Mengenal Etika Bisnis, Penjelasan, Prinsip dan Contohnya

Etika-bisnis-adalah

Artikel ini membahas mengenai apa itu etika bisnis dan pentingnya untuk menerapkannya.

Tahukah kamu? Bahwa bisnis tidak melulu mengenai penjualan dan keuntungan. Dalam aktivitasnya, ada banyak faktor yang mempengaruhi kelancaran bisnis tersebut. Mulai dari cara berbisnis, hubungan dengan konsumen, hingga cara bersikap kepada masyarakat luas. Semua hal tersebut umumnya berkaitan dengan etika bisnis. Dengan adanya etika, bisnis yang dijalankan dapat menjadi teratur dan menjaganya agar tidak membawa dampak yang negatif. Tapi apa itu etika bisnis? Untuk penjelasannya, yuk, simak artikel berikut.

Apa itu etika bisnis?

Etika bisnis adalah prinsip-prinsip mengenai sebuah kebijakan yang memberikan pedoman dalam melakukan aktivitas bisnis. Dikutip dari investopedia, etika bisnis juga mengatur hal-hal yang berpotensi kontroversial seperti tata kelola perusahaan, perdagangan antar orang dalam, penyuapan, diskriminasi, tanggung jawab sosial perusahaan, dan tanggung jawab hak kepemilikan.  Sederhananya, etika bisnis ini berperan sebagai pedoman agar perusahaan dapat melakukan aktivitas bisnisnya sesuai dengan hukum dan tidak melakukan hal-hal yang merugikan. 

Dalam banyak hal, etika bisnis memiliki banyak perspektif. Mulai dari filosofis, ilmiah, hingga hukum. Di beberapa negara, umumnya hal ini cukup erat kaitannya dengan undang-undang. Namun, penerapan etika bisnis ini tidak melulu bertujuan agar tetap bersih dari perspektif hukum, tetapi juga untuk meningkatkan citra publik mereka. Salah satunya yaitu menanamkan dan memastikan kepercayaan antara konsumen.

Di sisi lain, etika bisnis juga digunakan individu untuk berperilaku secara profesional dan dapat diterima pada saat melakukan aktivitas bisnis. Selain dengan alasan profesionalitas, hal ini juga digunakan sebagai pedoman dalam melakukan bisnis untuk mendapatkan persetujuan publik. Sehingga etika bisnis ini bukan hanya sekadar konsep, melainkan bagaimana seluruh elemen bisnis dapat bertindak secara benar baik ketika menentukan strategi ataupun dalam mengambil keputusan. 

Misalnya, ketika etika tersebut diterapkan dalam kepemimpinan. Para pemimpin dalam suatu organisasi seperti manager, dapat mengarahkan karyawan dengan memberi contoh. Mereka dapat membimbing mereka dalam membuat keputusan yang bermanfaat secara individu dan organisasi secara keseluruhan.

Baca juga: Mengenal Model Bisnis B2B, Cara Kerja dan Contohnya

Pentingnya etika bisnis

Salah satu alasan yang membuat etika bisnis sangat penting adalah tetap membuat bisnis tersebut dalam batas-batas hukum, dan memastikan bahwa mereka tidak melakukan kejahatan terhadap karyawan, pelanggan, konsumen, atau pihak lain. Namun selain itu, ada beberapa hal yang membuat etika bisnis ini menjadi penting yaitu, 

  1. Etika bisnis mempengaruhi reputasi
    Adapun etika bisnis ini sangat bisa mempengaruhi reputasi sebuah perusahaan atau lebih tepatnya brand. Singkatnya ketika perusahaan tidak menerapkan etika bisnis dengan baik, maka tidak menutup kemungkinan akan banyak masalah yang terjadi di perusahaan tersebut. Contohnya, menjual data konsumen tanpa izin.

