7 Cara Beradaptasi dengan Perubahan secara Efektif
Berbagai perubahan bisa terjadi di kehidupan pribadi dan juga dunia kerja. Lalu bagaimana cara beradaptasi dengan perubahan secara efektif? Berikut tips yang bisa kamu coba!
—
Kamu pernah ngalamin tiba-tiba dipindahkan ke tim baru? Eh, ternyata bulan selanjutnya manajernya juga orang baru. Belum sempat beradaptasi dengan tim baru, harus sudah beradaptasi lagi dengan gaya kepemimpinan manajer baru. Flowkerja berubah, kebijakan berubah, dan load pekerjaan juga bertambah. Menghadapi perubahan seperti ini bisa membuat kita stres dan tidak nyaman. Pasalnya, kita akan berhadapan dengan ketidakpastian, kondisi tidak nyaman, dan ketidaktahuan.
Tapi, mau bagaimana lagi? Perubahan harus tetap dihadapi. Seorang filsuf Yunani kuno bernama Heraclitus pernah berkata, “tidak ada yang abadi kecuali perubahan”. Artinya, perubahan akan selalu ada dan mau nggak mau harus dihadapi. Perubahan tidak selalu buruk, kok. Bisa saja ada kesempatan atau peluang baru dari perubahan tersebut.
Untuk menghadapi perubahan, kamu perlu beradaptasi atau menyesuaikan diri agar segala tantangan bisa dilewati. Lalu, bagaimana cara beradaptasi dengan perubahan secara efektif? Yuk, simak 7 tips berikut!
1. Terima dan Pahami Perubahan yang Terjadi
Pertama, kamu harus belajar menerima perubahan yang terjadi. Jangan terlalu lama menyangkal atau menghindari perubahan. Hal ini tidak membuat perubahan tersebut hilang. Dengan menerima perubahan yang terjadi, kamu bisa beradaptasi dengan lebih cepat. Pasalnya, kamu tahu bahwa perubahan adalah hal normal dan harus dihadapi. Daripada meratapi kondisi yang tidak sesuai harapan, coba lihat dari sisi lain, siapa tahu ada kesempatan atau peluang yang bisa kamu dapatkan.
Di samping itu, coba kumpulkan informasi lebih banyak terkait perubahan yang terjadi. Apa alasan di balik terjadinya perubahan tersebut, dampak apa yang ditimbulkan oleh perubahan tersebut, dan peluang apa yang mungkin muncul dari adanya perubahan tersebut. Dengan informasi dan pemahaman yang lebih mendalam, kamu bisa melihat perubahan dengan sudut pandang yang lebih luas dan memahami langkah apa yang harus kamu siapkan untuk mengatasi hal tersebut.
2. Bersikap Proaktif, Bukan Reaktif
Agar lebih cepat beradaptasi dengan perubahan, kamu harus bersikap proaktif ketika perubahan terjadi, bukannya malah bersikap reaktif. Apa perbedaan keduanya?
Reaktif adalah sikap ketika kamu bereaksi terhadap perubahan yang terjadi. Ini adalah beberapa contoh sikap reaktif:
- bereaksi secara emosional terhadap perubahan;
- menyalahkan keadaan, orang lain, atau faktor eksternal lainnya atas terjadinya masalah;
- tidak mempersiapkan diri atau merencanakan tindakan untuk menghadapi perubahan situasi;
- bertindak berdasarkan dorongan emosional; dan
- kurangnya kontrol atas diri sendiri dan merasa tidak berdaya.
Sebaliknya, untuk lebih cepat beradaptasi dengan perubahan, kamu lebih baik bersikap proaktif. Ini adalah sikap mengambil inisiatif untuk mengencalikan situasi dan bertindak secara aktif. Contoh sikap proaktif adalah sebagai berikut:
- mengantisipasi perubahan dan mengambil tindakan yang sesuai sebelum perubahan tersebut terjadi;
- bertanggungjawab atas tindakan dan keputusan sendiri;
- mencari solusi dan melihat peluang dalam kondisi sulit;
- membuat rencana dan langkah-langkah untuk menghadapi perubahan; dan
- punya kontrol diri dan bisa mengelola emosi dengan baik.
Dengan sikap proaktif, kita memiliki kendali atas diri sendiri dan bisa merespons perubahan dengan lebih baik. Tentu tidak mudah untuk langsung bersikap proaktif ketika menghadapi perubahan. Bersikap reaktif boleh, tetapi jangan sampai berlebihan dan berlarut-larut, ya!
3. Berpikiran Positif
Dalam kondisi sulit, memiliki pikiran positif sangat penting. Seringkali, ketika menghadapi perubahan yang kita takuti, pikiran kita bisa menjadi musuh bagi diri kita sendiri. Berpikiran negatif dan terlalu banyak memikirkan bagaimana kalauatau bagaimana jika dan sebagainya malah membuatmu tidak bisa melangkah. Itu membuat kamu merasa ragu dalam setiap keputusan atau solusi yang ingin kamu ambil.
