Mengenal Creative Thinking, Jenis-jenisnya, dan Cara Meningkatkannya

Artikel ini membahas mengenai kemampuan creative thinking dan cara meningkatkannya.

—

Tahukah kamu? Ternyata beberapa di antara soft skill yang dibutuhkan dalam kehidupan berkaitan dengan cara berpikir, seperti critical thinking, problem solving, dan creative thinking. Nah, kali ini kita akan membahas salah satunya yaitu creative thinking. Kamu mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah yang satu ini. Lalu apa itu sebenarnya creative thinking? Apakah mengenai hal-hal kreatif seperti seni, desain, dan lainnya? Untuk rasa penasaran tersebut, mari kita bahas bersama-sama mengenai creative thinking dan cara meningkatkannya. 

Apa itu creative thinking?

Creative thinking adalah kemampuan untuk melihat sesuatu secara berbeda, kemudian mencari serta menemukan ide-ide baru yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah. Orang yang memiliki kemampuan ini biasanya dapat mempertimbangkan sesuatu dari sudut pandang yang lain, kemudian menganalisisnya berdasarkan informasi yang dia temukan.

Contohnya, ketika teman-temanmu menyarankan cara yang A untuk menyelesaikan sebuah masalah, kamu malah menyarankan menggunakan cara B yang mana dari segi waktu pengerjaannya lebih singkat dan efektif dari cara A. Namun, saran tersebut tidak timbul begitu saja. Kamu tentunya melewati berbagai tahapan berpikir dan analisis, sehingga membuatmu memiliki pemahaman yang berbeda akan masalah yang sedang dihadapi. 

Adapun hal paling mencolok dari seorang pemikir kreatif adalah mereka tidak terlalu terbebani akan masalah yang dihadapi. Tetapi, mereka mengubah cara pandang mereka bahwa masalah tersebut dapat menjadi tantangan dan menarik untuk diselesaikan. 

Kenapa kemampuan creative thinking penting?

Pada dasarnya creative thinking ini sangat bergantung pada cara berpikir seseorang dan hal tersebut tentunya sejalan dengan kemampuan dalam memecahkan masalah. Ketika orang lain terjebak hanya pada satu cara, orang dengan kemampuan ini dapat menemukan ide-ide unik yang tidak terpikirkan sebelumnya. 

(Sumber: Pexels.com – Christina Morillo)

Kemampuan berpikir kreatif tidak hanya berguna pada kehidupan sehari-hari, tetapi juga akan sangat berguna di perkuliahan dan dunia kerja, sehingga menjadi salah satu soft skill yang dibutuhkan. Selain itu, bagi kamu yang masih penasaran kenapa skill ini sangat penting, berikut adalah beberapa alasannya.

• Creative thinking memberikan kesadaran diri
  Tak jarang ketika kita berpikir dengan menggunakan pikiran, perasaan, dan keyakinan dapat menciptakan bias dalam ide-ide yang dihasilkan. Hal ini bisa disebabkan berbagai faktor dan pertimbangan. Namun, dengan kreativitas yang dimiliki, kita dapat belajar untuk mengesampingkannya hal-hal yang dirasa tidak penting. Hal ini secara tidak langsung membuat kita memahami tentang diri sendiri dan apa sebenarnya yang kita inginkan. 
• Membuat lebih percaya diri
  Ketika tidak memiliki pemikiran yang menarik, kita cenderung untuk tidak menyampaikannya. Namun dengan  creative thinking,  ide-ide yang seharusnya hanya tersimpan dalam kepala, dapat kita sampaikan secara baik. Hal ini tentu berdampak pada tingkat kepercayaan diri, yang mana ide-ide tersebut dirasa menjadi pegangan dan dapat menjadi solusi atas masalah yang dihadapi. Contohnya, menyampaikan ide tersebut pada saat meeting dan membuat kita turut serta berkontribusi pada kelompok dan pekerjaan. 
• Berpikir kreatif menghilangkan keinginan menyerah
  Salah satu bagian terpenting dari creative thinking yaitu membuatmu selalu penasaran mengenai cara menyelesaikan sesuatu. Kamu melihat masalah tidak hanya dari satu sudut pandang, melainkan terus mencoba mencari cara yang lain untuk dapat menjadi solusi. Hal ini membuat kamu kurang menerima gagasan untuk menyerah. 

