Ciri-Ciri Lowongan Kerja Palsu dan Cara Menghindarinya, Jangan Terjebak!
Modus penipuan lowongan kerja marak terjadi di sekitar kita. Sebelum jadi korban, kenali ciri-ciri loker palsu dan cara menghindarinya.
—
Proses mencari kerja nyatanya memang tidak semudah omongan tetangga. Ada banyak rintangan yang mungkin tak pernah kamu duga sebelumnya. Ada banyak kerikil yang harus kita lewati sampai akhirnya berhasil mendapatkan pekerjaan impian. Mulai dari dighosting HRD, upah yang tidak sesuai, hingga banyaknya lowongan kerja palsu yang harus dihindari agar tidak terjebak dan tertipu.
Buat kamu pejuang amplop coklat, tetap semangat dan hati-hati ya. Kamu bisa mengenali lowongan kerja palsu tanpa harus datang langsung ke sana, berikut ciri-ciri lowongan kerja palsu agar kamu tetap waspada!
1. Persyaratan terlalu mudah
Pernahkah kamu menemukan lowongan kerja dengan syarat yang tidak masuk akal? Tanpa tes, menerima semua jenjang pendidikan, tidak butuh pengalaman kerja, bahkan langsung diterima dan dapat bekerja esok harinya. Ini adalah salah satu tanda kalau lowongan tersebut adalah palsu.
Perusahaan asli membutuhkan setidaknya 1–2 minggu untuk proses rekrutmen. Selain itu, perusahaan juga memiliki requirements yang spesifik dan jelas ketika mengunggah iklan lowongan pekerjaan. Mereka menyaring kandidat berdasarkan skill, pengalaman, kompetensi, dan latar belakang pendidikan yang dimiliki. Pasalnya, setiap perusahaan tentu ingin mendapatkan kandidat terbaik dan sesuai kualifikasi yang mereka butuhkan. Apabila kamu menemukan lowongan kerja yang mencantumkan persyaratan kerja yang terlalu umum dan mudah, maka kamu patut untuk curiga bahwa lowongan tersebut palsu.
Ikuti kelas: Rahasia Sukses Melamar Kerja
2. Nama dan alamat kantor tidak jelas
Pernahkah kamu mendapat undangan wawancara dari perusahaan yang namanya asing atau tidak jelas dan merasa ragu dengan keasliannya? Kamu bisa mencari informasinya dengan ketik “penipuan + nama kantor”, lewat mesin pencari Google. Kamu akan menemukan ulasan dari orang yang pernah melamar atau bekerja di sana. Kamu juga dapat mengetahui daftar perusahaan abal-abal di forum online seperti Quora atau Kaskus. Pastikan kamu tahu kebenarannya sebelum datang ke sana atau melanjutkan proses rekrutmen.
Baca juga: 6 Tips Mendapatkan Pekerjaan dari LinkedIn untuk Fresh Graduate
3. Memungut biaya pada kandidat
Lowongan palsu biasanya akan meminta pelamar kerja untuk mengirimkan sejumlah uang untuk proses rekrutmen dengan berbagai alasan. Mereka berdalih bahwa uang tersebut digunakan untuk membeli tiket pesawat, sewa tempat pelatihan, biaya training, atau administrasi. Mereka juga berjanji kalau uang yang telah ditransfer akan dikembalikan setelah kamu menjadi pegawai.
Untuk itu, kamu perlu berhati-hati ketika menerima undangan wawancara seperti ini. Tidak tanggung-tanggung, mereka bahkan mengatasnamakan perusahaan besar atau BUMN. Ingat, perusahaan asli tidak pernah meminta biaya apapun sejak interview sampai offering letter. Kamu mencari pekerjaan untuk dibayar bukan untuk membayar.
4. Penulisan yang buruk pada undangan
Biasanya lowongan kerja palsu memiliki penulisan yang buruk dalam undangannya. Penipu sering menggunakan bahasa yang tidak baku, kalimat yang sulit dimengerti, EYD berantakan, salah penulisan, serta logo perusahaan yang gepeng dan terlihat seperti editan. Jika kamu menerima undangan interview seperti ini, jangan langsung terkecoh. Kamu harus waspada dan membaca undangan tersebut dengan seksama. Tidak ada salahnya apabila kamu bertanya kepada teman atau orang lain tentang undangan tersebut.
Berbeda dengan lowongan palsu, lowongan asli tentu ditulis dengan bahasa yang baku, kalimat yang efektif, dan penggunaan EYD yang tepat. Selain itu, mereka akan mengirimkan undangan dengan cara yang profesional, misalnya apabila melalui email, mereka akan menggunakan subjek dan body email yang jelas, bukan hanya file PDF tanpa keterangan apa-apa.
5. Menyebutkan gaji fantastis
Untuk menarik perhatian calon korban, loker palsu biasanya mencantumkan gaji yang fantastis dan tunjangan di lembar undangan kerja. Padahal, gaji akan diberitahu oleh HRD setelah kamu lolos tahap tes dan wawancara melalui offering letter.
