10 Tips Interview Kerja yang Sukses Bikin Perekrut Terpikat
Besok ada panggilan interview? Tenang, yuk simak 10 tips interview kerja berikut agar nantinya dapat berjalan lancar.
Setelah mengirim puluhan CV ke sana kemari, akhirnya kamu dapat panggilan interview kerja. Memang sulit untuk bisa lolos screening CV. Menurut data glassdoor.com, hanya 2–3% pelamar yang berhasil lolos screening CV dan mendapat panggilan interview kerja.
Karena proses yang nggak mudah, tentu kamu mau tahapan interview ini berjalan dengan lancar dan baik, ‘kan? Terlebih jika ini adalah interview kerja pertamamu sebagai fresh graduate. Pasti bingung, deg-degan, bahkan mungkin overthinking.
“Duh, lusa interview kerja pertamaku. Harus gimana, ya?”
Tenang, nggak perlu overthinking. Yang harus kamu lakukan adalah belajar dan mempersiapkan diri dengan baik. Ingat ungkapan “hasil tidak akan menghianati usaha”? Jadi berusaha dulu saja, nanti hasil terbaik akan mengikuti.
Untuk hasil lebih baik, kamu bisa mengikuti 10 tips interview kerja berikut ini!
1. Tepat waktu
Tips interview kerja yang pertama adalah tepat waktu. Ini penting untuk diperhatikan, baik interview online maupun offline. Datang tepat waktu memberi kesan kamu punya antusias, semangat, dan disiplin. Jika interview dilakukan secara offline, kamu bisa datang ke kantor lebih cepat. Misalnya, 15 menit sebelum waktu interview kamu sudah ada di tempat. Biar nggak terlambat dan bingung, kamu bisa cari tahu lokasi kantor sehari sebelumnya.
Jika interview dilakukan secara online, kamu harus standby untuk masuk room yang telah disediakan. Masuk duluan dan menunggu perekrut juga nggak apa-apa. Intinya, jangan sampai terlambat dan membuat HRD menunggu. Ini bisa merusak mood perekrut dan memberi kesan pertama yang kurang baik. Jangan lupa untuk mempelajari platform interview yang digunakan untuk mengurangi gangguan teknis saat wawancara berlangsung.
2. Berpakaian sopan dan rapi
Saat melakukan interview, HRD menilai banyak hal. Termasuk cara berpakaian. Oleh karena itu, gunakan pakaian yang sopan dan rapi agar kamu terlihat profesional dan nyaman dipandang.
“Emang kenapa kalau bajunya nggak sesuai?”
Dilansir dari inc.com, 71% perekrut memilih untuk tidak mempekerjakan seseorang yang berpakaian tidak sesuai aturan. Sayang, ‘kan, kalau kesempatan kamu bekerja hangus hanya karena cara berpakaian yang kurang sesuai?
Tipsnya, lihat gaya berpakaian orang-orang yang bekerja di perusahaan tersebut. Kemudian sesuaikan.
“Kalau interview-nya online nggak perlu, kan, ya?”
Hm, meskipun interview-nya online, ini juga tetap berlaku, ya. Terlebih jika interview-nya on camera. Pasti perekrut tetap melihat penampilan kamu. Jadi, meskipun online, pakailah baju yang rapi dan sesuai, sisiran, serta dandan seperlunya agar terlihat fresh. Pastikan juga kamu memilih tempat interview yang nyaman, pencahayaannya bagus, nggak bising, background-nya rapi, dan koneksi internetnya stabil.
Baca juga: 9 Tips Memilih Pakaian Interview Kerja yang Baik dan Disukai HRD!
3. Pelajari pertanyaan umum saat interview
Sekarang, banyak HR atau karyawan dari perusahaan tertentu yang sering membagikan tips seputar melamar kerja dan interview melalui media sosial. Nggak jarang juga mereka membagikan pertanyaan-pertanyaan saat interview dan juga cara menjawabnya.
Nah, kamu bisa membuat sendiri list pertanyaan apa saja yang kira-kira akan muncul saat interview nanti. Beberapa pertanyaan interview HRD yang paling sering muncul, di antaranya adalah sebagai berikut:
- Coba ceritakan diri kamu?
- Apa kelebihan dan kekurangan kamu?
- Kenapa tertarik melamar posisi ini?
- Kenapa kamu ingin bekerja di perusahaan ini?
- Apa rencanamu dalam 3–5 tahun ke depan?
- Bagaimana cara kamu menghadapi tekanan?
- Kenapa perusahaan ini harus menerima kamu?
Masih banyak lagi. Biasanya, perekrut juga menanyakan pengalaman kerja sebelumnya. Ini untuk mengetahui karakter dan kinerja kamu. Kamu bisa menjawabnya dengan metode STAR.
Apa itu metode STAR untuk wawancara kerja?
STAR adalah metode untuk menceritakan pengalaman kerja kamu sebelumnya yang bersifat situasional. Ini terdiri dari Situation, Task, Action, dan Result. Penjelasan secara ringkasnya adalah sebagai berikut:
- Situation: kondisi atau suasana yang kamu hadapi ketika menjalankan tugas atau project.