Baca juga: Pentingnya Memiliki Skill Problem Solving dan Cara Meningkatkannya

Jenis-jenis creative thinking

Walaupun berkaitan dengan cara berpikir dan bertindak, nyatanya creative thinking memiliki beberapa jenis dalam penerapannya yaitu sebagai berikut:

1. Divergent thinking

Divergent thinking memberikan kamu kebebasan untuk memikirkan sebanyak mungkin ide berdasarkan imajinasimu. Pada proses berpikir ini, kamu akan sering menggunakan fleksibilitas dan ide yang benar-benar berasal dari pemikiranmu untuk mengeksplorasi sebanyak mungkin solusi dari masalah yang dihadapi. 

2. Lateral thinking

Pada jenis pemikiran ini, kamu akan cenderung mencari ide yang lain daripada tergantung dengan ide yang sudah ada. Namun, hal ini bukan ditujukan untuk membatasi pola pikirmu, melainkan membiarkannya mengalir dan ide yang ditemukan tetap memiliki hubungan dengan ide awal. Jadi sederhananya, Lateral thinking dapat digunakan untuk menghasilkan ide-ide baru dalam pemecahan masalah dengan mencari opsi yang sama sekali belum digunakan.

3. Inspirational thinking

Sama dengan namanya, jenis pemikiran ini sangat berkaitan dengan inspirasimu. Inspirasi ini bisa berasal dari mana saja, baik dari imajinasi ataupun sesuatu yang kamu lihat. Hal ini menimbulkan inovasi yang menjadi solusi untuk masalah yang sedang dihadapi. Di samping itu, inspirasi yang didapatkan tersebut perlu untuk dikembangkan agar dapat menjadi sebuah ide dan benar-benar bisa menyelesaikan masalah. Untuk mengembangkannya kamu dapat menganalisis dengan informasi yang ada dan juga meminta tanggapan dari temanmu. 

4. Systems thinking

Systems thinking umumnya berbentuk pemikiran yang mana melihat keterkaitan antara satu ide dengan ide lainnya. Pemikiran ini akan membuat kamu menyadari bahwa hal-hal yang ada dihadapanmu saling terkait dan dapat membentuk hal yang lebih besar, sehingga bisa menjadi solusi yang lebih efektif. 

5. Aesthetic thinking

Jenis pemikiran ini biasanya berfokus pada hal yang bersifat keindahan dan nilai yang melekat padanya. Aesthetic thinking juga membuat kita dapat menghasilkan atau menemukan hal-hal, yang menyenangkan, harmonis dan indah bagi indra kita. Hal ini dapat bersifat visual dan spasial, seperti struktur, komposisi, skema warna dan bentuk. 

Cara melatih dan meningkatkan creative thinking skill

Terlepas dari sejauh mana tingkat kekreativitasan, kemampuan creative thinking ini nyatanya dapat dilatih dan ditingkatkan. Berikut adalah beberapa cara yang bisa kamu coba. 

1. Jangan terlalu membatasi rasa ingin tahumu

Terkadang tidak ada salahnya menjadi orang yang “kepo”, tapi dalam hal ini yaitu kepo yang mengarah pada hal positif, seperti penyelesaian sebuah masalah. Rasa ingin tahu yang tinggi merupakan sesuatu hal yang sangat penting dalam mengembankan kreativitasmu. Ketika kamu mengalami sebuah masalah, coba hindari membatasi keingintahuanmu tersebut. Cobalah cari pertanyaan dan jawaban dari hal yang sedang kamu hadapi. Kamu juga bisa menciptakan beberapa pertanyaan seperti,

• Apa sebenarnya yang terjadi?
• Apa yang terjadi jika saya mengganti hal ini?
• Jika saya lakukan hal ini apakah bisa berhasil?
• Apakah cara ini memiliki dampak yang positif?

