8 Cara Menjadi Reseller untuk Pemula, Modal Minim Untung Besar!
Tertarik memulai bisnis sebagai reseller? Yuk, simak 8 cara menjadi reseller yang bisa kamu coba berikut ini!
–
Memiliki bisnis sendiri merupakan impian banyak orang. Apakah kamu salah satunya? Namun, salah satu kendala atau masalah saat akan memulai bisnis adalah keterbatasan modal. Memulai bisnis dari 0 umumnya memerlukan modal yang cukup besar. Tapi, kamu bisa memulai bisnis dengan menjadi reseller. Ini merupakan bisnis yang diminati banyak orang karena kamu tidak perlu memproduksi barang yang akan dijual sendiri, melainkan membelinya dari supplier. Selain itu, harga yang kamu dapatkan biasanya lebih rendah dari pasaran sehingga bisa dijual kembali dan mengambil keuntungan.
Bagi sebagian orang, reseller mungkin bukan sesuatu yang asing. Tapi, sebagian lagi mungkin masih bertanya, apa itu reseller, bagaimana cara kerja dan cara menjadi reseller? Yuk, simak 8 tips berikut ini!
Apa itu reseller?
Reseller adalah seseorang yang membeli produk dari supplier dan menjual kembali produk tersebut kepada konsumen dengan harga yang lebih tinggi untuk mendapatkan keuntungan. Seperti yang sudah disebutkan di atas, reseller tidak memproduksi barang yang dijual sendiri, tapi membeli dan menyetok barang dari supplier. Karena jumlah produk yang dibeli banyak, biasanya supplier akan memberikan harga lebih rendah dibanding harga pasaran.
Untuk lebih memahami sistem kerja reseller, simak penjelasan berikut:
- Reseller membeli stok barang dari supplier
- Reseller memasarkan produk di tokonya (dengan harga lebih tinggi)
- Customer membeli produk dan melakukan pembayaran kepada reseller
- Reseller mengemas dan mengirimkan produk kepada pembeli.
Kurang lebih, begitu cara kerja reseller. Karena itu, reseller juga sering disebut penjual tangan kedua.
Seorang reseller juga harus menguasai cara mengatur inventori produk. Meski demikian, kamu bisa menjual produk tanpa harus membuka toko secara offline, kamu bisa menjualnya secara online melalui e-commerce, website, atau media sosial.
Meski terdengar lebih sulit dibanding dropship, tapi dengan menjadi reseller, kamu bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar dibanding dropship karena bisa mengatur margin keuntungan sendiri.
Produk atau barang yang kamu beli, dapat kamu promosikan dengan brand dari supplier atau brand kamu sendiri. Kamu juga bisa menambahkan sesuatu yang unik seperti kemasan produk yang menarik, memberikan kartu ucapan, stiker, dan lainnya.
Cara menjadi reseller
Jika kamu tertarik untuk menjadi reseller, berikut ada 8 cara yang bisa kamu coba. Simak ya!
1. Tentukan produk yang akan dijual
Pilihan produk yang bisa kamu jual tentunya ada banyak. Untuk itu, reseller harus memilih produk dengan hati-hati agar bisnis dan penjualan dapat berjalan lancar. Untuk menentukannya, kamu perlu melakukan riset terkait produk yang banyak peminatnya, dapat mendatangkan keuntungan yang sesuai, dan produk yang mudah dijual. Berbeda dengan dropshipper yang tidak terlibat dalam proses pengemasan dan pengiriman barang, reseller terlibat dalam proses tersebut. Karena itu, pilih produk yang mudah dijual, dikemas, dan dikirim. Kamu bisa melakukan riset secara online melalui internet dan mengumpulkan informasi sebanyak mungkin.
Kamu juga bisa melakukan riset keyword menggunakan tools seperti Semrush atau Ubersuggest, melihat tren melalui media sosial, dan menggunakan bantuan Google Trends untuk melihat trend dalam kurun waktu tertentu.
