Mengenal Bisnis Sosial, Cocok Bagi Kamu yang Berkepedulian Tinggi

Apa-itu-bisnis-sosial

Artikel ini membahas mengenai bisnis sosial dan cara kerjanya.

Apakah kamu suka berkegiatan sosial seperti membantu masyarakat atau membuat donasi untuk lingkungan? Tapi juga tertarik untuk menjadi seorang pengusaha muda? Jika iya, maka bisnis sosial sangat tepat untuk kamu. Jenis bisnis sebenarnya sudah ada sejak lama. Kamu pasti tahu kan Greeneration Foundation atau Kitabisa.com? Nah, mereka itu merupakan perusahaan bisnis sosial. Jika kamu tertarik dengan jenis bisnis ini, yuk mari kita cari tahu lebih dalam.

Apa itu bisnis sosial?

Sederhananya usaha atau bisnis sosial adalah bisnis yang memiliki tujuan sosial sebagai fokus utamanya dan menginvestasikan kembali keuntungan untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut. Menurut peraih Nobel Perdamaian Muhammad Yunus yang dikutip dari hec.edu, bisnis sosial bertujuan untuk memecahkan masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan yang mempengaruhi umat manusia seperti, kelaparan, tunawisma, penyakit, polusi, dan lainnya.

Dengan menjalani bisnis ini kamu dapat memberikan dampak yang positif bagi lingkungan dan sosial. Ketika program dan usaha yang direncanakan dapat berjalan dengan baik, kamu juga bisa menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama sehingga pada akhirnya dapat membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik.

Hmm…sepertinya terdengar cukup idealis ya? Yap, bisnis sosial merupakan salah satu jenis bisnis yang dimana kamu bisa menerapkan ide-ide mu dengan mudah. Di samping itu, bisnis ini juga memiliki berbagai jenis dari bentuk usahanya. Bagi kamu yang masih penasaran, berikut adalah beberapa bentuk usaha pada bisnis sosial.

  • Pelatihan kerja dan keterampilan
    Tujuan utama dari bentuk usaha ini adalah memberikan upah layak, pengembangan keterampilan, dan pelatihan kerja kepada penerima manfaat seperti karyawan dan masyarakat yang membutuhkan.
  • Penghubung pasar
    Jenis usaha ini yaitu, bisnismu dapat menjadi pihak yang memfasilitasi hubungan perdagangan antara penerima manfaat (pedagang kecil) dengan pasar yang lebih luas. Misalnya, membantu para pedagang kecil di daerah untuk dapat memasarkan produknya lebih baik ke pelanggan yang ada di perkotaan.
  • Fee for Service
    Pada bentuk ini, pelanggan atau penerima manfaat membayar langsung barang atau jasa yang disediakan oleh perusahaan sosial. Pembayaran dilakukan setelah mereka menerima atau menggunakan produk yang dijual.

Ikuti kelas: Merancang Strategi Membuat dan Mendapatkan Modal untuk Usaha Sosial

Bagaimana cara bisnis sosial mendapatkan pemasukan?

Secara umum pemasukan yang didapatkan oleh bisnis sosial hampir sama dengan bisnis lainnya yaitu dari hasil penjualan produk/jasa. Biasanya pemasukan dari bisnis sosial akan digunakan untuk membayar karyawan dan juga untuk meningkatkan tujuan sosial. Namun, usaha sosial juga memiliki berbagai cara lainnya untuk mendapatkan pemasukan.

1. Mengajukan permohonan dana hibah

Pendanaan hibah biasanya ditawarkan oleh badan amal, filantropi, dan pemerintah. Pada praktiknya pemberi hibah tidak mengharapkan pengembalian finansial, tetapi sebaliknya mereka akan memperhatikan hasil usaha (aksi sosial yang kamu lakukan) yang dijanjikan oleh perusahaan sosial.

2. Mencari sponsor atau donasi

Hal ini umumnya berbentuk aktivitas meminta perusahaan atau lembaga pemerintah untuk menjadi sponsor bagi usaha yang sedang dilakukan, ini bisa berlangsung dalam waktu yang ditentukan seperti per proyek, per bulan, atau per tahun. Jika hibah dilakukan tanpa mengharapkan sesuatu, maka sponsorship memiliki perjanjian dari kedua belah pihak.

Misalnya, perjanjian yang dilakukan berbentuk manfaat publikasi bagi pihak sponsor. Biasanya perusahaan atau lembaga yang menjadi sponsor memberikan dukungan dalam bentuk uang atau dalam bentuk berbagai materi yang disesuaikan dengan kebutuhan dari bisnis.

Cara-bisnis-sosial-mendapatkan-pemasukan

Sedangkan, donasi adalah sumbangan yang diberikan oleh seseorang atau organisasi secara sukarela. Umumnya donasi diberikan hanya sebanyak satu kali dengan bentuk bantuan bisa berupa uang dengan jumlah yang tidak ditentukan.