2. Biasakan untuk melakukan brainstorming

Yap, pemikiran kreatif dapat kamu kembangkan dengan membiasakan diri untuk berdiskusi sembari melakukan brainstorming. Ketika melakukan aktivitas ini kamu akan menghasilkan sejumlah ide-ide kreatif dan menciptakan berbagai umpan balik dari sesama anggota kelompok.

Selain itu, biasanya dalam brainstorming kamu juga akan dituntut untuk menghasilkan ide secara cepat sebagai opsi penyelesaian atas masalah yang dihadapi. Dikutip dari mindtools.com, ini membantu membuat orang melepaskan diri dengan “membuat mereka tersentak” dari cara berpikir normal mereka. 

Baca juga: Mengenal Mind Mapping: Pengertian, Cara Membuat, Dan Contohnya

3. Belajar untuk mengajukan ide-ide

Langkah berikutnya cobalah memberanikan diri untuk mengajukan ide-ide yang kamu miliki. Kamu dapat melakukan ini di berbagai forum, seperti team project atau meeting dengan atasan. Tidak ada gunanya tetap menyimpan semuanya dalam kepalamu. Ada kalanya ide-ide yang pikirkan tersebut layak untuk didengarkan oleh orang lain.

4. Jangan ragu untuk memantulkan ide orang lain

Dikutip dari Top Universities, bahkan seorang inovator yang hebat membutuhkan orang-orang di sekitarnya untuk mendiskusikan atau “memantulkan” ide dan inovasi kreatif yang mereka temukan. Sederhananya, jangan ragu untuk memberi tanggapan mengenai ide yang disampaikan oleh orang lain. Ini bukan mendebat apa yang mereka pikirkan, melainkan menciptakan diskusi yang positif yang dapat merangsang pemikiran untuk menghasilkan ide-ide baru, sehingga bisa menjadi sebuah solusi.

5. Cobalah untuk rekonseptualisasi masalah

Cara berikutnya adalah mencoba untuk mengkonseptualisasi ulang sebuah masalah. Cobalah melihat kembali masalah tersebut dengan sudut pandang yang berbeda. Karena tak jarang kita terjebak pada satu sudut pandang yang dirasa tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut. Selain itu, ada beberapa cara yang bisa kamu coba dalam rekonseptualisasi masalah, 

• Coba periksa masalah dari sudut yang berbeda
• Cari hal yang paling menarik 
• Eksplorasi berbagai ide yang sebelumnya telah dipikirkan

Itulah penjelasan mengenai creative thinking. Nah, apakah kamu berniat untuk lebih mendalami kemampuan ini? Jika iya, yuk klik banner di bawah ini untuk mengikuti kelasnya di Skill Academy. Selain delajar bersama instruktur yang profesional, materi yang dipelajari juga menarik lho. 

Referensi

Ho, Leon. (2018). What Is Creative Thinking and Why Is It Important?. https://www.lifehack.org/788835/creative-thinking#the-importance-of-creative-thinking [Daring] (Diakses 5 Agustus 2022)

Peshev, Mario. (2020). 11 Strategies to Improve Your Creative Thinking Skills. https://mariopeshev.com/creative-thinking-skills-strategies/ [Daring] (Diakses 5 Agustus 2022)

Skillsyouneed.com. (2022). Creative Thinking Skills. https://www.skillsyouneed.com/ps/creative-thinking.html [Daring] (Diakses 5 Agustus 2022)

The Scientific World. (2021). The Importance of Creative Thinking Skills in Our Life. https://www.scientificworldinfo.com/2021/03/importance-of-creative-thinking-in-life.html [Daring] (Diakses 5 Agustus 2022)

Wool, Maggie. (2021). What is creative thinking and why does it matter? https://www.betterup.com/blog/creative-thinking [Daring] (Diakses 5 Agustus 2022)