- Task: apa tugas kamu dan tanggungjawab kamu dalam project, tugas, atau situasi tersebut.
- Action: apa saja yang kamu lakukan untuk menghadapi situasi tersebut.
- Result: hasil dari rencana dan aksi yang sudah kamu lakukan. Kamu juga bisa menyebutkan angka atau data agar hasil kerjamu lebih meyakinkan perekrut.
Menjawab pertanyaan interview dengan metode STAR
Mungkin nggak semua list pertanyaanmu akan keluar, tapi paling tidak, kamu mempersiapkan sebagiannya dengan sangat baik. Kamu jadi lebih siap untuk menjawab dengan tepat dan jujur.
Selain itu, jika kamu ingin dapat mempersiapkan diri menjadi lebih baik, kamu bisa mengikuti kelasnya di Skill Academy dengan klik banner di bawah ini.
4. Lakukan riset
Melakukan riset sebelum interview bisa memberimu gambaran tentang perusahaan dan posisi yang kamu lamar. Kamu bisa melakukan riset melalui website resmi, sosial media, bertanya ke teman, dan siaran pers.
Jangan sampai kamu tidak mengetahui apa-apa tentang perusahaan tersebut. Untuk memudahkanmu menjalani interview, cobalah mencari tahu beberapa hal berikut:
- Model bisnis perusahaan tersebut.
- Pesaing mereka dan pemain utama di pasar.
- Kabar terbaru mengenai perusahaan.
- Orang penting di perusahaan (CEO/owner).
- Budaya, misi, dan nilai perusahaan.
Pasalnya, nggak jarang perekrut akan bertanya “kenapa kamu tertarik melamar kerja di perusahaan ini?” Nah, pertanyaan ini tentunya bisa kamu jawab dengan hasil riset.
Contohnya adalah sebagai berikut:
“Karena perusahaan ini memiliki citra dan track record yang baik. Perusahaan ini merupakan yang terdepan di bidang kosmetik dan kecantikan. Selain itu, bekerja di bidang kecantikan sangat sesuai dengan passion saya. Dengan latar belakang pendidikan Farmasi, saya dapat membantu perusahaan untuk menciptakan dan mengembangkan produk kosmetik untuk mencapai kualitas yang semakin baik.”
Jangan lupa juga untuk riset tentang posisi yang dilamar, seperti deskripsi pekerjaan dan skill yang diperlukan. Tujuannya adalah jika ada pertanyaan yang berhubungan mengenai posisi tersebut, kamu bisa memberikan jawaban dengan baik juga.
5. Kenali diri sendiri
Selain mempelajari tentang perusahaan dan posisi yang kamu lamar, jangan lupa untuk mempelajari diri sendiri. Ketahui apa kelebihan, kekurangan, kemampuan yang kamu punya, pengalaman kerja atau organisasi, pencapaianmu selama ini, cara menghadapi masalah atau tekanan, dan lainnya.
Dengan mengenali diri sendiri, tentunya kamu bisa menjelaskan tentang dirimu dengan lebih baik. Karena banyak pertanyaan saat interview yang bertujuan untuk mengenal karakter kandidat. Makanya perekrut sering bertanya, “Coba jelaskan apa kekurangan dan kekurangan kamu,” atau “Bagaimana kamu ketika menghadapi situasi sulit?” dan lain sebagainya.
Kalau paham diri sendiri, kamu jadi lebih mudah menjawabnya. Misalnya, “Kekurangan saya adalah pelupa. Untuk mengatasi itu, saya sering membuat to do list, memasang alarm, dan membuat catatan pribadi agar pekerjaan saya lebih terstruktur dan tidak ada yang terlewat atau terlupakan.”
Baca juga: 20 Contoh Kelebihan dan Kekurangan Diri Saat Interview Kerja
6. Latihan interview
Agar saat interview kamu nggak gagap dan gugup, ada baiknya latihan dulu. Bisa di depan cermin sambil memperhatikan bahasa tubuh, tatapan mata, dan cara bicara. Bisa juga latihan dengan teman sambil latihan menggunakan aplikasi yang dipakai untuk interview. Jadi, temanmu berperan jadi pewawancara dan memberi pertanyaan, dan kamu menjawabnya.
Jangan lupa evaluasi atau minta feedback ke teman tentang cara menjawab pertanyaan, mimik wajah, suara, intonasi, dan lainnya. Pasalnya, hal-hal ini ternyata berpengaruh, lho. Berdasarkan data dari legaljobs.io, 39% kandidat ditolak karena rasa percaya diri yang rendah, kualitas suara yang buruk, dan kurang senyum.
