6 Tips Menyusun Profil LinkedIn Agar Menjadi CV yang Menarik
Artikel ini menjelaskan tips dan trik menyusun profil LinkedIn agar menjadi CV yang menarik. Mulai dari memilih foto, mengisi Headline, sampai cara membangun network
—
Di era sekarang ini, bagi pelamar kerja, Curriculum Vitae atau yang biasa disingkat CV menjadi modal utama untuk mendapatkan pekerjaan yang kita inginkan. Pasti kamu sudah tahu, kan, apa itu CV? Yupsi! CV merupakan informasi yang memberikan gambaran mengenai diri kita. Biasanya, CV berisi biodata diri, kemampuan, pengalaman organisasi maupun kerja, serta prestasi yang pernah diraih.
CV bisa kita buat dalam bentuk lembaran kertas, maupun digital. Nah, salah satu aplikasi media sosial yang bisa kita gunakan untuk merangkai CV digital adalah LinkedIn.
Oh iya, penting loh bagi kita untuk menyusun CV agar lebih cepat dilirik oleh perusahaan yang kita inginkan. Apalagi bagi kamu yang masih fresh graduate dan belum punya banyak pengalaman, nih. Gimana sih caranya supaya CV kamu tetap terlihat menarik di mata recruiters? Pasti ada trik khususnya, dong!
Yuk, baca artikel di bawah ini bagaimana agar profil Linkedin kamu menjadi CV yang dilirik para recruiters!
Coba deh pakai foto profil yang profesional!
Perlu kita ketahui, recruiters yang menggunakan LinkedIn adalah orang-orang yang profesional di bidang mereka. Nah, karena itu, kamu juga harus menunjukkan sisi profesional dan serius pada akun LinkedIn kamu! Misalnya, dengan menggunakan foto profil yang profesional, seperti mengenakan pakaian yang rapi, formal, serta menunjukkan wajahmu secara jelas. Pastinya, tidak menggunakan filter yang berlebihan juga!
Ingat, lho! Jangan pakai foto selfie ya!
Lengkapi data diri di kolom headline dan about
Di LinkedIn, biodata diri bagaikan sampul. “Headline” dan “About” adalah kolom pertama yang terlihat ketika profil kamu dikunjungi. Bisa jadi, lho, orang yang mengunjungi profil kamu adalah recruiters salah satu perusahaan yang kamu minati! Maka dari itu, sampul kamu harus terlihat menarik lebih dulu.
Di kolom Headline, kamu bisa menulis profesi terakhir atau perusahaan tempat kamu bekerja saat ini. Kalau kamu mahasiswa, boleh tuh kolom Headline diisi jurusan dan nama kampusnya! Ini nih contohnya,
Kesalahan yang sering sekali terjadi adalah kebanyakan orang menganggap kolom Headline adalah sejenis bio yang diisi seperti bio Instagram ataupun Twitter. Padahal mah bukan! Hindari menggunakan kata-kata mutiara di kolom Headline profil LinkedIn kamu ya! Misalnya, kamu ingin dilirik oleh Barista profesional, lalu kamu mengisi kolom Headline menjadi “Kopi, Senja, dan Puisi.” Hmm……
Selain kolom “Headline”, selanjutnya ke kolom “About”. Di kolom ini, kamu bisa memberikan informasi diri yang menarik, seperti karakter diri kamu sendiri, soft skill atau hard skill yang kamu punya, dan yang paling penting adalah bidang pekerjaan yang kamu minati. Hal ini bertujuan agar memudahkan recruiters untuk menempatkan posisi untukmu!
Lalu, terkait bahasa yang digunakan, sebenarnya ini kembali pada diri masing-masing. Tidak ada larangan dalam penggunaan bahasa asing atau bahasa Indonesia di profil LinkedIn kamu. Senyamannya kamu aja, ya!
Hanya saja, terkadang kamu perlu menyesuaikan dengan perusahaan yang kamu tuju. Misalnya, kamu ingin sekali melamar di perusahaan nasional, maka gunakanlah Bahasa Indonesia. Alangkah baiknya, Bahasa Indonesia yang digunakan juga menggunakan bahasa yang sopan dan komunikatif. Misalnya kamu ingin membagikan suatu cerita di kolom activity milikmu, kamu bisa menggunakan bahasa sapaan yang casual seperti “Halo teman-teman LinkedIn. Selamat pagi, semangat pagi. Hari ini, saya dan tim Marketing……..”
Nah, sebaliknya, jika ingin melamar di perusahaan taraf Internasional, maka gunakanlah Bahasa Inggris!
Jangan lupa, isi riwayat pengalaman dan juga kolom accomplishment ya!
Selain data diri, jangan lupa lengkapi riwayat pengalaman kerja dan juga kolom prestasi kamu ya!
Hmmm, jangan insecure kalau kamu merasa belum banyak pengalaman, ya. Perlahan kamu berkarya, perlahan juga profil LinkedIn-mu akan terisi banyak pengalaman kok!
