Lebih Mengenal Overthinking: Penyebab, Dampak, dan Tanda-Tandanya

Lebih Mengenal Overthinking: Penyebab, Dampak, dan Tanda-Tandanya - Skill Academy

Kamu sering overthinking? Yuk kenali apa itu overthinking, penyebab, dan juga dampaknya. Ternyata, overthinking tidak baik untuk kesehatan, lho!

Belakangan ini kamu pasti sering mendengar kata overthinking. Erat kaitannya dengan kegalauan, istilah ini menjadi populer di kalangan kaum muda. Apa sih overthinking itu? Jika kita artikan berdasarkan terminologinya, overthinking adalah berpikir secara berlebihan. Namun, berlebihan seperti apa yang dimaksud dalam istilah tersebut? Bagi kamu yang sering mengalaminya, yuk, mari kita cari tahu bersama.

 

Penjelasan Mengenai Overthinking

Dikutip dari GoodRx Health, overthinking adalah keadaan saat kamu berulang kali memikirkan sesuatu atau situasi yang sama hingga membawa pengaruh buruk pada hidupmu. Pengaruh ini bisa bermacam-macam, salah satunya mengganggu aktivitasmu.

Secara umum, overthinking terbagi dalam dua macam, yaitu merenungkan masa lalu dan mengkhawatirkan masa depan. Terkadang, ada kalanya kita teringat sesuatu di masa lalu yang berpengaruh terhadap hidup kita pada saat ini. Hal ini bisa dipicu ketika kamu merasa hal yang kamu lakukan tersebut kurang tepat atau salah sehingga pada tahapan paling buruk, itu akan meninggalkan trauma.

Contoh sederhananya adalah kamu baru saja kembali dari acara reuni teman sekolah. Saat berbincang-bincang, kamu merasa ada perkataanmu yang kurang tepat. Mungkin tidak ada niatan tertentu di balik hal tersebut. Namun, karena di masa lalu kamu pernah bermasalah karena perkataanmu, akhirnya timbul pertanyaan-pertanyaan negatif, seperti

  • “Apakah dia tersinggung?”
  • “Apakah perkataan saya tadi wajar?”
  • “Bagaimana kalau dia merasa saya punya dendam dengan dia?”

Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan tersebut, muncul berbagai asumsi dan perasaan cemas. Bukannya menjadi bahan untuk introspeksi diri dan segera minta maaf, kamu malah terjebak dengan berbagai kemungkinan yang tidak pasti.

Di sisi lain, overthinking akan masa depan bisa berbentuk terlalu mengkhawatirkan hal yang belum terjadi. Contohnya adalah munculnya berbagai pertanyaan, seperti

  • “Nanti kalau begini gimana?”
  • “Kalau saya nanti gagal gimana”
  • “Kalau laporan ini tidak disukai oleh manajer gimana ya?”

Pertanyaan-pertanyaan tersebut bisa menjadi salah satu contoh overthinking akan masa depan. Orang yang sering overthinking jenis ini akan lebih banyak menghabiskan waktunya memikirkan hal-hal di luar kendali mereka.

 

Penyebab Overthinking

Nyatanya, banyak faktor yang menjadi penyebab munculnya overthinking pada seseorang. Walaupun setiap orang bisa berbeda-beda, berikut adalah beberapa penyebab umum dari overthinking.

1. Kejadian Traumatis pada Masa Lalu

Trauma adalah salah satu faktor terbesar yang menyebabkan overthinking. Orang yang pernah mengalami kejadian buruk atau trauma di masa lalu lebih rentan untuk berpikir secara berlebihan, misalnya perceraian dan pengabaian orang tua di waktu kecil.

penyebab overthinking

Adanya kejadian tersebut dapat mengubah otak seseorang untuk tetap berada dalam kondisi kewaspadaan yang tinggi. Setelah peristiwa traumatis tersebut, rasa khawatir akan kejadian yang sama dapat terus muncul, bahkan bisa berada di tahap menjadi obsesi. Dilansir dari hopequre.com, orang dengan obsesi yang berlebihan akan kejadian buruk di masa lalu membuat mereka cenderung khawatir tentang kesalahan yang mereka buat dan penilaian orang lain di sekitar mereka.

