk bisa mendapatkan koneksi, membuat pitching bersifat persuasif. Hal ini berhubungan dengan cara kamu bisa meyakinkan berbagai pihak terhadap ide-ide yang disampaikan. Kamu berada di hadapan orang banyak tersebut bukan untuk memberi instruksi, melainkan untuk menginspirasi. Seperti apa hasil dari ide bisnismu dan cara untuk menjalankannya. 

3. Pitching tentang cara mengundang pada sesuatu yang jelas

Pitching selalu menemukan cara untuk membuat orang berkata “iya” pada idemu. Lalu bagaimana mengetahui bahwa pitching yang kamu lakukan berhasil? Adapun ketika kamu mendengar kalimat ini dari audience, “beri tahu saya lebih banyak”. 

Hal inilah yang membuat pitching berbeda dari presentasi biasa. Ide dan konsep yang disampaikan secara jelas dapat menciptakan kesepakatan dan bukannya perdebatan. Ini mengisyaratkan sebuah undangan bagi mereka yang menanggapi idemu. Undangan untuk bersama-sama membuat langkah berikutnya. 

Cara melakukan pitching dengan baik

1. Ketahui siapa audience-mu

Sebelum melakukan pitching, kamu harus melakukan berbagai riset khususnya terkait siapa audience-mu. Karena ketika kamu menerima investasi, ini lebih dari sekadar uang, kamu akan masuk ke dalam kemitraan. Oleh karena itu, perlu untuk melakukan uji tuntas dan meneliti calon investor sebelum mengajukan penawaran.

Berdasarkan penjelasan pada artikel Harvard Business School, kamu bisa melakukan riset audience berdasarkan 3 pertanyaan berikut:

  • Industri apa yang mereka investasikan?
    Beberapa perusahaan/investor berfokus pada sektor tertentu. Misalnya pada bidang teknologi, pendidikan, bahkan pada dunia kripto. Mengetahui jenis investor dan tempat mereka berinvestasi dapat membantu kamu menyusun strategi dan membidik pada prioritas yang mereka tuju.
  • Di tahap apa mereka berinvestasi?
    Jika kamu berada di tahap awal pengembangan bisnis, biasanya kamu tidak akan mendapatkan kesempatan untuk memperluas operasi, memasuki pasar baru, atau mengakuisisi bisnis lain. Oleh sebab itu, sebelum benar-benar memilih investor dan membuat penawaran, kamu harus memiliki perkiraan kasar tentang uang dan sumber daya yang diperlukan. Karena dengan hal tersebut kamu bisa menyelaraskan diri dengan investor yang dapat membantu pada tahap tertentu.
  • Bagaimana rekam jejak investor?
    Gali lebih dalam rekam jejak investor dan riwayat investasi mengenai perusahaan yang telah mereka biayai. Selain itu, latar belakang dan budaya berbisnis mereka juga harus kamu cari tahu. Karena informasi tersebut akan memungkinkan kamu untuk mengubah strategi pitching dan menyesuaikan nantinya dengan bisnis yang ingin kamu jalankan. 

2. Persiapkan pitch deck dengan baik

Salah satu hal yang harus kamu persiapkan dengan baik adalah pitch deck. Pitch deck adalah slide presentasi yang berisi deskripsi bisnis, ide, dan potensi bisnis yang ingin kamu jalankan. Dikutip dari blog Skill Academy, terdapat beberapa bagian yang harus kamu pastikan ada dalam pitch deck yaitu:

  1. Introduction, pengenalan mengenai informasi dasar dari bisnismu
  2. Problem, penjelasan terkait sebuah masalah dan bagaimana hubungannya dengan bisnismu
  3. Solution, bagaimana ide dari bisnismu dapat menjadi solusi atas masalah tersebut
  4. Market, penjelasan mengenai peluang, pasar, dan juga keuntungan
  5. Product, informasi mengenai  rincian produk atau layanan dari bisnismu
  6. Validation, penjelasan mengenai adanya bukti terkait produk dan pengembangannya, sehingga dapat menyakinkan investor
  7. Team, slide mengenai tim yang mengelola produk dan bisnismu
  8. Competition, penjelasan mengenai kompetitor dari bisnismu
  9. Financial projections, detail mengenai biaya untuk menjalankan dan mengembangkan bisnis serta produk untuk beberapa tahun kedepan
  10.  The Ask, informasi yang menciptakan pertanyaan dan memunculkan negosiasi.