Gaji merupakan informasi yang sangat rahasia antara perusahaan dan karyawan sehingga tidak etis untuk dibicarakan jika kamu masih berstatus kandidat. Selain itu, dengan persyaratan yang terlalu mudah dan deskripsi pekerjaan yang tidak jelas, bukankah mencurigakan kalau kandidat bisa mendapatkan gaji dengan jumlah yang sangat besar? Maka dari itu, jangan mudah terkecoh dengan iming-iming dari penipu ya.
Baca juga: Cara Negosiasi Gaji Saat Interview Beserta Contohnya
6. Domain perusahaan meragukan
Perusahaan asli umumnya mempunyai domain resmi untuk proses perekrutan. Umumnya berupa “nama divisi/karyawan+nama perusahaan.com”. Jika kamu dihubungi atau menerima undangan wawancara kerja oleh oknum yang mengaku sebagai HRD namun alamat email yang digunakan adalah domain gratis, seperti Yahoo atau Gmail, kamu perlu mencurigai loker tersebut.
7. Meminta informasi pribadi
Lowongan pekerjaan palsu biasanya meminta informasi atau data pribadi calon kandidatnya, seperti nomor kartu keluarga (KK), nomor KTP, NPWP, atau meminta kamu mengirimkan foto selfie dengan KTP. Jangan diberikan, ya. Ingat bahwa data pribadi sifatnya rahasia sehingga kamu harus hati-hati.
Kamu juga perlu berhati-hati apabila menerima tautan yang dikirimkan oleh orang asing. Memang ada beberapa perusahaan yang meminta pelamar untuk mengisi formulir tertentu, namun, perhatikan juga permintaan dalam formulir tersebut. Bisa jadi itu merupakan phising untuk mencuri data pribadi kamu.
Cara Menghindari Lowongan Kerja Palsu
Untuk menghindari terjebak dalam modus penipuan lowongan pekerjaan, berikut adalah 3 cara yang bisa kamu coba.
1. Lakukan riset
Lowongan pekerjaan tersebar sangat banyak di internet. Oleh karena itu, ketika melamar kerja, lakukan riset kecil-kecilan terlebih dahulu. Kamu juga bisa bertanya kepada orang lain atau temanmu dan meminta pendapat mereka tentang lowongan tersebut. Jangan lupa mengecek website resmi perusahaan untuk memastikan apakah lowongan tersebut benar atau tidak. Jika tidak ada informasi lowongan kerja seperti undangan yang kamu terima, maka kemungkinan besar lowongan tersebut palsu alias bodong. Pastikan bahwa info lowongan yang kamu dapat berasal dari situs resmi perusahaan atau akun yang terpercaya.
2. Melamar dari situs karir resmi perusahaan
Untuk menghindari penipuan, dan melamar ke lowongan yang pasti benar, kamu bisa melamar lewat situs karir resmi perusahaan yang bersangkutan. Misalnya, kamu ingin melamar ke Ruangguru, kamu bisa cek di career.ruangguru.com. Kamu akan memperoleh informasi lengkap berupa posisi yang sedang dibutuhkan, kualifikasi, bahkan dapat langsung mengirimkan CV melalui situs tersebut. Kamu juga bisa melamar melalui LinkedIn perusahaan, biasanya perusahaan mengunggah info lowongan kerja terbaru di sana.
3. Cek linkedin HRD
Merasa nggak pernah melamar tapi tiba-tiba dihubungi? Jangan buru-buru mengiyakan tawaran kerja, cek apakah HRD tersebut benar-benar pegawai di sana. Kamu bisa mengetik (nama HRD+perusahaan) di kolom pencarian LinkedIn. Jika ada yang janggal, kamu dapat menghubungi nomor telepon kantor yang bersangkutan.
—
Mencari kerja saat ini memang sulit. Pastikan kamu mengecek keaslian loker sebelum jatuh ke lubang yang salah. Sambil nunggu panggilan, asah kemampuan baru di Skill Academy yuk. Ada kelas bikin CV, marketing, data scientist, IELTS, sampai jadi MUA Profesional. Semua kelasnya diajar oleh instruktur kompeten dan berpengalaman di bidangnya. Video belajarnya dibuat menarik dan mudah dipahami. Klik banner ini untuk kepoin kelas-kelas dan promo menariknya!
Referensi:
Lowongan Kerja Palsu dan Cara Menghindarinya. [Daring]. Tautan: https://www.flexjobs.com/blog/post/common-job-search-scams-how-to-protect-yourself-v2/
https://www.cnbc.com/2020/10/06/job-scams-have-increased-during-the-covid-19-crisis-how-to-one.html
https://www.neighborsfcu.org/top-10-job-scam-warning-signs/ (diakses 09 Agustus 2021)
https://novoresume.com/career-blog/job-scams (diakses 22 Juni 2022)
(Artikel ini diperbarui 22 Juni 2022)