Jadi, saat interview, usahakan untuk menjawab dengan jelas dan tidak bergumam. Tunjukkan rasa percaya diri, jangan menunduk, dan tunjukkan wajah yang ramah. Jangan jutek, ya, nanti HRD-nya ikutan jutek karena mood-nya jadi buruk. 🙁
7. Buat kesan pertama yang bagus
Saat pertama kali bertemu dengan perekrut, cobalah memberikan kesan yang baik. Perhatikan kerapian pakaian yang kamu kenakan. Di samping itu, pastikan bahasa tubuh yang kamu tunjukkan tidak menimbulkan kesan yang kurang baik seperti, menguap, tidak melakukan kontak mata dengan perekrut, hingga tubuh layu yang menunjukkan kurang bersemangat. Selain berkaitan dengan sopan santun, membuat kesan yang baik juga dapat menunjukkan kepada perekurt bahwa kamu serius menjalani tahapan interview tersebut.
8. Perkenalkan dirimu dengan baik
Tidak lengkap jika kamu bisa memberikan kesan pertama yang bagus, tanpa memperkenalkan diri dengan baik. Nantinya kamu pastinya akan diminta untuk memperkenalkan diri. Nah, di sinilah perekrut akan melihat seberapa profesional dirimu. Mulai dari ucapan salam (selamat pagi/siang/sore), gestur tubuh, cara kamu berkomunikasi, hingga penjelasan mengenai dirimu sendiri.
Oleh karena itu, latihan memperkenalkan diri sebelum melakukan interview juga merupakan hal yang harus kamu perhatikan. Karena dari sinilah proses interview benar-benar baru akan berjalan. Jangan sampai wawancaramu kacau cuman gara-gara cara memperkenalkan diri yang memalukan.
9. Siapkan pertanyaan untuk perekrut
Biasanya, di akhir interview, perekrut akan bertanya “Kamu ada pertanyaan?” Nah, kalau ditanya seperti ini jangan langsung jawab “Nggak ada”, ya.
Ini adalah kesempatan untuk tahu lebih jelas tentang perusahaan. Kalau nggak nanya, bisa menimbulkan kesan kamu kurang tertarik. Selain itu, dengan bertanya juga bisa meningkatkan komunikasi dua arah antara kamu dan perekrut. Jadi kamu nggak terlihat pasif karena hanya menjawab pertanyaan saja.
Kamu bisa bertanya tentang step selanjutnya dari proses rekrutmen, tentang tantangan dari posisi yang kamu apply, atau budaya kerja di perusahaan tersebut.
Misalnya, “Bagaimana budaya kerja di perusahaan ini?” atau “Kriteria pegawai seperti apa yang menurut Bapak/Ibu akan sukses menjalani posisi ini?”
10. Jangan lupa mengucapkan terima kasih
Selain bersikap ramah selama proses wawancara berjalan, di akhir sesi, jangan lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada perekrut untuk kesempatan dan waktunya, ya.
Ada tips interview kerja tambahan, nih. Setelah interview, biasanya HRD bilang ke kamu untuk menunggu informasi selanjutnya. “2 minggu lagi dikabarin, ya”. Kamu nggak asing, kan dengan kalimat barusan? Tapi seringnya HRD nggak juga memberi kabar alias di-ghosting.
Ucapan HRD setelah selesai interview (x.com)
Agar kamu nggak jadi korban ghosting HRD, jangan ragu follow up untuk tanya kabar selanjutnya dari proses interview kemarin. Caranya, bisa kamu lihat di sini. Kalau setelah 2 minggu nggak dikabarin, di-follow up nggak dapat jawaban, move on. Ikhlasin aja yang kemarin sambil apply lowongan kerja yang lain.
Itu tadi 10 tips interview kerja yang bisa kamu terapkan. Semoga membantu dan bisa memikat hari HRD atau user, ya. Oh, iya, kamu bisa belajar lebih lengkap lagi seputar interview kerja dengan mengikuti kelas di Skill Academy! Di kelas ini, kamu akan belajar mulai dari apa saja yang perlu diperhatikan saat interview, metode menjawab pertanyaan interview yang baik, cara follow up, sampai tips negosiasi gaji. Tunggu apa lagi? Yuk, lihat dan beli kelasnya!
Referensi:
Indeed. 2021. ’21 Job Interview Tips: How To Make a Great Impression’ [daring]. Tautan: https://www.indeed.com/career-advice/interviewing/job-interview-tips-how-to-make-a-great-impression (Diakses pada: 29 Juni 2021)
Doyle. Alison. 2020. ‘7 Interview Tips That Will Help You Get Hired’ [daring]. Tautan: https://www.thebalancecareers.com/top-interview-tips-2058577 (Diakses pada: 29 Juni 2021)
Glassdoor. 2015. ’50 HR & Recruiting Stats That Make You Think’ [daring]. Tautan: https://www.glassdoor.com/employers/blog/50-hr-recruiting-stats-make-think/ (Diakses pada: 29 Juni 2021)
Doyle, Alison. 2021. ‘How to Use the STAR Interview Response Method’ [daring]. Tautan: https://www.thebalancecareers.com/what-is-the-star-interview-response-technique-2061629 (Diakses pada: 29 Juni 2021)