 

2. Tekanan atau Tuntutan Hidup yang Tinggi

Tekanan hidup yang tinggi juga bisa menjadi penyebab kamu overthinking. Hal ini tidak lepas dari bagaimana keadaan memaksa kamu untuk memikirkan solusi dari setiap masalah yang sedang dihadapi. Adanya trauma ditambah dengan stres menyebabkan kamu terjebak pada perenungan terhadap sesuatu secara berlebihan. Namun, hal ini juga dapat terjadi sebaliknya, overthinking yang tidak bisa dikendalikan justru dapat menjadi penyebab dari stres itu sendiri.

[IDN] CTA Blog - Belajar Mengelola Stres - Skill Academy

 

3. Tidak Berfokus pada Solusi

Dikutip dari verywellmind, overthinking berbeda dengan upaya pemecahan masalah. Overthinking lebih pada terlalu banyak memikirkan masalah, sementara pemecahan masalah melibatkan pencarian solusi. Sebagai contoh, berikut adalah perbedaan antara overthinking dan pemecahan masalah.

Kamu sedang berada dalam kondisi periode penilaian kinerja.

a. Overthinking:

  • “Saya berharap nilai kinerja saya memuaskan.
  • “Nanti kalau hasil kinerja saya buruk gimana ya?”
  • “Semoga penilaian kinerja saya tidak buruk”
  • “Mengapa penilaiannya harus sekarang sih? Saya tidak siap”
  • “Saya tidak bisa menangani ini.”

b. Pemecahan masalah: 

  • “Saya akan melakukan evaluasi mandiri terhadap kinerja saya sebelumnya”
  • “Saya akan mengoptimalkan pembuatan laporan yang sesuai dengan standar kerja perusahaan”
  • “Selama periode penilaian ini berlangsung saya akan menunjukkan bahwa saya adalah pekerja keras dan dapat diandalkan”

Pemecahan masalah dapat mengarah pada tindakan yang produktif. Di sisi lain, overthinking malah memicu emosi yang tidak nyaman dan tidak ada upaya mencari solusi.

 

4. Suka Memikirkan Hal yang Sama Berulang-ulang

Sebenarnya tidak ada jaminan untuk dapat keluar dari overthinking secara cepat. Namun, yang mencegah hal tersebut terjadi adalah dengan selalu memikirkan hal yang sama secara berulang-ulang. Contohnya adalah membayangkan sesuatu yang buruk terjadi berkali-kali atau terus memikirkan kesalahan di masa lalu.

 

Tanda-Tanda Overthinking

Jika kamu masih bingung untuk mengidentifikasi apakah dirimu suka overthinking, berikut adalah tanda-tandanya:

  • ketidakmampuan untuk memikirkan hal lain;
  • tidak bisa tenang;
  • gampang panik;
  • selalu merasa khawatir atau cemas;
  • selalu mencoba untuk memperbaiki hal-hal di luar kendalimu;
  • memiliki banyak pikiran negatif;
  • terlalu pesimistis atau sering tidak yakin akan sesuatu;
  • suka memikirkan kesalahan di masa lalu;
  • sering memikirkan dan terjebak untuk merenungkan skenario terburuk;
  • lelah secara mental; dan
  • kurangnya rasa bergairah akan sesuatu.