3. Jelaskan produk dan layananmu

Dikutip dari INC.com, cobalah untuk tidak terlalu fokus pada ide bisnimu. Banyak orang yang melakukan pitching terlalu sibuk dengan ide bisnis, sehingga mereka gagal membicarakan produk dan layanan yang akan diberikan bisnis tersebut. Nyatanya investor cenderung berpikir tentang bagaimana mereka akan mendapat untung dari berinvestasi dalam produk yang akan kamu jual. Oleh karena itu, sangat penting menjelaskan produk dan cara bisnis mendapatkan keuntungan. 

pitching-produk

(Sumber: Pexels.com – Pavel Danilyuk)

4. Jelaskan mengenai detail dan peluang bisnis

Pada saat melakukan pitching kamu juga harus bisa menjelaskan tentang bisnismu secara detail seperti:

  • Ukuran pasar
  • Rencanamu untuk menarik dan mempertahankan pelanggan
  • Bagaimana kamu dapat menciptakan hambatan untuk persaingan?
  • Apakah kamu dapat menjalankan tes cepat dan murah untuk menentukan kesesuaian pasar produk
  • Rencana kamu untuk menguangkan bisnis dan menghasilkan pendapatan
  • Jumlah investasi modal yang dibutuhkan

5. Kelola waktu dan siapkan presentasi yang menarik

Bagi setiap poin-poin presentasi dengan jatah waktu yang sesuai. Misalnya memberikan jatah waktu yang cukup pada saat penjelasan produk. Dengan membagi setiap waktu presentasi dengan tepat bisa membuatmu merasa nyaman dan tidak terkesan terburu-buru. 

Selain itu, jangan lupa juga membuat deck presentasi yang menarik. Semua kita pasti setuju, bahwa visual yang unik dan sesuai dapat menarik perhatian dan mengurangi rasa bosan. Contohnya, kamu bisa memasukkan bagan dan grafik pada bagian yang berhubungan dengan angka seperti, proyeksi keuntungan. 

 

Itulah penjelasan mengenai apa itu pitching dalam bisnis. Bagi kamu yang ingin meningkatkan kemampuan dalam dunia bisnis, kamu bisa kok mengikuti kelasnya di Skill Academy. Di Skill Academy tidak hanya materi yang menarik yang dihadirkan, tetapi juga belajar bersama instruktur yang berpengalaman dan profesional. 

CTA_teknik pitching (Oct 4, 2021 5:22 PM)

Referensi

Enterpriseleague.com. (2022). 3 Reasons Why Business Pitches Are Important. https://enterpriseleague.com/blog/why-business-pitches-are-important/ [Daring] (Diakses 24 Oktober 2022)

Indeed.com. (2022). Guide To Business Pitching. https://www.indeed.com/career-advice/career-development/business-pitching [Daring] (Diakses 24 Oktober 2022)

Landry, Lauren. (2020). How To Effectively Pitch A Business Idea. https://online.hbs.edu/blog/post/how-to-pitch-a-business-idea [Daring] (Diakses 24 Oktober 2022) 

Pena, Brendan. (2022). 5 Tips on How to Successfully Pitch Your Business Idea to Investors. https://www.inc.com/inc-masters/5-tips-on-how-to-successfully-pitch-your-business-idea-to-investors.html [Daring] (Diakses 24 Oktober 2022)

Westfall, Chris. (2022). The 5 Differences Between A Pitch And A Presentation. https://www.forbes.com/sites/chriswestfall/2022/01/13/the-5-key-differences-between-a-presentation-and-a-pitch/?sh=2701dc2d25aa [Daring] (Diakses 24 Oktober 2022)

Gulman Azkiya