Lengkapi tahun menjabat, serta nama perusahaan. Jika diperlukan, tulislah di kolom deskripsi apa saja yang kamu kerjakan selama menjabat di posisi itu! Bagi fresh graduate, kamu bisa melengkapi kolom “Experience” dengan organisasi yang kamu ikuti selama menjadi mahasiswa!
Tak lupa, di kolom “Prestasi”, isilah pencapaian prestasi kamu selama menjabat di suatu posisi. Kamu juga bisa menambahkan prestasi yang kamu dapatkan selama kuliah, misalnya beasiswa atau project sosial yang pernah kamu jalani bersama tim.
Let me tell you one thing! Semakin lengkap riwayat dan info yang kamu berikan, hal tersebut semakin menambah kepercayaan orang ketika melihat profil LinkedIn kamu!
Baca Juga: Cara Mengisi LinkedIn untuk Mahasiswa dan Fresh Graduate
Koneksi dan saling memberi apresiasi adalah kunci
Yah, namanya juga dunia profesional, koneksi pasti memegang peran penting di sini. Bingung mau mulai dari mana? Mulai aja dari menambahkan teman-teman kampus atau teman organisasi sebagai koneksi. Bisa juga teman di kantor, rekan seprofesi, atau bahkan juga dosen di kampus!
Baca juga: 5 Hal yang Harus Dilakukan Fresh Graduate dalam Perencanaan Karir
Hmmm, sering-sering juga memberikan konten yang positif dan membangun di kolom activity kamu ya. Misalnya, memberikan komentar dan saling mengapresiasi di profil koneksi kamu dengan kata-kata sederhana yang positif. Gini nih misalnya, “Wah! Semangat ya telah menjabat posisi baru!”
Pokoknya, ingat! Profil LinkedIn kamu adalah kartu nama di dunia maya. Ciptakan personal branding yang baik agar profil kamu dilirik!
Boleh juga tuh minta testimoni rekomendasi sebagai pujian!
Testimoni rekomendasi di LinkedIn merupakan pujian yang diberikan dari koneksi mengenai hal terbaik yang ada dalam dirimu. Hal ini akan memberi nilai positif karena orang lain jadi tahu potensi terbaik yang kamu punya!
Nah, jika kamu sudah memiliki banyak koneksi, tahap berikutnya adalah meminta dan mencari rekomendasi skill! Kamu bisa meminta rekomendasi tersebut dari rekan kerja perusahaan, atasan perusahaan, bahkan bisa juga dosen terdekat kamu di kampus!
Cara meminta rekomendasi di LinkedIn sangat mudah. Pertama, mengunjungi profil koneksi yang ingin diminta rekomendasi. Lalu, klik more dan request recommendation. Setelah itu, deskripsikan hubungan kamu dengan koneksi tersebut. Kemudian, tulislah pesan yang sopan mengenai rekomendasi yang kamu minta. Semangat ya!
Ikuti kursus dan kelas bersertifikat untuk menambah riwayat profil LinkedIn kamu!
Selain tips di atas, kamu juga bisa mengikuti kursus ataupun workshop seputar pengembangan diri dan dunia kerja. Hal tersebut bisa menambah pengetahuan kamu bagaimana meng-upgrade skill kerja, atau bahkan cara membuat CV yang baik. Sertifikat yang kamu dapatkan dari mengikuti kelas online pun bisa kamu cantum di kolom prestasi lho!
Nggak usah repot-repot nyari deh! Kamu bisa mendapatkan kelas bersertifikat di Skill Academy. Yuk! Saatnya upgrade pengetahuan dan CV digitalmu!
Nah, itu dia tips agar CV kamu dilirik. Ingat! Yang paling penting adalah jujur dalam mengisi riwayat LinkedIn. Jangan sampai karena ingin diterima kerja, riwayat profil kamu nggak nyata lho ya! Yuk, saatnya belajar berproses dan temukan hal-hal menarik untuk mempercantik riwayat profil CV kamu! Boleh nih tulis di kolom komentar, sekarang kamu lagi sibuk kerja project apa sih? Jangan lupa perbarui terus profil LinkedIn kamu ya!
Referensi:
Namira, Izza. 2020. Ini 7 Tips Akun LinkedIn, untuk Melejitkan Peluang Karir. [daring], Tautan: https://www.idntimes.com/tech/trend/izza-namira-1/cara-membuat-akun-LinkedIn-lebih-dikenal/4, diakses pada 24 Februari 2021.
LinkedIn. [daring], Tautan: https://www.LinkedIn.com/help/LinkedIn/answer/113928/bagaimana-cara-membuat-profil-LinkedIn-yang-bagus-?lang=in, diakses pada 23 Februari 2021.
Hazami, Eza. 2019. Tips Menggunakan LinkedIn Biar Keliatan Profesional dan Dihire Orang. [daring], Tautan: https://mojok.co/terminal/tips-menggunakan-LinkedIn-biar-keliatan-profesional-dan-dihire-orang/, diakses pada 24 Februari 2021.
Sumber gambar:
Foto ‘Rekomendasi Skill’ [daring], Tautan: https://www.idntimes.com/tech/trend/izza-namira-1/cara-membuat-akun-linkedin-lebih-dikenal