— Bagi kamu yang tertarik memulai bisnis reseller, pelajari Strategi Menyusun Bisnis Online Shop berikut ini agar jualan kamu semakin cuan! Klik bannernya untuk kepoin kelas dan promo menariknya ya!—
2. Lakukan riset kompetitor
Setelah menentukan produk yang ingin kamu jual, jangan lupa untuk melakukan riset kompetitor. Perhatikan bagaimana mereka memasarkan produk, berinteraksi dengan audiens atau pembeli, harga yang mereka berikan, dan lainnya. Karena, orang yang menjalankan bisnis reseller tentu ada sangat banyak untuk satu niche atau produk yang sama. Selain itu, dengan riset kompetitor, kamu dapat mempelajari kelemahan dan kelebihan mereka. Mengambil peluang dari kelemahan dan belajar dari kelebihan atau hal-hal baik yang dilakukan kompetitor dan berdampak positif bagi berjalannya bisnis.
Baca juga: Apa Itu Riset Pasar? Ini Pengertian, Jenis, dan Langkah Melakukannya
3. Pilih supplier yang terpercaya
Sebagai reseller, tentu saja kamu perlu membeli barang dari supplier yang terpercaya. Memilih supplier atau pemasok harus dilakukan dengan hati-hati. Kamu dapat menuliskan daftar beberapa supplier potensial, lalu membandingkan berbagai aspek dari semua supplier. Misalnya, kualitas produk, cara berkomunikasi dengan supplier, harga yang ditawarkan, proses pengiriman, jumlah minimal pembelian, dan benefit lain yang mungkin kamu dapatkan. Kemudian, pilih satu yang terbaik dan menawarkan benefit yang sesuai menurutmu.
Kualitas produk merupakan hal yang penting. Pilih supplier yang memberikan produk berkualitas agar tidak mendapat komplain dari konsumen. Pastikan untuk mengecek identitas supplier dengan teliti untuk meminimalisir terjadinya penipuan.
4. Tentukan media untuk berjualan
Media penjualan yang bisa kamu gunakan saat ini ada banyak. Bisa melalui website, e-commerce, atau media sosial. Saat ini, banyak orang yang berjualan di e-commerce. Pilihannya juga beragam, ada Shopee, Blibli, Lazada, Tokopedia, dan lainnya. Tentukan media yang paling kamu pahami dan sesuai dengan target market. Apabila kamu berencana berjualan di e-commerce, jangan lupa untuk mempelajari setiap e-commerce terlebih dahulu ya. Ketahui fitur yang disediakan, metode pembayaran, biaya admin, dan pajak yang harus dibayarkan penjual.
Selain itu, tentukan juga metode pembayaran yang memudahkan proses transaksi. Melalui transfer bank, e-wallet atau dompet digital, bayar di Indomaret atau Alfamart, COD, dan metode lainnya.
Baca juga: 6 Cara Menjadi Dropshipper untuk Pemula, Pasti Cuan!
5. Aktif di sosial media
Berdasarkan Hootsuite, pengguna aktif media sosial di Indonesia tahun 2022 ada sebanyak 191,4 juta. Karena itu, memanfaatkan media sosial sebagai media promosi merupakan pilihan yang tepat. Bagikan konten-konten menarik seputar produk kamu dalam berbagai konten sesuai media yang kamu gunakan.
Misalnya, kamu berjualan baju, maka kamu bisa mengunggah foto produk di Instagram atau membuat video reels di Instagram dan TikTok. Dengan begitu, akan semakin banyak orang yang mengetahui tentang brand dan produk yang kamu jual.
Untuk menjangkau lebih banyak orang, kamu juga bisa memasang iklan atau ads di media sosial. Iklan ini bisa diatur untuk menjangkau target market yang spesifik seperti usia, daerah, jenis kelamin, dan lainnya.