Baca juga: Apakah Kamu Termasuk? Yuk Kenali Toxic Positivity, Dampak, dan Tanda-tandanya

 

Dampak Overthinking

Overthinking memberi banyak dampak buruk, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Khususnya untuk diri sendiri, berikut adalah dampak buruk overthinking:

1. Buruk bagi Kesehatan Mental

Dampak yang cukup berbahaya dari overthinking adalah mengganggu kesehatan mentalmu. Berdasarkan studi dari Journal of Abnormal Psychology pada tahun 2013, ditemukan bahwa terlalu memikirkan kesalahan dan merenungkannya secara berlebihan dapat meningkatkan risiko mengalami masalah kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan.

 

2. Mengganggu Kemampuan Problem Solving

Sejalan dengan penyebab yang terlalu fokus pada masalah dan tidak ada upaya untuk mencari solusi juga bisa berdampak pada terganggunya kemampuanmu untuk menyelesaikan masalah. Overthinking yang terlalu sering membuat kamu akan menjadi fokus untuk menganalisis sesuatu secara berlebihan. Ini mengganggu kemampuanmu untuk memecahkan masalah karena menyebabkan kamu memikirkan masalah dan membayangkan situasi yang mungkin tidak akan pernah terjadi daripada menemukan solusi.

 

3. Mengganggu dan Berkurangnya Kualitas Tidur

Hayo, siapa yang suka overthinking tiap malam? Bukannya tidur malah mikirin yang enggak-enggak. Nah, jika kamu terlalu sering memikirkan hal-hal yang sebenarnya belum pasti kamu alami, itu dapat memancing rasa cemas. Rasa cemas inilah mengeluarkan tubuhmu dari keadaan istirahatnya.

Alih-alih menjadi rileks, rasa cemas tersebut membuat kamu merasa lebih waspada dan terjaga. Hal ini menyebabkan kamu membutuhkan usaha yang lebih untuk dapat tidur dan pada akhirnya waktu tidur terus berkurang sehingga istirahat yang ideal tidak bisa didapatkan dengan baik.

__

Nah, bagi kamu yang mungkin memiliki tanda-tandanya, mungkin kamu bisa mengurangi untuk melakukan overthinking. Itulah penjelasan mengenai apa itu overthinking. Oh iya, bagi kamu yang mungkin masih bingung mencari kelas pelatihan untuk meningkatkan kemampuanmu, yuk, langsung saja ke Skill Academy. Karena di Skill Academy materinya sudah disesuaikan dengan tingkatan kemampuanmu, lho.

[IDN] CTA Blog - Belajar Mengelola Stres - Skill Academy

Referensi

Hopequre.com. (2021). What causes overthinking and how to overcome it. https://www.hopequre.com/blogs/What-causes-overthinking-and-how-to-overcome-it-331 [Daring] (Diakses 14 November 2022)

Islamiah, Nur. (2022). Frequently Overthinking? Know the Cause and How to Overcome It from IPB University Lecturers. https://ipb.ac.id/news/index/2022/09/frequently-overthinking-know-the-cause-and-how-to-overcome-it-from-ipb-university-lecturers/9bde180f3f2bae535522513a7dedc12c [Daring] (Diakses 14 November 2022)

Kukde, Isha. (2022). Overthinking – To What Extent Can It Damage Your Life? https://pharmeasy.in/blog/overthinking-to-what-extent-can-it-damage-your-life/  [Daring] (Diakses 14 November 2022)

Metrinko, Lily. (2020). 7 Dangerous Effects of Overthinking. https://psych2go.net/7-dangerous-effects-of-overthinking/ [Daring] (Diakses 14 November 2022)

Morin, Amy. (2022). How to Stop Overthinking. https://www.verywellmind.com/how-to-know-when-youre-overthinking-5077069#toc-effects-of-overthinking [Daring] (Diakses 14 November 2022)

Witmer, Stephanie. (2021). What Is Overthinking, and How Do I Stop Overthinking Everything? https://www.goodrx.com/well-being/healthy-mind/how-can-i-stop-overthinking-everything [Daring] (Diakses 14 November 2022)

Gulman Azkiya