Belajar Komposisi Fotografi Smartphone bareng Nicholas Saputra

Belajar Komposisi Fotografi

Artikel ini membahas komposisi foto menggunakan kamera smartphone dan etika dalam street photography

Traveling adalah kegiatan yang menyenangkan. Dari setiap perjalanan, akan ada banyak momen dan kenangan berharga yang kita dapatkan. Foto, baik dalam bentuk cetak maupun digital, bisa membantu kita mengabadikan momen-momen perjalanan kita. Bagi sebagian orang, foto adalah cara kembali ke masa lalu. Bukan hanya sebagai gambar, melainkan juga kenangan yang ada di dalamnya.

Di zaman seperti saat ini, seni fotografi berkualitas dapat dilakukan tanpa kamera besar dan peralatan mahal. Dengan memahami teknik sederhana, kita tidak hanya akan mengabadikan momen berharga, tetapi juga memiliki foto yang bernilai estetik. Meskipun itu hanya diambil menggunakan smartphone.

Teknik sederhana itu bernama komposisi. Dengan mempelajari komposisi, kita jadi tahu bagaimana mengambil foto yang menarik dan harmonis. Komposisi adalah bagaimana kamu menata elemen-elemen dalam foto, seperti garis, bentuk, warna, gelap terang, tekstur, dan pola.

Nah, di dalam kelas di Skill Academy, Nicholas Saputra akan membantu kamu memahami berbagai teknik komposisi dan hal-hal lain yang perlu kamu perhatikan ketika melakukan street photography.

 

1. Rule of thirds

Komposisi rule of thirds atau aturan ⅓ bidang adalah teknik menempatkan objek di sepanjang garis-garis imajiner yang membagi bidang menjadi sembilan bagian. Jadi, ada 9 kotak sama besar yang dihasilkan dari dua garis horizontal dan dua garis vertikal di layar kamera.

rule-of-thirds-kamera-hp

 

Terdapat titik-titik pertemuan dari garis-garis ini yang bisa kamu gunakan untuk meletakkan objek yang ingin dipotret agar objek ini bisa menjadi point of interest dan menunjukkan keseimbangan.

Tips menggunakan komposisi rule of thirds:

  1. tentukan fitur atau bagian yang paling menarik dari objek;
  2. buatlah garis-garis imajiner 9 bidang, kamu dapat menampilkan grid ini melalui menu pengaturan kamera HP kamu; dan
  3. tempatkan objek di titik persimpangan atau sepanjang garis imajiner yang ada.

Kamu bisa menempatkan objek di sisi kanan, kiri, atas, atau bawah dari frame.

rule-of-thirds

 

Mari lihat contoh foto pohon di atas. Pohon berukuran besar berada di titik persimpangan ⅓ bidang. Kalau dilihat dari garis vertikal, pohon ini mengisi ⅓ bidang di sebelah kanan frame. Foto ini diambil dengan pencahayaan backlighting sehingga pohon terlihat seperti siluet. Dalam foto ini, pohon dengan ukuran lebih besar berada di bagian depan dan pohon yang lebih kecil ada di bagian belakang memunculkan kesan seimbang dan saling melengkapi.

Baca juga: Mengenal Food Photography, Karier, dan Tipsnya

 

2. Golden ratio

Golden ratio adalah peletakan komposisi foto di mana kita membagi frame dengan garis vertikal menjadi dua bagian yang tidak seimbang. Secara matematis, kita bisa menghitung komposisi frame golden ratio dengan 1:1,618.

Konsep golden ratio sesungguhnya mirip dengan konsep rule of thirds. Objek ditempatkan di persimpangan garis yang membagi bidang tersebut. Teknik ini digunakan untuk mengarahkan mata audiens kepada seluruh bagian foto. Golden ratio membuat foto terlihat lebih estetik, seimbang, dan proporsional. Leonardo Da Vinci memperkenalkan komposisi ini pada abad ke-12. Ia juga mengaplikasikan konsep ini untuk mahakaryanya, yaitu lukisan Monalisa.

golden-ratio

Ini adalah contoh foto menggunakan komposisi golden ratio. Siluet dari seseorang yang berdiri di atas perahu bisa menuntun mata untuk fokus ke arah objek tersebut. Jika ditarik garis vertikal, luas daerah siluet orang di atas perahu terlihat lebih kecil jika dibandingkan dengan luas daerah lainnya. Selain itu, terdapat juga elemen rumah panggung dan garis horizon yang memberi kontras warna langit dan permukaan laut.

 

3. Centered composition and symmetry

Komposisi fotografi ini digunakan dengan memosisikan objek tepat di tengah frame sehingga jarak antara objek dan sisi kanan, kiri, atas, atau bawah menjadi sama besar. Tujuan penggunaan komposisi ini adalah untuk memudahkan orang lain mengidentifikasi objek utama dalam sebuah frame karena posisi objek berada tepat di tengah dan simetris. Komposisi ini juga memberikan kesan stabil dan seimbang.