    Hal ini dapat membuat reputasi perusahaan menjadi buruk. Selain buruk di mata konsumen, reputasi tersebut juga bisa mempengaruhi keputusan investor dan pemegang saham. Mereka bisa saja menarik dana mereka sehingga tentunya berdampak merugikan perusahaan itu sendiri.
  2. Membangun kepercayaan antara bisnis dan konsumen
    Sejalan dengan reputasi, pentingnya etika bisnis juga dapat mempengaruhi kepercayaan konsumen. Biasanya bisnis yang menerapkan etika dengan baik, membuat konsumen merasa bahwa bisnis tersebut dapat dipercaya. Sehingga mereka akan lebih cenderung memilih bisnis itu daripada pesaingnya. 
  3. Etika bisnis mempengaruhi perilaku karyawan
    Dikutip dari blog Limestone University, salah satu contoh bagaimana etika bisnis dapat mempengaruhi perilaku karyawan adalah ketika CEO melakukan tindakan suap untuk mengamankan kontrak  dan hal tersebut dianggap lumrah serta menjadi rahasia perusahaan. Tanpa banyak orang sadari, perilaku yang ditunjukkan oleh si CEO dapat memberi sinyal kepada karyawan lain bahwa perilaku tersebut tidak apa-apa.

    Di sisi lain, ketika para pemimpin menunjukkan etika yang baik, seperti menjunjung tinggi nilai kejujuran, maka itu dapat mendorong orang lain untuk melakukan hal yang sama. Dari contoh tersebut, kamu bisa menyimpulkan, bahwa etika bisnis tidak hanya berdampak pada individual, melainkan juga dapat mempengaruhi sekelompok orang, yang pada contoh ini yaitu karyawan.

Prinsip etika bisnis

1. Akuntabilitas

Hal ini bukan hanya berkaitan dengan cara menjalankan bisnis secara baik. Namun, bagaimana  bisnis tersebut harus dapat mempertanggungjawabkan semua hal yang telah dilakukan. Mulai dari kepada pemegang saham, karyawan, dan masyarakat luas di mana bisnis tersebut beroperasi. Dikutip dari investopedia, pertanggungjawaban ini mencakup segala aktivitas yang dilakukan oleh bisnis seperti,  perilaku etis, dampak lingkungan, komitmen terhadap keragaman, dan perlakuan adil terhadap karyawan.

2. Kejujuran

Dalam bisnis, semua pihak yang terlibat harus berkomitmen untuk mengatakan yang sebenarnya dalam setiap tindakan. Ini termasuk tidak pernah berbohong, tidak menghilangkan informasi, membuat pernyataan yang salah atau pernyataan yang berlebihan. Di samping itu, menjunjung tinggi kejujuran dapat membantu bisnis berjalan semestinya. Adapun karena tidak ada perbuatan yang merugikan dengan alasan untuk kepentingan pribadi. Selama kejujuran tetap dipegang teguh, maka bisnis dapat berjalan dengan baik. 

3. Tanggung Jawab

Tanggung jawab dalam konteks bisnis mengacu pada lingkup tugas atau kewajiban yang diberikan kepada seseorang berdasarkan sifat posisi, fungsi, atau pekerjaan orang tersebut. Dalam praktiknya, semua pihak seperti karyawan harus dapat menunjukkan tanggung jawab dengan mengambil kepemilikan penuh atas pekerjaan mereka, berusaha untuk menyadari konsekuensi emosional, keuangan, dan bisnis dari tindakan mereka. Mengambil tanggung jawab dengan serius, juga menunjukkan kedewasaan dan kemampuan untuk melakukan suatu pekerjaan tanpa memerlukan pengawasan yang ketat.

4. Taat Hukum

Perusahaan atau organisasi harus sepenuhnya mematuhi semua hukum dan undang-undang negara yang telah disahkan oleh pemerintah. Hal ini juga termasuk mematuhi peraturan industri, perdagangan, standar pasar, kebijakan, praktik, dan prosedur organisasi tambahan lainnya. Dengan mematuhi hukum yang berlaku, bisnis dapat terhindari dari masalah yang berdampak pada jalannya bisnis dan nama baik. 

prinsip-etika-bisnis

5. Integritas

Perusahaan dan semua pihak harus dapat menunjukkan integritas melalui konsistensi antara tindakan dan kata-kata. Integritas yang baik pada akhirnya akan mempengaruhi kepercayaan dan kredibilitas. Dilansir dari Gan Integrity, salah satu bukti integritas yaitu, memenuhi komitmen & kewajiban. 