3. Membuat kampanye crowdfunding

Crowdfunding adalah bentuk pendanaan dalam bentuk kecil yang dikumpulkan dari sejumlah besar individu untuk membiayai usaha bisnis baru. Biasanya dalam aktivitasnya dana crowdfunding dikumpulkan melalui website. Pada bisnis sosial, tahapan ini dapat diawali dengan mengkampanyekan tujuan sosial yang dilakukan. Hal ini dilakukan untuk memberitahukan mengenai penggunaan uang yang disumbangkan  Selain itu, cara ini juga dianggap dapat untuk membangun hubungan dengan pelanggan atau penggemar dari bisnismu.

4. Menjual produk atau layanan ke perusahaan lain

Pada Hal ini kamu tidak sedang meminta sponsor, melainkan menjual produk atau layanan dari bisnismu ke perusahaan atau organisasi lain. Misalnya bisnismu memiliki fokus pada kesehatan mental pada masyarakat. Kamu dapat menawarkan program sosialisasi atau seminar mengenai pentingnya kesehatan mental di tempat kerja kepada perusahaan lain.

5. Mengajukan pinjaman atau investasi sosial

Cara ini hampir dengan beberapa jenis bisnis lainnya yaitu mengajukan pinjaman. Pinjaman ini bisa kamu dapatkan dari bantuan perusahaan lain atau dari program pemerintah. Selain itu,  hal ini bisa juga kamu dapat dari para pengusaha-pengusaha yang memiliki perhatian khusus mengenai masalah sosial untuk menjadi investor bagi bisnismu.

Baca juga: Gampang kok, ini Tips Sukses Jualan Online yang Bisa Kamu Coba

Seberapa menguntungkan bisnis sosial?

Hal ini sebenarnya masih menjadi perdebatan. Karena memiliki tujuan yang berbeda dengan bisnis lainnya, bisnis sosial lebih fokus pada tujuan sosial daripada mendapatkan lebih banyak pemasukan. Namun, bukan berarti bisnis ini tidak membawa keuntungan. Dengan terus optimalkan usaha yang dilakukan seperti penjualan produk,  maka bisnis ini tentu saja bisa bisa menguntungkan.

Dikutip dari digitalagenda.io, menurut Richard Cobbett yang merupakan seorang manajer perusahaan sosial, semakin menguntungkan suatu usaha sosial, maka semakin dapat diinvestasikan dalam kegiatan dan sumber daya yang menciptakan manfaat sosial. Tetapi pada tingkat yang lebih penting, bisnis sosial yang menguntungkan dapat memastikannya dapat terus berjalan dan memenuhi tujuan sosialnya dalam jangka panjang.

Perbedaan pengusaha bisnis sosial dengan pengusaha biasa

Jika pengusaha yang berkarir di bisnis biasa disebut entrepreneur maka pada bisnis sosial mereka disebut dengan sociopreneur. Perbedaan paling signifikan antara kedua jenis pengusaha ini yaitu pada tujuan akhirnya. Orang yang berfokus pada bisnis sosial akan memiliki tujuan untuk membantu masyarakat dan lingkungan sekitar.

Selain itu, dari segi struktur, beberapa usaha sosial mungkin tidak mengikuti bentuk organisasi yang ada pada bisnis biasa. Mereka dapat dijalankan sepenuhnya oleh sukarelawan yang tidak menerima gaji atau kontributor yang berpartisipasi atas kemauan mereka sendiri.

Gimana guys? Apakah kamu tertarik untuk memulai usaha dengan bentuk bisnis ini? Itulah penjelasan mengenai bisnis sosial. Bagi kamu yang masih penasaran mengenai dunia bisnis dan ingin mempelajarinya secara mendalam, langsung saja menuju Skill Academy. Karena sekarang di Skill Academy tersedia Kelas Sukses Kerja yang memberikan materi khusus bagi perkembangan karir kamu. Yuk terus upgrade skill mu.

Kelas Sukses Kerja - Skill Academy

Referensi

Cobbett, Richard (2019). Social enterprise: to profit or not to profit? https://digitalagenda.io/insight/social-enterprise-profits/ [Daring] (Diakses 3 Agustus 2021)

Luckokc, Kat (2020). 7 ways to generate income in your social enterprise. https://shareimpact.org/blog/7-ways-to-generate-income-in-your-social-enterprise [Daring] (Diakses 3 Agustus 2021)

thesedge.org (2018). 22 Awesome Social Enterprise Ideas and Examples https://www.thesedge.org/socent-spotlights/22-awesome-social-enterprise-business-ideas [Daring] (Diakses 4 Agustus 2021)

Gulman Azkiya