Ada 2 jenis symmetry, yaitu

  1. Bilateral symmetry: teknik membagi dua frame menjadi sama besar baik horizontal maupun vertikal. Contohnya pantulan awan di atas air yang tenang.
  2. Radial symmetry: teknik memotret objek dengan elemen yang mengitari fokus objek di tengah frame. Contohnya bunga aster dan bunga matahari.

simetri

 

Foto seorang lelaki yang sedang berjalan ini berada tepat di tengah frame. Jarak antara objek dengan sisi kanan, kiri, atas, dan bawah sama sehingga foto ini seimbang dan simetris. Foto ini diambil dengan natural frame berupa kaca berbentuk segi empat.

 

4. Leading lines

Ini adalah teknik komposisi yang membantu orang lain untuk fokus kepada objek yang ditampilkan dalam frame. Bentuknya bisa bermacam-macam, bisa horizontal, vertikal, melengkung, atau diagonal. Garis ini tidak selalu benar-benar garis dalam bentuk nyata, bisa juga titik-titik atau elemen yang membentuk garis. Misalnya, barisan pohon, rel kereta api, bangunan, atau terasering.

leading-lines

 

Ini adalah contoh foto leading lines. Di foto ini terlihat dua garis diagonal yang membantu orang lain untuk fokus terhadap objek dua orang yang sedang berjalan.

 

5. Negative space

Negative space adalah sebuah area kosong dalam frame yang memang sengaja dikosongkan untuk memperjelas keberadaan objek. Ukuran ruang kosong yang lebih besar daripada objek secara natural akan mengarahkan mata penonton ke objek. Foto yang dihasilkan akan terlihat sederhana dan terkesan minimalis. Selain untuk memperjelas keberadaan objek, negative space juga bisa menciptakan “mood” pada foto dengan memadukan ruang kosong dan warna tertentu.

Misalnya, foto seorang nelayan di atas perahu di laut biru yang tenang. Orang lain akan secara otomatis fokus terhadap nelayan tersebut. Negative space berupa laut biru bisa menciptakan mood yang menenangkan.

negative-space

 

Ini adalah contoh foto dengan komposisi negative space. Foto ini diambil dengan low angle dengan Sphinx dan Piramida Giza sebagai objek utama dan langit biru sebagai negative space yang memberikan kesan minimalis.

 

Etika dalam Street Photography

Saat kamu mencoba menerapkan teori komposisi di dalam fotografi, ada satu hal penting yang tidak boleh dilupakan ketika mengambil foto saat traveling: etika. Dalam street photography, ada peraturan tidak tertulis yang perlu kamu perhatikan. Ini penting karena tentu saja, sebagai manusia, kita perlu mengikuti norma yang berlaku di masyarakat. Paling tidak, ada empat poin yang perlu kamu perhatikan:

1. Pelajari hukum dan norma setempat

Kata pepatah, “di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung”. Setiap tempat pasti punya hukum dan norma yang berbeda-beda. Misalnya, di Amerika Serikat dan Inggris, fotografi publik diperbolehkan. Kamu boleh memotret orang lain tanpa meminta izin selama mereka berada di tempat umum dan tidak digunakan untuk kepentingan komersial. Tapi, Jerman punya hukum yang ketat dalam melindungi privasi seseorang. Karena itu, pelajari dan pahami hukum dan norma setempat sebelum beraksi dengan kameramu. Jangan sampai asal jepret terus ternyata melanggar hukum privasi, ya!

 

2. Minta izin

Cara paling jelas untuk menghindari konfrontasi adalah meminta izin. Tanyakan kepada subjek, apakah ia keberatan untuk difoto atau tidak. Jika subjek mengatakan iya, lanjutkan, tapi jika subjek menolak, tersenyumlah dan ucapkan terima kasih, lalu lanjutkan perjalanan. Jangan memaksa subjek. Kamu harus menghargai keinginannya.

 

3. Jangan bersikap seperti paparazzi

Jika kamu ingin mendapatkan foto dengan gaya candid, berusaha tentu boleh saja. Namun, jika subjek menyadari bahwa mereka kamu foto, jangan langsung kabur. Tetap tersenyum dan tunjukkan hasil jepretanmu. Kalau subjek merasa keberatan dan memintamu untuk menghapus foto tersebut, hapuslah. Namun, jika diberikan izin dan subjek menyukainya, coba tawarkan untuk mengirim foto itu melalui email atau bisa dilihat di media sosial, terus ajak dia untuk follow media sosial kamu.

 

4. Hindari bergerombol

Kalau kamu traveling bersama teman-teman dan kebetulan semuanya gemar mengambil foto, usahakan jangan bergerombol, ya! Itu bisa mengganggu aktivitas orang-orang setempat dan membuat mereka merasa terintimidasi atau jadi tidak nyaman.

Itu dia beberapa teknik komposisi dan etika fotografi yang perlu diperhatikan saat kamu traveling. Sudah mulai paham, belum? Itu baru sebagian, lho. Masih ada komposisi dan teknik fotografi lainnya. Kalau kamu suka belajar melalui video dan mau tahu lebih banyak lagi, kamu bisa beli kelasnya di Skill Academy. Di sana, terdapat contoh foto dan juga analisis penerapan komposisi dan teknik fotografi yang digunakan sehingga dapat membantu kamu jadi lebih andal dalam mengabadikan momen berhargamu. Selamat mencoba!

SKill Academy - CTA

Devi Lianovanda