Dengan berpikir positif, kamu bisa memvisualisasikan hal-hal positif terhadap diri sendiri dalam menghadapi perubahan. Hal ini juga bisa menjadi motivasi untuk beradaptasi dan menghadapi perubahan dengan baik.
Untuk mengambil keputusan atau solusi untuk menghadapi masalah, diperlukan pikiran yang tenang dan jernih. Pikiran yang kalut dan negatif membuatmu merasa tidak ada solusi yang akan berhasil. Coba tenangkan diri dengan teknik pernapasan 4-7-8 (menghirup oksigen selama 4 detik, menahan napas selama 7 detik, dan mengembuskan napas perlahan selama 8 detik). Teknik ini bisa membantu tubuh menjadi lebih rileks. Lakukan teknik ini secara berulang sampai kamu merasa lebih tenang.
4. Fokus pada Hal-Hal yang Bisa Dikendalikan
Kita tidak bisa mengendalikan segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita. Perubahan merupakan sesuatu yang tidak bisa kita kontrol. Namun, ketika perubahan terjadi, kita bisa mengendalikan respons dan sikap kita terhadap perubahan tersebut. Energi dan pikiran yang kamu punya bisa kamu manfaatkan untuk memaksimalkan hal-hal yang bisa kamu kendalikan.
Jika perubahan yang terjadi berdampak besar dan sulit dihadapi, coba cari informasi lebih banyak tentang perubahan tersebut dan susun langkah-langkah kecil yang bisa kamu lakukan untuk beradaptasi dan menghadapinya.
5. Dapatkan Perspektif Baru
Perspektif adalah cara pandang atau cara seseorang melihat dan memahami situasi atau perubahan. Setiap orang punya perspektif uniknya sendiri. Oleh karena itu, jika kamu merasa kesulitan beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, coba untuk berbicara atau berdiskusi dengan orang lain. Bisa dengan senior, teman dekat, orang tua, atau profesional untuk mendapatkan perspektif baru.
Selain menambah perspektif, dengan berdiskusi, kamu juga bisa mendapatkan saran dari orang lain tentang cara menghadapi perubahan yang sedang terjadi. Mempertimbangkan perspektif orang lain bisa membantumu memperluas pemahaman dan melihat perubahan dengan sudut pandang yang berbeda. Dengan sudut pandang yang beragam, kamu bisa meningkatkan pemahaman, mencari solusi lebih kreatif, dan mengambil keputusan dengan lebih baik.
6. Mau Belajar Hal Baru
Perubahan seringkali membawa tuntutan baru yang mengharuskan kita untuk belajar keterampilan dan pengetahuan baru juga. Oleh karena itu, kamu harus punya kemauan untuk terus belajar hal-hal baru agar bisa menyesuaikan diri dengan perubahan yang ada.
Misalnya, kamu dipindahkan dari tim Social Media ke tim Content Writer. Kamu harus belajar cara menulis artikel, belajar tentang SEO, hingga belajar menggunakan CMS dan tools lainnya yang mungkin belum pernah kamu gunakan sebelumnya. Awalnya pasti sulit, tapi, dengan kemauan belajar yang tinggi, kamu bisa belajar dengan cepat ketika menghadapi berbagai perubahan.
7. Belajar dari Pengalaman Sebelumnya
Dalam kehidupan pribadi atau dunia kerja, kamu tentu sudah menghadapi berbagai perubahan. Coba ingat kembali perubahan atau tantangan yang kamu hadapi sebelumnya. Apa yang kamu pelajari dari perubahan tersebut dan bagaimana kamu akhirnya berhasil melaluinya. Dengan mengingat pengalaman tersebut, kamu bisa mendapat perspektif baru dan yakin bahwa kamu bisa menghadapi perubahan yang terjadi saat ini.
Beradaptasi dengan perubahan bisa membantu mengurangi tingkat stres. Namun, perlu diingat bahwa toleransi stres setiap orang berbeda-beda. Jika kondisi tersebut sulit untuk dihadapi sendiri, jangan ragu untuk minta bantuan dan dukungan dari orang terdekat atau profesional, ya! Sama seperti keterampilan lainnya, kemampuan beradaptasi juga bisa terus berkembang seiring banyaknya pengalaman dan perubahan yang kamu hadapi.
Untuk mempersiapkan berbagai perubahan, jangan lupa terus tingkatkan keterampilanmu ya, baik hard skill maupun soft skill. Kamu bisa belajar apa saja di Skill Academy. Yuk, lihat kelasnya sekarang!
Referensi:
How to adapt to change in the workplace [daring]. Tautan: https://www.indeed.com/career-advice/career-development/adapting-to-change
How to adapt to change in your workplace [daring]. Tautan: https://whatfix.com/blog/adapt-to-change/
Reactive vs Proactive behavior: What’s the difference? [daring]. Tautan: https://www.indeed.com/career-advice/career-development/reactive-vs-proactive