Organisasi dengan tingkat integritas tinggi mengakui dan menghormati kewajiban mereka kepada pelanggan, karyawan, regulator, pemasok, dan masyarakat secara keseluruhan. Mereka akan melakukan apa yang diperlukan untuk menunjukkan komitmen mereka termasuk memenuhi tenggat waktu dan menolak untuk berpartisipasi dalam kegiatan/urusan bisnis yang tidak bermoral.

6. Transparansi

Transparansi dalam bisnis yaitu berkomitmen terhadap keterbukan mengenai hal-hal yang seharusnya diketahui pihak yang terlibat seperti, investor, karyawan, dan pelanggan. Hal ini juga termasuk tidak adanya informasi yang disembunyikan seperti, kriteria untuk kenaikan harga, upah, perekrutan, pemberian promosi, mengatasi pelanggaran di tempat kerja dan pemecatan karyawan.

Baca juga: Stakeholder: Definisi, Jenis, Contoh, Beserta Peran dan Tugasnya dalam Bisnis

Contoh etika bisnis

Menghormati informasi pelanggan

Pada saat sekarang di mana hampir semua aspek telah digitalisasi, membuat beberapa perusahaan membutuhkan data pelanggan untuk dapat meningkatkan pelayanan mereka. Ini mungkin saja hanya berupa nama, alamat email, dan informasi umum lainnya. Namun,  ketika perusahaan menyalahgunakan data tersebut seperti menjualnya, maka dapat melanggar etika bisnis itu sendiri. Selain berhubungan dengan ketaatan terhadap hukum, hal ini juga bisa berdampak kepada kepercayaan pelanggan. Seharusnya perusahaan menjaga kerahasiaan data dari pelanggan dan tidak diizinkan untuk dibagikan secara bebas, kecuali ada konfirmasi terlebih dahulu yang harus dilakukan secara langsung kepada pelanggan. 

Bersikap adil dan menghargai keberagaman

Seperti yang kita ketahui, bahwa dalam bekerja yang dinilai adalah kemampuan dan kinerjanya, bukan suku, ras, ataupun agama. Bersikap adil merupakan salah satu contoh penerapan etika bisnis yang baik. Misalnya, memberikan kesempatan yang sama kepada setiap orang untuk dipekerjakan ataupun mendapatkan kesempatan untuk kenaikan pangkat.

 

Itulah penjelasan singkat mengenai apa itu etika bisnis berserta contohnya. Nah, jika kamu ingin menambah wawasan dan kemampuan dalam berbisnis, langsung saja menuju ke Skill Academy. Karena di Skill Academy tersedia berbagai macam kelas yang sesuai dengan kebutuhanmu.

SKill Academy - CTA

Referensi

Corporate Finance Institute. (2022). Business Ethics. https://corporatefinanceinstitute.com/resources/knowledge/other/business-ethics/  [Daring] (Diakses 27 Juni 2022) 

Kenton, Will. (2021). Accountability. https://www.investopedia.com/terms/a/accountability.asp [Daring] (Diakses 28 Juni 2022) 

Online.marquette.edu. (2021). What Are the 12 Ethical Principles for Business Executives?. https://online.marquette.edu/business/blog/what-are-the-12-ethical-principles-for-business-executives [Daring] (Diakses 27 Juni 2022) 

Twin, Alexandra. (2021). Business Ethics. https://www.investopedia.com/terms/b/business-ethics.asp  [Daring] (Diakses 27 Juni 2022) 

White, Jacquelyn. (2019). What Is Business Ethics? Definition, Overview, and Example. https://www.thestreet.com/personal-finance/what-is-business-ethics-15026364 [Daring] (Diakses 27 Juni 2022) 

Gulman Azkiya