Baca juga: 5 Cara Mudah Beriklan Melalui Twitter Ads untuk Pemula
6. Gunakan foto produk yang berkualitas
Foto produk menjadi salah satu hal penting yang bisa memengaruhi minat beli dan keputusan pembelian. Foto produk memberikan gambaran kepada konsumen tentang kualitas produk yang akan mereka terima ketika membelinya. Ada supplier yang menyediakan foto produk, tapi ada juga yang tidak. Apabila kamu merasa foto produk yang diberikan kualitasnya kurang, maka kamu bisa melakukan foto produk sendiri. Tidak perlu di studio khusus, di studio sederhana menggunakan HP juga bisa. Pastikan HP yang kamu gunakan memiliki kualitas kamera yang baik dan didukung pencahayaan yang bagus juga.
7. Berikan harga yang bersaing
Selanjutnya adalah pasang harga yang bersaing dan menguntungkan. Tujuan utama dalam bisnis tentu memperoleh keuntungan. Tapi, untuk menarik minat pembeli, tentu kamu harus memberikan harga yang bersaing di pasar. Ketika berbelanja, pembeli sering membandingkan harga produk serupa dari satu toko dan toko lainnya.
Kamu bisa menentukan harga jual produk dengan margin pricing, markup pricing, bundling, manufacturing suggested retail price (MSRP), dan Value Based Pricing. Cara menentukan harga jual yang paling umum digunakan adalah Markup Pricing, yaitu penentuan harga jual dengan menambahkan langsung persentase keuntungan dari harga beli. Rumus menentukan harga jual dengan Markup Pricing adalah: Harga jual= Modal + (Modal + persentase margin).
8. Berikan pelayanan terbaik untuk konsumen
Selain kualitas produk, pelayanan yang baik juga bisa membuat konsumen menjadi loyal dan tertarik untuk berbelanja bahkan merekomendasikan toko kamu ke orang-orang terdekatnya. Karena itu, berikan pelayanan konsumen yang baik ya. Jawab pertanyaan mereka dengan ramah dan sopan, selain itu memberikan respon dengan cepat juga penting agar konsumen bisa segera mendapatkan informasi terkait produk yang mereka cari dan segera melakukan pembelian.
Beberapa ide bisnis reseller
Berikut merupakan 10 ide bisnis reseller yang menguntungkan dan bisa kamu coba:
- Kosmetik dan skincare
- Baju & celana
- Sepatu
- Tas
- Frozen food
- Parfum
- Makanan ringan
- Aksesoris
- Perlengkapan rumah tangga
- Pulsa & paket internet
Nah, itu dia cara menjadi reseller yang sukses untuk pemula. Semoga membantu, ya! Agar bisnis kamu berjalan semakin lancar dan menguntungkan, kamu bisa mengikuti kelas-kelas bisnis Skill Academy. Mulai dari menyusun perencanaan bisnis, menyusun model bisnis, sampai cara mengelola keuangan bisnis juga ada! Instrukturnya kompeten dan sudah berpengalaman di bidangnya. Mau belajar bareng selebriti favorit kamu? Bisa dong, semuanya ada di Skill Academy. Klik banner berikut ini untuk kepoin dan beli kelasnya. Lagi banyak promo menari, lho. Jangan sampai kehabisan!
Zipsale. ‘How to Become a Reseller-Full Guide’ [daring]. Tautan: https://www.zipsale.co.uk/blog/how-to-become-a-reseller (Diakses: 8 & 11 Juli 2022)
Gifford,Erynn. 2021. ‘9 Steps to Start a Reselling Business Online For Profit’ [daring]. Tautan: https://blog.vendoo.co/9-steps-to-start-a-reselling-business-online-for-profit (Diakses 8 & 11 Juli 2022)
Indeed Editorial Team. 2021. ‘What is a Reseller? Types & Benefits’ [daring]. Tautan: https://www.indeed.com/career-advice/finding-a-job/what-is-reseller (Diakses: 8 Juli 2022)