6 Tips Praktis Mengelola Keuangan UMKM dan Terhindar dari Kerugian

cara-Mengelola-keuangan-UMKM

Mengelola keuangan merupakan aspek penting dalam setiap usaha. Pada bisnis rumahan atau usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), hal mengenai keuangan bukanlah yang bisa diremehkan. Bagi kamu yang sedang memiliki bisnis UMKM, berikut adalah tips mengelola keuangan UMKM dengan baik.

1. Pastikan perencanaan keuangan yang jelas 

Bisnis atau UMKM kamu pasti meiliki target dan perencanaannya. Namun, beberapa usaha malah tidak berjalan dengan lancar karena perencanaan yang kacau dan tidak pasti.

Memang dalam bisnis tidak ada yang pasti, namun dengan memiliki perencanaan yang tepat dan sudah diatur sebelumnya bisa menjadi panduan bagi kamu nantinya.

Misalnya membagi hasil pendapatan dengan persenan yang jelas. dilansir dari xero.com berikut salah satu contohnya.

50 persen pendapatan untuk biaya (seperti gaji atau persediaan).

30 persen pendapatan untuk membangun bisnis (seperti perluasan peralatan atau biaya perekrutan).

20 persen pendapatan di masa depan, untuk mengembangkan produk dan layanan baru.

2. Hindari mencapur keuangan pribadi dengan bisnis

cara memisahkan-keuangan-pribadi-dan-usaha

(Sumber:Pexels.com)

Beberapa dari kamu mungkin sudah mengetahui bahwa ini adalah hal yang paling terpenting dan paling mendasar ketika melakukan bisnis UMKM.

Tetapi tak jarang beberapa orang malah meremehkan hal ini walaupun tidak secara total megabungkan semua urusan keuangan pribadi dengan keuangagan bisnis. 

Adapun alasan tersebut ditujukan untuk mengamankan masalah pribadi, pajak, dan modal usaha. Sebenarnya masalah tidak akan terjadi ketika kamu masih dalam keadaan aman atau pemasukan tidak bermasalah. 

Namun, semua tersebut akan menjadi kacau nantinya jika kamu tetap memaksakan rekening pribadi dengan rekening bisnis mu dalam satu rekening. Kamu akan kesulitan mencatat semua urusan keuangan UMKM mu, mulai dari pemasukan, pengeluaran, hingga pembukuan.

Cara terbaik untuk menjaga keuangan kamu adalah dengan menetapkan anggaran pribadi dan anggaran bisnis. Patuhi keduanya secara ketat dan terpisah sehingga kartu kredit dan pinjaman untuk bisnis kamu tidak digunakan untuk keuangan pribadi Anda dan sebaliknya.

3. Riset vendor dan negosiasi sebelum tanda tangan kontrak

Penting bagi kamu untuk melakukan riset terlebih dahulu mengenai vendor yang akan kamu gunakan. Kamu juga harus tahu bagaimana gaya bekerja vendor atau supplier tersebut. 

Tak jarang masalah keuangan justru berasal dari vendor yang kamu gunakan. Cara mereka bekerja justru mengahambat perkembangan usaha kamu. 

Selain itu, jangan lupa melakukan penawaran harga sebelum menandatangani kerja sama dengan vendor tersebut. 

Benegosiasi dengan tujuan mendapatkan kesepakatan akan membantu kamu nantinya, seperti memeriksa persyaratan pembelian, denda keterlambatan pembayaran, dan masa tenggang saat membuat keputusan.

Melalui negosiasi yang baik, kamu juga akan menciptakan hubungan yang baik dengan vendor bahkan kamu juga bisa mendapatkan potongan harga ketika mengambil barang dengan jumlah besar.

4. Bayar Tagihan Tepat Waktu

membayar-tagihan-tepat-waktu

(Sumber:Pexles.com)

Tagihan merupakan aspek yang akan berdampak pada keuangan bisnis di akhir periode. Biaya keterlambatan pembayaran kartu kredit dan pinjaman dapat juga sangat merugikan kamu. 

Cobalah hindari untuk menunda pembayaran tagihan. Terkadang karena merasa memiliki hubungan yang baik dengan vendor, beberapa pengusaha justru sering menunda-nuda pembayaran. Hal seperti ini justru akan memperburuk keadaan jika kamu terus melakukan penundaan pembayaan vendor. 

Disamping itu, hal ini juga sama berlakunya untuk pembayaran pajak. Keterlambatan membayar pajak dapat mengakibatkan denda yang serius dan berdampak pada keuangan UMKM kamu. 

5. Pembukuan dan Pengecekan Aset

Pembukuan keuangan akan membuat kamu dengan mudah mengetahui pemasukan, pengeluaran, dan pinjaman. Cobalah semua urusan keuangan berada pada pembukuan yang jelas.

Pada saat sekangan ini kamu juga bisa menggunakan berbagai aplikasi pembukuan yang mebantu mencatat urusan keuangan mu,

Selain itu, jangan lupa untuk selalu mengecek keadaan aset dari bisnis atau UMKM kamu. Misalnya kamu dalam bentuk usaha kuliner kamu perlu mengecek keadaan dari peralatan usaha kamu, seperti peralatan masak, alat pelayanan consumen (Meja, kursi, dll). Jika ada masalah pada hal tersebut kamu tinggal menyisihkan dana untuk perbaikan. 

Dengan pembukuan yang baik semua masalah akan tercatat dengan jelas seperti, masalah aset usaha. Jadi semua kesalahan atau ketidak tahuan masalah keuangan dapat dihindari.

6. Bersikap realistis

Kamu boleh saja merencanakan apa saja demi mengembangkan usaha atau bisnis kamu, tetapi kamu perlu mengamati kondisi dan situasi.

Ambisi yang diimbangi dengan kemauan yang kuat adalah karakteristik penting dari pemilik dan mengelola bisnis. Tetapi begitu juga dengan kemampuan untuk membuat keputusan keuangan yang rasional berdasarkan fakta.

Ketika kondisi keuangan mu sedang baik ataupun tidak, cobalah bersifat realitis dengan menghindari melakukan hal-hal yang kurang penting. Fokuslah kepada kemungkinan yang terjadi dimasa depan.  

Bisnis dan usaha UMKM memang menjadi salah satu pilihan, Itulah 6 tips praktis yang bisa kamu gunakan untuk mengelola usaha atau UMKM kamu dan terhindari dari kerugian. Bagi kamu yang ingin meningkatkan kemampuan bisnis khususnya bisnis UMKM kamu bisa langsung menuju ke Skill Academy atau klik CTA di bawah video ini.

 

#MudahUpgradeSkill di Skill Academy! (2)

Gulman Azkiya